Trombosit adalah keping darah yang berperan penting untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka. Sayangnya, fungsi ini sering baru disadari saat muncul keluhan atau hasil tes darah bermasalah. Padahal, mengenal trombosit sejak dini bisa membantu mencegah gangguan serius.

Trombosit berbentuk kecil seperti kepingan sehingga sering disebut keping darah. Trombosit terbentuk dari sel besar yang pecah menjadi kepingan di sumsum tulang. Kepingan ini masuk ke aliran darah untuk membantu proses pembekuan darah.

Trombosit: Ketahui Fungsinya dan Gangguan yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Fungsi Trombosit dalam Tubuh

Meski hanya kepingan kecil, trombosit punya tugas besar. Berikut beberapa fungsi utama trombosit:

Menutup pembuluh darah yang luka

Saat pembuluh darah terluka, trombosit bergerak cepat ke lokasi tersebut. Di sana, trombosit menempel dan membentuk sumbatan sementara. Sumbatan ini membantu menghentikan perdarahan awal sebelum gumpalan darah yang lebih kuat terbentuk.

Membentuk gumpalan darah untuk hentikan perdarahan

Trombosit melepaskan zat kimia yang merangsang terbentuknya benang-benang fibrin di sekitar luka. Benang fibrin ini memperkuat sumbatan trombosit sehingga darah berhenti keluar dan luka lebih cepat sembuh.

Mendukung proses penyembuhan luka

Trombosit membawa berbagai zat yang membantu memperbaiki jaringan tubuh yang cedera. Selain itu, trombosit mendukung proses pemulihan dan mencegah risiko infeksi pada area yang terluka.

Penyebab Kadar Trombosit Rendah atau Tinggi Beserta Gejalanya

Jumlah trombosit normal berkisar 150.000–450.000 per mikroliter darah. Jumlah trombosit bisa berubah sesuai kondisi kesehatan. Artinya, kadar trombosit yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu.

Jika jumlah trombosit terlalu rendah, proses pembekuan darah bisa terganggu, sehingga tubuh lebih mudah mengalami perdarahan. Sebaliknya, kadar trombosit yang terlalu tinggi membuat darah lebih mudah menggumpal. Darah kental ini berisiko menyumbat pembuluh darah.

Trombosit rendah disebut trombositopenia, yaitu ketika jumlahnya rendah atau dibawah batas normal. Sebaliknya, jumlah trombosit yang tinggi disebut trombositosis.

Secara umum, berikut beberapa penyebab kadar trombosit tinggi atau rendah:

Perubahan trombosit bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium, seperti hitung darah lengkap, dan konsultasi dokter diperlukan untuk memastikan penyebabnya.

Perubahan kadar trombosit biasanya disertai dengan gejala tertentu. Gejala trombositopenia biasanya meliputi:

  • Memar atau lebam tanpa sebab jelas
  • Ruam atau bintik merah keunguan di kulit
  • Mimisan berulang dan gusi mudah berdarah
  • Menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
  • Luka lama sembuh

Sementara itu, gejala trombositosis dapat berupa:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
  • Linglung atau gangguan bicara

Tidak semua gejala di atas selalu disebabkan oleh masalah trombosit. Namun, jika gejala muncul berulang atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Cara Menjaga Kadar Trombosit Normal

Untuk menjaga kadar trombosit tetap normal, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari, termasuk sayur, buah-buahan, dan sumber protein seperti ikan atau daging tanpa lemak, agar tubuh memproduksi trombosit dalam jumlah yang cukup.
  • Rutin olahraga setidaknya 30 menit per hari agar peredaran darah lancar.
  • Tidur yang cukup sekitar 7–9 jam setiap hari supaya proses pembentukan trombosit tetap optimal.
  • Segera berobat ke dokter jika mengalami tanda-tanda infeksi, terutama infeksi virus seperti demam berdarah.
  • Hindari penggunaan obat resep tanpa persetujuan dokter karena beberapa obat bisa menurunkan trombosit.
  • Rutin periksa darah sesuai anjuran dokter jika memiliki penyakit atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

Kesehatan tubuh bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menjaga keseimbangan kadar trombosit. Jika kadarnya normal, risiko timbulnya perdarahan maupun komplikasi akibat darah menggumpal bisa berkurang.

Jangan abaikan gejala sekecil apa pun, seperti sering memar tanpa sebab. Segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala perdarahan atau hasil tes laboratorium menunjukkan kadar trombosit tidak normal. Pemeriksaan dan penanganan yang tepat dapat mencegah risiko komplikasi serius.

Jika Anda ingin berkonsultasi mengenai kadar trombosit atau hasil pemeriksaan darah, gunakanlah fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter siap membantu Anda memahami hasil tes dan memberikan penanganan yang tepat.