Tumor di kepala adalah kondisi di mana adanya pertumbuhan sel yang tidak normal di area kepala. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini dapat terjadi di jaringan otak, saraf di dalam kepala, tulang tengkorak, dan kulit di area kepala.

Tumor di kepala adalah massa jaringan padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. Sel ini biasanya berubah dari sel normal menjadi sel tumor akibat mutasi atau perubahan genetik. Namun, pada kasus tertentu, tumor di kepala juga bisa berasal dari penyebaran sel-sel tumor dari organ lain (metastasis).

Tumor di Kepala, Kenali Gejala dan Pengobatannya - Alodokter

Penyebab munculnya tumor belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor, antara lain faktor keturunan, kebiasaan merokok, minum alkohol, paparan racun seperti benzena atau asbes, radiasi, dan obesitas.

Tumor bisa saja bersifat jinak (nonkanker) atau ganas (kanker). Namun, semua jenis tumor di kepala tidak bisa dianggap sepele meskipun bersifat jinak. Jika tidak segera diobati, tumor di kepala, baik yang jinak maupun ganas, bisa saja menimbulkan gejala yang berbahaya.

Gejala Tumor di Kepala

Tumor di kepala dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenisnya. Namun, biasanya penderita tumor di kepala tidak merasakan gejala apa pun ketika ukuran tumor masih kecil.

Gejala tumor biasanya muncul ketika tumor sudah merusak struktur kepala normal, menyerang otak dan saraf, atau menyebabkan peningkatan tekanan di dalam kepala.

Berikut ini adalah beberapa gejala tumor di kepala berdasarkan lokasi tumbuhnya tumor:

1. Tumor di otak

Salah satu jenis tumor di kepala yang paling sering terjadi adalah tumor otak. Jenis tumor ini terbentuk karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan otak sehingga membentuk tumor di otak.

Tumor otak bisa muncul di banyak bagian pada otak, misalnya di kelenjar hipofisis (craniopharyngioma), selaput lapisan pelindung otak (meningioma), sel-sel astrosit pada otak (astrocytoma), dan di jaringan otak besar (ependymoma).

Berikut ini merupakan gejala-gejala yang dapat timbul pada penderita tumor otak:

  • Sakit kepala yang tidak tertahankan
  • Kejang
  • Kesulitan dalam berpikir, berbicara, dan memahami bahasa
  • Perubahan kepribadian
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh
  • Masalah penglihatan dan pendengaran
  • Wajah mati rasa atau kesemutan
  • Mual atau muntah
  • Kesulitan menelan
  • Penurunan atau peningkatan berat badan tanpa sebab yang jelas

2. Tumor di dasar tulang tengkorak

Selain terjadi di otak, tumor di kepala juga dapat terbentuk di tulang tengkorak. Tumor di kepala ini biasanya berkembang di bagian bawah atau pangkal tengkorak yang menopang otak atau struktur lain di kepala dan leher.

Tumor dasar tulang tengkorak dapat terbentuk dari jaringan tulang, tulang rawan, saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat. Ada beberapa jenis tumor dasar tulang tengkorak, antara lain tumor di langit-langit rongga hidung (olfactory neuroblastoma) dan tumor yang tumbuh di saraf kranial atau saraf telinga (neuroma akustik).

Gejala yang dapat timbul pada penderita tumor dasar tulang tengkorak adalah:

  • Masalah pendengaran
  • Kesulitan menelan makanan dan berbicara
  • Kesulitan berbicara
  • Sakit kepala
  • Pusing dan kehilangan keseimbangan
  • Nyeri telinga
  • Telinga berdenging

3. Tumor di kulit area kepala

Tumor di kepala tidak hanya dapat terjadi di bagian dalam kepala, tetapi juga bagian luarnya atau kulit. Sama seperti bagian kulit lainnya, kanker kulit (tumor ganas) juga dapat terbentuk di kulit area kepala. Penyebab utama kanker kulit kepala adalah paparan sinar matahari yang berlebihan.

Tumor di kulit kepala dapat berupa tumor ganas yang terbentuk di lapisan terdalam epidermis (basal cell carcinoma) dan tumor yang tumbuh di permukaan kulit (melanoma).

Beberapa gejala tumor ganas atau kanker di kulit kepala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Bercak merah yang mungkin terasa gatal
  • Luka yang tidak kunjung sembuh dan kambuh secara teratur
  • Benjolan yang cepat membesar
  • Tahi lalat yang berubah bentuk, warna, ukuran, berdarah, dan memiliki garis tepi yang tidak beraturan
  • Bintik cokelat yang besar pada kulit, terkadang mengandung bintik-bintik gelap
  • Luka yang tidak kunjung sembuh

Pengobatan Tumor di Kepala

Jenis pengobatan tumor di kepala sangat bergantung pada lokasi, ukuran, dan jenisnya. Pengobatan umumnya dilakukan dengan kombinasi tindakan operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan pengobatan lain sesuai dengan kondisi penderita. Berikut ini adalah beberapa tindakan umum yang digunakan untuk mengobati tumor di kepala:

Operasi

Tindakan ini akan direkomendasikan dokter untuk mengangkat jaringan tumor di kepala. Misalnya, pada kasus tumor di otak, dokter akan melakukan operasi dengan membedah dan membuka tulang tengkorak (kraniotomi), kemudian mengangkat jaringan tumor yang tumbuh di otak.

Terapi radiasi

Terapi radiasi digunakan untuk menghancurkan atau mengecilkan sel tumor. Pada kasus tumor kulit ganas, terapi radiasi dapat menjadi tindakan pertama jika ukurannya besar. Terapi ini juga dapat dilakukan setelah operasi, untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa.

Kemoterapi

Metode ini terdiri dari obat antikanker yang dapat membunuh sel kanker di seluruh bagian tubuh, termasuk di kepala dan otak. Kemoterapi juga bisa dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor. Obat antikanker ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau pil. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum maupun setelah tindakan operasi.

Tumbuhnya tumor di kepala memang belum diketahui penyebab pastinya, tetapi Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko terbentuknya tumor. Gaya hidup sehat dapat dimulai dengan mengurangi konsumsi alkohol, tidak merokok, makan makanan sehat, rajin berolahraga, dan menjaga berat badan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tumor di kepala, segera periksakan diri Anda ke dokter. Pengobatan akan lebih efektif jika tumor dapat dideteksi lebih dini dan segera dilakukan tindakan pengobatan.