Tumor mulut adalah jaringan abnormal yang tumbuh di dalam rongga mulut, seperti di lidah, gusi, pipi bagian dalam, atau dasar mulut. Tergantung pada jenisnya, tumor mulut bisa bersifat jinak atau ganas (kanker). Jika terdeteksi dan ditangani sejak awal, peluang pemulihan tumor mulut akan jauh lebih besar.
Tumor di mulut kerap tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya sering kali mirip dengan sariawan atau luka ringan. Namun, beberapa tumor mulut dapat tumbuh dengan cepat hingga menimbulkan keluhan seperti nyeri, bengkak, dan sulit menelan atau berbicara.
Pemeriksaan rutin sangat penting dilakukan, terutama jika pasien mempunyai kondisi yang meningkatkan risiko terkena tumor mulut atau mengalami keluhan di mulut yang tidak kunjung sembuh. Deteksi dan diagnosis dini akan membantu menentukan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.
Penyebab Tumor Mulut
Tumor mulut terjadi ketika materi genetik di dalam sel mulut mengalami perubahan atau mutasi. Perubahan ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak terkendali. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pertumbuhan tumor mulut itu sendiri dapat bersifat jinak atau ganas.
Jika bersifat ganas, tumor mulut yang tumbuh tidak terkendali bisa merusak jaringan sehat di sekitarnya atau bahkan menyebar ke bagian tubuh lain. Sebaliknya, tumor yang bersifat jinak umumnya tumbuh dengan lambat dan tidak merusak jaringan di sekitarnya.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor mulut, yaitu:
- Merokok
- Mengalami kecanduan alkohol
- Menderita infeksi human papillomavirus (HPV)
- Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, misalnya membiarkan gigi berlubang
- Terkena paparan radiasi, misalnya untuk terapi radiasi di area kepala dan leher
- Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami tumor mulut
Gejala Tumor Mulut
Gejala tumor mulut dapat berbeda-beda, tergantung pada letak dan jenis tumornya. Namun, keluhan tumor mulut yang umum terjadi adalah:
- Luka di mulut yang tidak sembuh selama lebih dari 2 minggu
- Benjolan atau penebalan di dalam mulut, gusi, lidah, atau pipi bagian dalam
- Bercak putih, merah, atau campuran di rongga mulut
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di mulut atau tenggorokan
- Sulit menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang
- Gigi goyang tanpa sebab yang jelas
- Perdarahan dari mulut yang tidak diketahui sebabnya
Jika tumor sudah meluas, gejala bisa bertambah dengan penurunan berat badan atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi tiap 1–2 tahun sekali untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Melalui pemeriksaan rutin ini, dokter juga dapat mendeteksi dan memberikan penanganan awal bila ditemukan ada gangguan pada mulut.
Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter secara online lewat chat. Dokter akan melihat kondisi mulut dan gigi Anda atau membuatkan jadwal konsultasi langsung bila diperlukan.
Namun, jangan tunda untuk menemui dokter jika Anda mengalami keluhan-keluhan berikut:
- Luka atau benjolan di mulut yang tidak sembuh lebih dari 2 minggu
- Perdarahan, nyeri, atau perubahan bentuk di area mulut tanpa penyebab yang jelas
- Kesulitan makan, berbicara, atau menelan yang bertambah parah
- Gigi tiba-tiba goyang atau terlepas tanpa masalah gigi sebelumnya
Diagnosis Tumor Mulut
Pada awal diagnosis tumor mulut, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan penyakit yang pernah atau sedang diderita. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada area mulut.
Jika diduga ada tumor mulut, dokter dapat menjalankan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan mulut untuk diperiksa di laboratorium. Sampel jaringan mulut dapat diambil melalui jarum halus atau sayatan kecil pada kulit. Selain itu, pasien dapat diminta untuk menjalani Rontgen, CT scan, MRI, atau tes darah.
Pengobatan Tumor Mulut
Jenis dan langkah pengobatan tumor mulut akan disesuaikan dengan jenis tumor, ukuran, area tumbuhnya tumor, serta kondisi kesehatan pasien. Metode penanganan untuk tumor mulut, antara lain:
- Operasi pengangkatan tumor, terutama untuk tumor yang masih kecil atau belum menyebar
- Terapi radiasi, untuk menghancurkan sel tumor, khususnya jika tumor bersifat ganas dan berukuran besar
- Kemoterapi, untuk mengatasi tumor mulut ganas yang tidak dapat dioperasi
- Rehabilitasi atau terapi tambahan, seperti terapi bicara atau makan, jika fungsi mulut terganggu
Komplikasi Tumor Mulut
Komplikasi yang dapat terjadi akibat tumor mulut yang tidak segera ditangani meliputi:
- Penyebaran tumor ke jaringan sekitar, seperti tulang rahang, lidah, atau tenggorokan
- Kesulitan makan dan berbicara sehingga berisiko mengalami malnutrisi atau dehidrasi
- Infeksi sekunder akibat luka terbuka di mulut
- Gangguan psikologis akibat perubahan penampilan atau fungsi mulut
Pencegahan Tumor Mulut
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tumor mulut adalah:
- Tidak merokok
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
- Menjalani pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi setiap hari
- Melakukan vaksinasi HPV, terutama pada usia muda sesuai anjuran dokter
- Menghindari paparan zat berbahaya atau cedera berulang di rongga mulut