Gugup saat berkencan atau bertemu wanita cantik merupakan hal yang wajar. Namun, berbeda dengan venustraphobia. Pada fobia ini, penderitanya justru sangat sulit berada di dekat wanita cantik hingga merasakan berbagai gejala fisik dan psikis.
Venustraphobia adalah istilah untuk fobia wanita cantik. Fobia spesifik ini ditandai dengan rasa takut berlebih saat melihat atau berada di sekitar wanita berparas cantik hingga merasa sulit untuk mengendalikan reaksi yang muncul.
Faktor penyebab venustraphobia belum diketahui secara pasti. Namun, fobia ini diduga muncul akibat pengalaman traumatis atau memalukan terkait wanita cantik. Pengalaman dengan wanita di masa lalu ini bisa membuat seseorang tidak percaya diri hingga akhirnya muncul rasa takut berlebih terhadap wanita.
Kenali Gejala Venustraphobia
Berbagai gejala bisa dirasakan ketika penderita venustraphobia berinteraksi dengan wanita cantik, berada di tempat umum yang banyak wanita cantik, atau sekadar membayangkan tentang interaksi dengan wanita cantik.
Sama seperti fobia lain, seseorang yang mengalami venustraphobia merasa cemas berlebihan dan tidak wajar saat dihadapkan pada wanita cantik. Selain rasa cemas, takut, dan tegang, beberapa tanda venustraphobia lainnya meliputi:
- Mual
- Sakit kepala
- Jantung berdebar-debar
- Keringat berlebihan
- Tubuh gemetaran
- Sesak napas
- Terasa seperti akan pingsan
- Berusaha keras untuk menghindari interaksi dengan wanita cantik
Intensitas gejala venustraphobia di atas bisa berbeda-beda tiap orang, ada yang ringan dan ada juga yang parah sampai menghambat aktivitas penderita venustraphobia.
Beberapa orang dengan fobia ini bisa merasa sangat malu akan ketakutannya yang berlebihan terhadap wanita cantik. Rasa malunya ini bahkan bisa memaksa penderitanya untuk pura-pura tidak takut pada wanita saat berada di sekitar orang lain.
Cara Menangani Venustraphobia
Seseorang bisa dikatakan memiliki kondisi venustraphobia bila gejala yang muncul bertahan setidaknya 6 bulan dan bukan disebabkan oleh gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma (PTSD), maupun gangguan obsesif-kompulsif.
Seorang psikolog atau psikiater menggunakan wawancara klinis dan alat penilaian guna mengevaluasi seseorang untuk fobia tertentu, termasuk venustraphobia. Fobia spesifik didiagnosis apabila ketakutan dan kecemasan yang dialami telah mengganggu rutinitas sehari-hari, misalnya sekolah, pekerjaan, atau aktivitas sosial.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang umum digunakan dalam penanganan fobia spesifik:
Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis psikoterapi untuk menangani fobia spesifik, termasuk venustraphobia. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan respons negatif yang muncul saat seseorang dihadapkan dengan sesuatu yang membuatnya cemas berlebihan.
Melalui terapi ini, penderita venustraphobia diharapkan lebih mampu mengontrol reaksi bila berada di sekitar wanita. Terapi perilaku kognitif biasanya dijalani bersamaan dengan terapi pemaparan.
Pada terapi pemaparan, pasien secara bertahap dan perlahan dihadapkan langsung pada apa yang ditakuti hingga rasa takutnya mulai memudar.
Obat-obatan
Untuk mengurangi gejala kecemasan karena venustraphobia, obat-obatan medis juga biasanya diresepkan. Contoh obat-obatan ini meliputi obat penenang, seperti benzodiazepin, atau penghambat beta untuk mengatasi gejala kecemasan jangka pendek.
Teknik relaksasi
Teknik relaksasi juga bisa dilakukan untuk mengurangi rasa cemas yang muncul saat berinteraksi dengan wanita cantik. Beberapa teknik relaksasi tersebut meliputi menarik napas dalam, menggunakan aromaterapi, atau membayangkan seolah berada di tempat yang damai dan menyenangkan.
Meski tidak menyembuhkan fobia wanita cantik secara langsung, perawatan penting dilakukan untuk membantu penderita mengelola reaksi yang muncul dalam menghadapi rasa takut. Misalnya, tidak lagi panik atau cemas berlebihan saat melihat atau berada di sekitar wanita cantik.
Jika Anda merasa mengalami gejala venustraphobia hingga menghambat aktivitas sehari-hari, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater agar diberikan penanganan yang tepat.