Bijak mengatur keuangan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang. Pasalnya, tidak bijak mengatur uang bisa menjadi pemicu berbagai masalah dalam kehidupan, termasuk masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. 

Tidak suka menabung dan selalu menghabiskan uang untuk memenuhi segala hal yang Anda inginkan bisa membuat Anda mengalami masalah keuangan atau berutang pada orang lain. Kondisi ini bisa mengganggu hubungan Anda dengan keluarga, teman, atau pasangan, serta memengaruhi kualitas hidup Anda.

5 Bahaya Tidak Bijak Mengatur Uang - Alodokter

Tak hanya itu, memiliki masalah keuangan akibat tidak bijak mengatur uang juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental.

Bahaya Tidak Bijak dalam Mengatur Keuangan

Berikut ini adalah berbagai gangguan fisik maupun mental yang bisa ditimbulkan oleh masalah keuangan akibat tidak bijak mengatur uang:

1. Menderita stres dan kecemasan

Seseorang yang memiliki masalah keuangan dapat mengalami stres finansial yang ditandai dengan kekhawatiran berlebih. Ia bisa merasa cemas atau stres memikirkan cara membayar utang atau memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli makanan atau membayar tagihan listrik.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang berutang berisiko tinggi mengalami depresi atau stres dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki utang.

Stres yang berkepanjangan karena masalah keuangan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit. Saat seseorang mengalami stres, kadar sel darah putih di dalam tubuhnya akan menurun. Hal ini membuat tubuh sulit untuk melawan berbagai penyakit, seperti flu, gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan diabetes.

2. Mengalami susah tidur

Memiliki masalah keuangan akibat tidak bijak mengatur uang juga dapat menyebabkan sulit tidur (insomnia). Menurut penelitian, orang dengan masalah keuangan memiliki durasi tidur yang pendek, yaitu kurang dari 7 jam setiap malamnya.

Sulit tidur akibat masalah keuangan ini bisa dipicu oleh rasa khawatir akan utang yang belum dibayarkan atau karena kehilangan pekerjaan.

3. Melakukan kebiasaan yang tidak sehat

Untuk mengatasi stres akibat masalah keuangan, banyak orang memilih melakukan kebiasaan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau menggunakan obat-obatan terlarang.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut memang bisa membuat mereka lupa akan masalah keuangan yang mereka alami, walaupun untuk sementara. Namun, setelah efeknya selesai, mereka bisa kembali menjadi stres atau justru lebih stres daripada sebelumnya.

Bahkan, beberapa orang yang mempunyai masalah keuangan juga memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.

4. Menganggu keharmonisan keluarga

Masalah keuangan dapat menimbulkan masalah dalam keluarga, terutama pada pasangan suami istri. Masalah keuangan yang dihadapi oleh suami atau istri dapat memicu stres dan pertengkaran yang berimbas pada keharmonisan rumah tangga.

Oleh karena itu, penting untuk membicarakan kondisi keuangan satu sama lain secara terbuka, baik sebelum maupun saat menjalani pernikahan.

5. Merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan darurat

Mengalami masalah keuangan dapat membuat seseorang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan darurat, seperti pelayanan kesehatan. Saat seseorang tidak memiliki cukup uang, ia akan menunda untuk mendapatkan pelayan medis jika mengalami penyakit serius atau kecelakaan.

Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan yang dialami dan semakin memperbesar biaya kesehatan yang harus dikeluarkan nanti. Oleh karena itu, penting sekali menyisihkan pendapatan untuk membayar premi asuransi kesehatan, baik yang telah disediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Tidak bijak mengatur uang bisa memicu berbagai masalah. Agar pengeluaran tetap terkontrol setiap bulannya, pisahkan pendapatan Anda menurut tujuannya, seperti kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan dana darurat.

Keuangan yang dikelola dengan baik akan membuat pikiran Anda tenang, sehingga kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Namun, jika Anda merasa stres akibat tak bijak dalam mengatur keuangan, bahkan sampai memengaruhi hubungan sosial dan menyebabkan gangguan tidur, sebaiknya konsultasikan ke psikolog untuk mendapatkan saran yang sesuai.

Anda juga sebaiknya memeriksakan diri ke psikiater bila tidak lagi merasa semangat dalam beraktivitas maupun muncul pikiran untuk melukai diri sendiri.