Menjadikan Si Kecil seorang bilingual atau multilingual bukanlah hal yang mustahil, lho. Ada beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah coba untuk mewujudkannya. Asalkan dilakukan dengan konsisten, cara-cara tersebut bisa membantu Si Kecil terbiasa berbicara dalam lebih dari satu bahasa.
Bilingual adalah kemampuan untuk berbicara menggunakan dua bahasa dengan baik, sementara multilingual atau dikenal juga dengan plurilingual berarti mampu berbicara lebih dari dua bahasa.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebanyakan anak-anak yang bilingual atau multilingual terlihat memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi, jika dibandingkan anak-anak yang hanya berbicara dengan satu bahasa.
Tak hanya pada anak-anak, orang dewasa yang mempelajari bahasa asing juga dapat mengalami peningkatan IQ atau tingkat kecerdasan.
Manfaat Membesarkan Anak di Lingkungan Bilingual dan Multilingual
Tidak ada salahnya bila Bunda dan Ayah berupaya membesarkan buah hati dalam lingkungan bilingual atau multilingual. Selain memungkinkan Si Kecil menguasai dua bahasa sekaligus, ia juga bisa mendapat beberapa manfaat dan keunggulan lain berikut ini:
Lebih mudah belajar bahasa baru
Sebagian orang tua berpikir jika seorang anak dikenalkan dua bahasa sekaligus, ia mungkin menjadi bingung dan tidak dapat membedakan bahasa-bahasa tersebut. Faktanya, anggapan ini tidaklah tepat.
Pada dasarnya, sejak beberapa hari setelah dilahirkan, bayi sudah bisa membedakan banyak bahasa. Apalagi jika bahasa yang terdengar jauh berbeda, misalnya bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Anak yang terbiasa mendengar dua bahasa atau lebih di rumah atau lingkungan sekitar akan lebih mudah belajar bahasa lain ke depannya.
Hal ini dikarenakan anak yang dibesarkan dengan beberapa bahasa memiliki kemampuan otak yang lebih baik dalam mengenal dan memahami bunyi bahasa baru dibanding mereka yang berasal dari keluarga monolingual atau satu bahasa. Hal ini membuat mereka dapat lebih mudah mempelajari bahasa baru di kemudian hari.
Memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa mendidik anak di lingkungan bilingual atau multilingual tak hanya baik untuk melatih kemampuan berbahasanya, tapi juga turut membantu perkembangan kognitif, kecerdasan, sosial, dan kemampuan berkomunikasi anak.
Selain itu, menjadi bilingual atau multilingual juga disebut dapat membantu anak agar lebih kreatif dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik di sekolah.
Cara Menjadikan Anak Bilingual atau Multilingual
Waktu yang tepat untuk mulai mengenalkan dan mendidik anak menjadi seorang bilingual atau multilingual adalah sejak anak lahir hingga berusia 3 tahun. Di usia ini, anak lebih mudah menyerap, memahami, dan mengingat apa yang ia dengar atau lihat.
Jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 3 tahun, Bunda dan Ayah jangan patah semangat. Si Kecil tetap bisa diajarkan dengan cara yang sama dan tetap berpotensi menjadi anak yang mampu menguasai lebih dari satu bahasa.
Untuk membesarkan anak menjadi seorang bilingual atau multilingual, ada dua pendekatan yang bisa Bunda dan Ayah terapkan, yaitu:
Metode bahasa kedua di rumah
Caranya, bila di luar rumah anak hanya menggunakan bahasa Indonesia, maka Bunda dan Ayah bisa menggunakan bahasa kedua di rumah untuk berkomunikasi, misalnya bahasa Inggris. Dengan begitu, anak akan terbiasa menggunakan lebih dari satu bahasa.
Metode satu orang tua satu bahasa
Caranya, Ayah menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan anak, sedangkan Bunda berbicara dengan bahasa lainnya, misalnya bahasa Inggris. Lakukan metode ini selama tahun-tahun awal kehidupan anak. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini akan membuat anak mampu menguasai dua bahasa.
Selain menerapkan metode di atas, Bunda dan Ayah juga bisa menunjangnya dengan mengikuti beberapa tips di bawah ini:
- Gunakan sarana untuk mengenalkan bahasa kedua kepada anak, seperti melalui buku, musik, permainan, dan film.
- Bacakan buku cerita dengan menggunakan bahasa kedua sebagai bagian dari rutinitas pengantar tidur Si Kecil.
- Partisipasi atau bergabung dalam komunitas bilingual. Bunda dan Ayah bisa membawa anak bermain dengan anak dari keluarga bilingual lainnya, mendaftarkan Si Kecil di pendidikan khusus bilingual, atau menyewa baby sitter yang mampu berbicara dengan bahasa kedua.
Mendidik anak menjadi seorang bilingual atau multilingual memang membutuhkan konsistensi dan kesabaran.
Sebagian anak yang terlatih untuk mendengar dua bahasa atau lebih sejak kecil juga mungkin akan mengalami keterlambatan bicara. Namun, hal ini umumnya tidak berbahaya dan kemungkinan besar bukan dikarenakan adanya gangguan pada tumbuh kembangnya.
Jika Bunda dan Ayah memiliki kesulitan mendidik anak dengan metode ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog akan membantu Bunda dan Ayah untuk menentukan cara mendidik anak secara bilingual yang tepat sesuai karakter Si Kecil.