Yodium adalah mineral penting yang diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium bisa menyebabkan gondok dan kelainan pada kelenjar tiroid lainnya. Kondisi ini bisa berdampak negatif pada tubuh sehingga harus dicegah.

Hormon tiroid dibutuhkan untuk mengatur fungsi organ tubuh, mulai dari menghasilkan energi, memelihara kesehatan jantung, menjaga sistem organ reproduksi, membantu produksi hormon, hingga membentuk hormon pertumbuhan pada bayi.

Yodium

Untuk menjaga keseimbangan kadar hormon tiroid, kebutuhan yodium di dalam tubuh perlu dipenuhi dari makanan sehari-hari, seperti makanan laut, telur, susu, dan garam yang mengandung yodium.

Kebutuhan yodium juga dapat dipenuhi melalui suplemen tambahan. Suplemen ini dapat diberikan kepada ibu hamil, atau orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit gondok atau hipotiroidisme. Suplemen yodium biasanya tersedia dalam bentuk kalium iodida atau natrium iodida.

Merek dagang yodium: Blackmores I-Folic, Caviplex Mom, Kalisto, Maltiron, Prenatal+DHA, Queenvit, Renovit Matercare, Sprinkle Plus Rasa Bolognese, Sprinkle Plus Rasa Sweet Corn, Supravit

Apa Itu Yodium

Golongan Obat bebas
Kategori Suplemen mineral
Manfaat Mengatasi kekurangan yodium dan mengatasi gangguan tiroid
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Yodium untuk ibu hamil Suplemen yodium diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yodium pada ibu hamil. Namun, dosis dan aturan pakainya harus ditentukan oleh dokter.
Yodium untuk ibu menyusui Selama digunakan dalam dosis dan aturan pakai yang sesuai, suplemen yodium dapat digunakan dengan aman oleh ibu yang sedang menyusui.
Bentuk obat Tablet, kaplet, kapsul, serbuk

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Yodium

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi suplemen yodium:

  • Jangan minum suplemen yodium jika Anda alergi terhadap yodium atau salah satu bahan yang terkandung di dalam suplemen ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita dermatitis herpetiformis, penyakit ginjal, penyakit paru-paru, hiperkalemia, penyakit jantung, penyakit Addison, atau kelainan otot sejak lahir.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami hipertiroidisme atau penyakit Graves.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, produk herbal, atau suplemen lain. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum suplemen yodium.

Dosis dan Aturan Pakai Yodium

Dosis umum suplementasi yodium untuk mencegah atau mengatasi kekurangan yodium adalah 150–250 mcg setiap hari.

Angka Kecukupan Gizi Yodium

Angka kecukupan gizi (AKG) harian yodium tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Berikut ini adalah AKG harian yodium berdasarkan usia:

  • 0–5 bulan: 90 mcg
  • 6–11 bulan: 120 mcg
  • 1–3 tahun: 90 mcg
  • 4–6 tahun: 120 mcg
  • 7–9 tahun: 120 mcg
  • 10–12 tahun: 120 mcg
  • 13–15 tahun 150 mcg
  • 16–18 tahun: 150 mcg
  • 19–29 tahun: 150 mcg
  • 30–49 tahun: 150 mcg
  • 50–64 tahun: 150 mcg
  • 65–80 tahun: 150 mcg
  • ≥80 tahun: 150 mcg

Untuk ibu hamil, tambahkan 70 mcg dari kebutuhan yodium pada usianya, sedangkan untuk ibu menyusui tambahkan sebanyak 140 mcg.

Cara Mengonsumsi Yodium dengan Benar

Penting untuk diingat bahwa suplemen vitamin dan mineral tidak dapat menggantikan nutrisi dari makanan. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi setiap harinya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi suplemen yodium:

  • Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi yodium. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.
  • Hancurkan yodium tablet, kaplet, dan kapsul terlebih dahulu, kemudian campurkan ke dalam makanan atau minuman.
  • Konsumsilah suplemen yodium setelah makan pada jam yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum suplemen ini begitu teringat.
  • Jangan menggunakan suplemen yodium dalam jangka panjang. Gunakan suplemen ini sesuai durasi yang ditentukan dokter dan lakukan kontrol setelahnya untuk mengetahui apakah konsumsi suplemen ini perlu diteruskan atau tidak.
  • Simpan yodium di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak. Jangan gunakan suplemen yodium jika kemasannya rusak.

Interaksi Yodium dengan Obat Lain

Konsumsi yodium bersama dengan obat maupun suplemen lain dapat menimbulkan efek interaksi antarobat, antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika suplemen kalium iodida digunakan dengan obat hipertensi golongan ARB, seperti candesartan, atau golongan ACE inhibitor, seperti captopril
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika suplemen kalium iodida digunakan dengan obat NSAID, seperti ibuprofen, aspirin, atau diclofenac

Efek Samping dan Bahaya Yodium

Yodium jarang menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang rendah. Namun, beberapa orang bisa mengalami keluhan berupa:

  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau justru memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Nyeri sendi
  • Pembengkakan pada lengan, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, dan kaki
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala parah
  • Linglung
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Nyeri atau mati rasa pada tangan atau kaki