Bunda sedang ke dapur sebentar, lalu tiba-tiba mendengar suara Si Kecil menangis kencang karena terjatuh? Yuk, segera periksa kondisinya dan berikan pertolongan pertama yang tepat.

Meski Bunda dan Ayah sudah membuat rumah aman untuk anak dengan menjauhkan perabotan atau alat-alat yang berbahaya dari jangkauan Si Kecil, cedera pada anak terkadang tak bisa dihindarkan. Pasalnya, anak belum tahu akan bahaya dan memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga mungkin untuk terjatuh, terbentur, atau terluka ketika sedang asyik bermain atau beraktivitas.

Yuk, Siaga Mengatasi Cedera yang Sering Terjadi pada Anak - Alodokter

Bunda tak perlu panik ketika Si Kecil mengalami cedera, karena ada sejumlah pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Menangani Cedera dengan Tepat

Bunda perlu sigap untuk memberikan pertolongan pertama saat Si Kecil mengalami cedera agar ia merasa tenang dan rasa sakitnya berkurang. Jika cedera yang terjadi cukup serius, ada beberapa pertolongan sementara yang bisa Bunda berikan, sampai Si Kecil ditangani dokter.

Di bawah ini adalah beberapa kondisi yang sering dialami anak berserta penanganan yang bisa diberikan:

1. Memar

Jika Si Kecil terjatuh atau terbentur, coba kompres area yang memar menggunakan kompres dingin. Untuk membuat kompres dingin, balut es batu dengan kain atau celupkan handuk bersih ke dalam air dingin.

Kompres dingin dapat membantu mengurangi ukuran memar dan mempercepat proses pemulihan. Bunda perlu untuk membawa Si Kecil ke dokter jika bagian yang terkena memar luas, bengkak, atau terus terasa sakit.

2. Mimisan

Saat Si Kecil mengalami mimisan, ajari ia untuk menundukkan kepala sedikit ke depan, kemudian jepit hidungnya tepat di bawah tulang hidung. Tahan dan lapisi tangan dengan handuk selama 10-15 menit untuk menyerap sisa perdarahan yang mengalir.

Perlu waktu beberapa saat hingga mimisan berhenti, namun jangan menyumbat hidung Si Kecil dengan tisu atau kapas. Bunda juga harus mengarahkannya untuk duduk dalam posisi tegak atau condong ke depan, bukan dalam posisi bersandar ke belakang.

Pasalnya, posisi bersandar bisa membuat darah masuk ke kerongkongan dan tertelan, sehingga mungkin untuk membuatnya ingin muntah.

Selain itu, beri tahu kepadanya bahwa ia dilarang membuang ingus atau mengembuskan napas terlalu kencang lewat hidung selama beberapa jam. Alasannya karena hal tersebut bisa memicu mimisan terjadi kembali.

Jika dalam waktu setengah jam mimisan tidak berhenti, segera bawa Si Kecil ke dokter atau Instalasi Gawat Darurat (IGD). Begitu pun jika perdarahan yang terjadi bukan disebabkan oleh mimisan, tapi karena hidung patah.

3. Gigi patah atau tanggal

Jika cedera yang dialami Si Kecil menyebabkan gigi patah atau tanggal, sebaiknya bawa Si Kecil ke dokter gigi atau rumah sakit terdekat. Jika yang tanggal adalah gigi permanen, coba tempatkan kembali gigi ke gusi tempatnya tumbuh dan minta Si Kecil untuk menggigit kain bersih.

Kalau cara tersebut tidak memungkinkan, Bunda dapat menyimpan gigi yang tanggal ke dalam wadah tertutup yang diberi sedikit air liur atau susu. Untuk menghentikan perdarahan, mintalah Si Kecil untuk menggigit kain kasa atau bola kapas pada bagian gigi yang lepas.

4. Luka berdarah

Jika luka berdarah yang dialami Si Kecil hanya luka ringan, bersihkan dengan air bersih dan mengalir. Bila kebersihan air di tempat Bunda kurang meyakinkan, gunakan air mineral kemasan untuk membasuh luka.

Hindari membersihkan luka dengan alkohol, antiseptik, maupun hidrogen peroksida karena selain membuat luka menjadi perih, bahan tersebut dapat memicu iritasi sehingga membuat luka lama sembuh.

Setelah luka dibersihkan, tekan luka menggunakan perban atau kain bersih untuk menghentikan pendarahan. Pastikan posisi bagian yang terluka lebih tinggi dari tubuh, agar perdarahan segera berhenti.

Apabila perdarahan tak juga berhenti, terjadi perdarahan yang parah, luka yang terbentuk sangat parah sehingga nampak jaringan di bawah kulit, atau disertai dengan patah tulang, segera bawa Si Kecil ke IGD terdekat.

5. Cedera kepala

Cedera kepala yang tidak parah, misalnya terantuk, dapat ditangani dengan mengompres bagian yang cedera dengan kantong berisi es yang dibungkus dalam handuk. Meski cedera seperti ini ringan, jangan biarkan anak langsung kembali bermain.

Pada cedera kepala yang berat yang menyebabkan Si Kecil pingsan, muntah, bingung atau gelisah, sakit kepala berat, susah berjalan, mengantuk, leher sakit, atau tangan kesemutan, segera bawa ia ke rumah sakit atau IGD.

Agar bisa cepat menangani cedera, jangan lupa menyediakan kotak P3K di rumah. Setelah anak mengalami cedera, perhatikan kondisinya minimal selama 24 jam.

Jangan ragu untuk segera membawanya ke rumah sakit atau dokter anak terdekat, jika ada yang tampak tidak normal atau jika anak terus mengeluh sakit. Diharapkan penanganan cedera yang tepat pada Si Kecil akan membuat kondisinya lebih cepat sembuh.