Ketindihan merupakan fenomena yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. padahal, kondisi ini sebenarnya bisa dijelaskan secara medis dan dapat diatasi dengan penanganan yang tepat. 

Ketindihan, yang secara medis dikenal sebagai sleep paralysis, adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu berbicara atau bergerak saat terbangun atau hendak tidur. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Ketindihan, Ini Fakta Medis yang Perlu Diketahui - Alodokter

Fenomena ketindihan bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, risiko ketindihan lebih tinggi pada orang dengan kondisi tertentu, seperti insomnia, gangguan kecemasan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ketindihan, yaitu:

  • Memiliki pola tidur tidak teratur atau sering kurang tidur
  • Memiliki keluarga dengan riwayat ketindihan
  • Mengalami kram kaki saat malam hari
  • Penyalahgunaan obat-obatan

Meski jarang terjadi, ketindihan juga bisa menjadi gejala narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan untuk tetap terjaga lebih dari 3-4 jam.

Ketindihan dan Jenis-Jenisnya

Secara umum, ketindihan atau sleep paralysis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Hypnopompic hallucinations

Ketindihan jenis ini terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur, tepat saat tubuh sedang berada dalam fase REM (rapid eye movement). Pada fase ini, otot-otot tubuh tidak aktif dan sulit digerakkan, sementara otak sudah mulai sadar. 

Akibatnya, tubuh terasa lumpuh sejenak, sulit untuk bergerak atau berbicara, meski mata sudah terbuka dan sadar dengan lingkungan sekitar. 

Selain itu, saat mengalami hypnopompic hallucinations, seseorang bisa merasakan seperti adanya tekanan di dada sehingga sulit bernapas, atau merasakan kehadiran sosok lain di sekitar. Sensasi ini sebenarnya merupakan halusinasi yang sering menyertai fenomena ketindihan.

Hypnagogic hallucinations

Berbeda dengan hypnopompic hallucinations yang terjadi dari fase tidur ke fase bangun, hypnagogic hallucinations terjadi saat seseorang mulai tertidur. 

Ketika tubuh mulai kehilangan kesadaran, sebagian otak masih aktif sehingga seseorang masih merasa sadar dengan sekitar, tetapi tidak mampu berbicara atau menggerakkan tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya merasa seperti “terjebak” di antara tidur dan bangun, tanpa bisa meminta bantuan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Ketindihan

Setiap orang bisa mengalami ketindihan, baik laki-laki maupun perempuan, dan intensitasnya bisa berbeda-beda. Ada yang hanya mengalaminya 1–2 kali seumur hidup, ada juga yang sering mengalami beberapa kali dalam sebulan.

Meski begitu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya ketindihan, di antaranya:

  • Tidur cukup setiap malam, idealnya 6–8 jam.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan gelap.
  • Hindari penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur.
  • Terapkan jadwal tidur dan bangun yang teratur setiap hari.
  • Lakukan olahraga rutin dan jaga pola makan sehat.
  • Kurangi konsumsi kafein dan alkohol, serta hindari merokok sebelum tidur.

Dengan menjaga kualitas tidur dan menerapkan pola hidup sehat, risiko terjadinya ketindihan dapat diminimalisir.

Ketindihan dan Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai

Umumnya, ketindihan akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Rasa cemas atau khawatir berlebihan setelah mengalami ketindihan
  • Tubuh terasa lemas dan lesu sepanjang hari
  • Kesulitan tidur semalaman atau insomnia yang berat

Dokter biasanya akan mengatasi kondisi tersebut dengan pemberian obat antidepresan. Namun, penggunaan obat-obatan ini hanya boleh dilakukan sesuai petunjuk dan di bawah pengawasan dokter.

Ketindihan adalah fenomena yang bisa dijelaskan secara ilmiah dan bukan sesuatu yang bersifat mistis. Anda tidak perlu takut, karena kondisi ini dapat dicegah dan diatasi dengan penanganan yang tepat. 

Namun, jika ketindihan terjadi berulang, makin sering, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, Segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.