Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama sama, yang dapat hidup di dalam lambung. Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri tersebut menyerang serta merusak dinding lambung.

Umumnya, asam lambung dapat membunuh bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan bersama makanan. Namun, bakteri H. pylori dapat hidup dalam kondisi asam, sehingga asam lambung tidak mampu membunuh bakteri ini.

Infeksi H. pylori- alodokter

Infeksi H. pylori biasanya tidak menimbulkan gejala yang parah. Namun, jika terjadi terus menerus, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit saluran pencernaan, seperti peradangan pada lambung (gastritis), luka lambung, tukak lambung, hingga kondisi terparah, yaitu kanker lambung.

Penyebab Infeksi Helicobacter pylori

Sesuai dengan nama penyakitnya, infeksi H. pylori disebabkan oleh bakteri tersebut. Infeksi ini dapat ditularkan melalui:

  • Kontak mulut atau air liur antara penderita dengan orang sehat
  • Fecal-oral, yaitu melalui kontak dengan kotoran (feses) penderita yang tidak dibersihkan dengan benar
  • Konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri H. pylori

Faktor risiko infeksi Helicobacter pylori

Infeksi H. pylori dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, seseorang akan lebih mudah terinfeksi H. pylori jika:

  • Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang tidak baik
  • Tinggal di pemukiman padat penduduk
  • Mengonsumsi air minum yang tidak dimasak hingga matang
  • Berbagi tempat tinggal dengan penderita infeksi H. pylori

Di negara berkembang, infeksi H. pylori lebih rentan terjadi pada anak-anak, sedangkan di negara maju, infeksi tersebut lebih rentan terjadi pada orang dewasa.

Gejala Infeksi Helicobacter pylori

Infeksi H. pylori umumnya tidak menimbulkan gejala spesifik dan sering dianggap sebagai sakit maag (dispepsia). Gejala yang berat biasanya baru muncul ketika infeksi sudah menyebabkan luka parah pada saluran pencernaan atau infeksi lambung.

Gejala tersebut antara lain:

  • Nyeri perut yang tidak tertahankan, terutama pada saat perut kosong atau pada malam hari
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Sendawa yang berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Feses berdarah atau berwarna gelap

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu lama, gejala menetap, atau berulang setelah mendapatkan pengobatan.

Pemeriksaan ke dokter tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi Anda sekaligus mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius serta mencegah penularan H.pylori ke orang lain.

Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori

Diagnosis yang akan dilakukan oleh dokter terhadap pasien dengan infeksi H. pylori adalah melakukan tanya jawab untuk memastikan gejala yang dirasakan, riwayat kesehatan, serta obat-obatan yang sedang atau pernah pasien konsumsi.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut ini:

  • Urea breath test, untuk mengetahui keberadaan H. pylori dalam tubuh
  • Endoskopi, untuk memeriksa adanya tanda-tanda infeksi pylori pada saluran pencernaan secara visual dengan menggunakan endoskop, yaitu alat berbentuk selang panjang tipis yang dilengkapi kamera pada ujungnya

Pengobatan Infeksi Helicobacter pylori

Pengobatan dan pembasmian bakteri (eradikasi) dilakukan apabila infeksi H. pylori telah terbukti. Tujuannya adalah meredakan gejala dan membunuh bakteri. Pembasmian bakteri H. pylori juga harus dilakukan secara tuntas untuk menghindarkan pasien dari risiko kanker lambung, luka lambung dan usus.

Pengobatan infeksi H. pylori yang umum dilakukan adalah dengan memberikan dua jenis antibiotik atau lebih yang disertai dengan obat penekan asam lambung. Berikut adalah jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi H. pylori:

  • Kombinasi antibiotik, seperti amoxicillin, metronidazole, dan clarithromycin, untuk membunuh bakteri pylori
  • Obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitor atau PPI), seperti lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole, untuk menurunkan produksi asam lambung
  • Obat penekan asam lambung generasi terbaru golongan potassium competitive acid blocker (PCAB), seperti vonoprazan. Obat ini bekerja lebih kuat dan tahan lama dalam menekan asam lambung, terutama di malam hari, bila dibandingkan dengan obat PPI. Tingkat pembasmian bakteri pylori juga lebih baik oleh kombinasi PCAB dan antibiotik jika dibandingkan PPI, termasuk terhadap bakteri H.pylori yang kebal (resisten) terhadap antibiotik.
  • Obat penghambat histamin-2 (H2 blocker), seperti cimetidine dan ranitidine, untuk menurunkan produksi asam lambung
  • Obat antidiare, seperti bismut subsalisilat, untuk mencegah tukak bertambah parah dengan cara melindungi lapisan lambung yang terluka dari asam lambung

Untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kondisi memburuk, pasien disarankan untuk menghindari makanan yang dapat menghambat penyembuhan, seperti makanan pedas dan asam. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan tidak merokok.

Dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan lanjutan setelah pengobatan berakhir, untuk melihat respons terapi. Pemeriksaan lanjutan pada infeksi H. pylori biasanya dilakukan minimal 1 bulan setelah pengobatan berakhir.

Komplikasi Infeksi Helicobacter pylori

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi H. pylori yang tidak tertangani dengan baik:

  • Peradangan saluran pencernaan (gastritis)
  • Perdarahan lambung
  • Kebocoran lambung (perforasi gaster)
  • Infeksi pada dinding peritoneum (peritonitis)
  • Kanker lambung

Pencegahan Infeksi Helicobacter pylori

Infeksi H. pylori dapat dihindari dengan menerapkan upaya-upaya pencegahan berikut ini:

  • Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis
  • Menghindari konsumsi makanan atau air minum yang tidak dimasak hingga matang
  • Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet