Infeksi saluran kemih umumnya bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan, misalnya obat anyang-anyangan dan antibiotik. Jenis antibiotik yang diresepkan tergantung pada kondisi pasien dan jenis bakteri yang ditemukan dalam urine.

Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK adalah:

Pada ISK atas atau ISK bawah yang telah menyebabkan komplikasi, dokter akan menggunakan antibiotik jenis fluoroquinolon, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin, bila tidak ada pilihan lain. Namun, jenis antibiotik tersebut umum dihindari karena efek sampingnya dapat melebihi manfaat yang bisa didapat.

Biasanya, gejala ISK akan hilang setelah beberapa hari mengonsumsi antibiotik. Meski demikian, pengobatan dengan antibiotik harus dilanjutkan sampai selesai sesuai petunjuk dokter.

Jika pasien tidak menghabiskan antibiotik sesuai anjuran dokter, bakteri penyebab ISK yang ada pada pasien dapat membentuk kekebalan terhadap antibiotik tersebut. Hal ini menyebabkan pasien lebih berisiko untuk mengalami komplikasi dan akan makin sulit untuk diobati.

Untuk pasien ISK yang sering kambuh, dokter akan menganjurkan beberapa hal berikut:

  • Mengonsumsi antibiotik dengan dosis spesifik, seperti fosfomycin trometamol dosis tinggi setiap 10 hari sekali
  • Mengonsumsi antibiotik dosis sekali minum (tunggal) setiap selesai berhubungan intim atau ketika melakukan perjalanan jauh
  • Menjalani terapi hormon estrogen pada pasien yang telah memasuki masa menopause

Dokter juga akan menyarankan pasien untuk melakukan beberapa hal berikut guna membantu proses penyembuhan:

  • Banyak minum air agar bakteri keluar bersama urine
  • Menghindari konsumsi minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti kopi, minuman beralkohol, dan minuman ringan yang mengandung citrus atau kafein
  • Mengompres perut dengan kompres hangat untuk meredakan rasa tidak nyaman

Pada pasien dengan ISK yang berat atau ISK atas, penanganan akan dilakukan di rumah sakit. Pasien akan menerima cairan dan antibiotik melalui infus.