Diagnosis nyeri punggung dilakukan melalui beberapa tahap pemeriksaan. Tahap pertama yang dilakukan oleh dokter adalah dengan melakukan tanya jawab tentang gejala dan keluhan yang dirasakan pasien, meliputi:
- Area yang mengalami nyeri
- Waktu kemunculan nyeri
- Kondisi yang membuat nyeri mereda atau malah memburuk
- Riwayat cedera punggung atau penyakit lain
- Kemungkinan nyeri mengganggu aktivitas sehari-hari
- Gaya hidup
- Jenis pekerjaan
Setelah itu, pasien juga akan menjalani pemeriksaan fisik dan saraf yang meliputi:
- Kemampuan berdiri, berjalan, dan menggerakkan punggung
- Fungsi saraf kaki, yang meliputi pergerakan, refleks, dan perabaan pada kaki
Jika diduga ada penyakit serius yang menyebabkan terjadinya nyeri punggung, dokter dapat merekomendasikan pasien untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Tes darah dan tes urine, untuk mendeteksi adanya infeksi sebagai penyebab nyeri punggung
- Foto Rontgen, untuk memeriksa peradangan sendi (artritis) atau tulang patah yang menyebabkan timbulnya nyeri
- Magnetic resonance imaging (MRI) atau computerized tomography (CT scan), untuk mendeteksi gangguan pada tulang, pembuluh darah, dan otot
- Elektromiografi (EMG), untuk mendeteksi saraf terjepit atau mengukur respons otot dan impuls llistrik yang dihasilkan sel saraf.