Propofol adalah obat bius umum yang digunakan untuk memulai dan mempertahankan anestesi selama prosedur operasi. Propofol tersedia dalam bentuk sediaan suntik. Penyuntikannya hanya boleh dilakukan oleh dokter di rumah sakit.

Obat ini digunakan untuk menenangkan, menurunkan kesadaran, dan membius pasien selama operasi berlangsung. Propofol juga bisa digunakan sebagai obat penenang bagi pasien ICU yang menggunakan alat bantu napas (ventilator). Propofol bekerja dengan cara menurunkan aktivitas otak dan sistem saraf, sehingga mencegah otak untuk memproses rasa sakit.

PROPOFOL - alodokter

Merek dagang propofol: Anesticap, Diprivan, Fresofol 1% MCT/LCT, Fiprol, Nupovel, Proanes 1% MCT/LCT, Propofol, Propofol Lipuro 1%, Recofol N, Sedafol

Apa Itu Propofol

Golongan Obat resep
Kategori Anestesi
Manfaat Menjadi obat bius atau obat penenang (sedatif)
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Propofol untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Propofol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Cairan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Propofol

Propofol hanya boleh digunakan di rumah sakit. Pemberiannya akan dilakukan oleh dokter anestesi atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Ada beberapa hal  yang harus Anda ketahui sebelum menjalani prosedur anestesi dengan propofol, yaitu:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Propofol tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap propofol, telur, atau kacang kedelai.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan metabolisme lemak. Propofol sebaiknya tidak digunakan pada pasien tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita epilepsi, kejang, diabetes, gangguan paru, hiperkolesterolemia, gangguan pernapasan, stroke, penyakit ginjal, hipotensi, anemia, penyakit liver, atau penyakit jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita cedera kepala, infeksi, atau peradangan pankreas (pankreatitis).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan hal yang membutuhkan kewaspadaan hingga setidaknya 24 jam setelah penggunaan propofol. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat baru selesai menjalani prosedur diagnosis atau operasi yang melibatkan pemberian propofol.
  • Segera laporkan ke dokter jika terjadi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah penggunaan propofol.

Dosis dan Aturan Pakai Propofol  

Dosis propofol yang diberikan kepada tiap pasien dapat berbeda tergantung kondisi pasien dan prosedur medis yang akan dilakukan. Berikut adalah dosis umum propofol berdasarkan fungsi penggunaan dan usia pasien:

Fungsi: Sebagai obat bius umum

Dewasa

  • Obat emulsi 1% diberikan melalui suntikan pembuluh darah (intravena/IV) atau infus. Sementara itu, obat emulsi 2% diberikan melalui infus.
  • Dosis induksi (mengawali proses anestesi) 40 mg setiap 10 detik, dosis dapat disesuaikan hingga respon terapi yang diharapkan tercapai.
  • Dosis umum 1,5–2,5 mg/kgBB.
  • Dosis pemeliharaan 4–12 mg/kgBB per jam diberikan melalui infus.
  • Dosis alternatif 25–50 mg obat emulsi 1% diberikan melalui intermittent bolus injection.

Lansia

  • Obat emulsi 1% diberikan melalui suntik IV atau infus, sedangkan obat emulsi 2% diberikan melalui infus.
  • Dosis induksi 20 mg setiap 10 detik, dosis dapat disesuaikan hingga respon terapi yang diharapkan tercapai.
  • Dosis pemeliharaan 3–6 mg/kgBB per jam.

Anak-anak

  • Obat emulsi 1% diberikan melalui infus atau intermittent bolus injection pada anak usia >1 bulan. Sementara, obat emulsi 2% diberikan melalui infus pada anak usia >3 tahun.
  • Dosis induksi 2,5–4 mg/kgBB.
  • Dosis pemeliharaan 9–15 mg/kgBB per jam.

Fungsi: Sebagai obat penenang (sedatif) untuk prosedur diagnosis atau operasi

Dewasa

  • Dosis awal 6–9 mg/kgBB per jam diberikan melalui infus selama 3–5 menit.
  • Dosis alternatif 0,5–1 mg/kgBB diberikan melalui suntikan lambat selama 1–5 menit.
  • Dosis pemeliharaan 1,5–4,5 mg/kgBB per jam diberikan melalui infus.
  • Dosis tambahan 10–20 mg obat emulsi 1% diberikan melalui incremental bolus injection jika diperlukan.

Anak-anak

  • Obat emulsi 1% diberikan untuk anak usia >1 bulan. Sementara, obat emulsi 2% diberikan untuk anak usia >3 tahun.
  • Dosis awal 1–2 mg/kgBB diberikan melalui infus. Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.
  • Dosis pemeliharaan 1,5–9 mg/kgBB per jam diberikan melalui infus.
  • Dosis tambahan hingga 1 mg/kgBB obat emulsi 1% diberikan melalui suntikan bolus jika diperlukan.

Fungsi: Sebagai obat penenang (sedatif) untuk pasien ICU yang menggunakan ventilator

Dewasa

  • Induksi dan dosis pemeliharaan 0,3–4 mg/kgBB per jam melalui infus selama 5 menit.
  • Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Propofol dengan Benar

Propofol akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan diberikan melalui infus, injeksi IV, intermittent bolus injection, atau incremental bolus injection.

Pasien akan merasa tenang, lalu tertidur tidak lama setelah obat ini diberikan. Pada waktu tindakan medis dan selama efek propofol masih berlangsung, dokter akan mengawasi kondisi pernapasan, tekanan darah, produksi urine, atau kadar oksigen pasien.

Interaksi Propofol dengan Obat Lain

Interaksi obat dapat terjadi jika propofol digunakan dengan obat–obatan tertentu, misalnya:

  • Mempengaruhi tekanan darah jika digunakan bersama isocarboxazid, phenelzine, atau selegiline
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan yang bisa berakibat fatal jika digunakan bersama oliceridine
  • Meningkatkan efek sedasi dari propofol dan efek lain pada pernapasan, denyut jantung, atau tekanan darah, jika digunakan bersama codein atau fentanyl
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang bisa berakibat fatal jika digunakan dengan ozanimod atau papaverine
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti pingsan, gangguan pernapasan berat, hipotensi berat, koma, bahkan kematian, jika digunakan dengan sodium oxybate
  • Meningkatkan kadar propofol jika digunakan bersama valproate
  • Meningkatkan risiko terjadinya hipotensi jika digunanakan bersama rifampicin

Efek Samping dan Bahaya Propofol

Selama dan sesudah penyuntikan propofol, dokter dan petugas medis akan melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi dan respon tubuh pasien. Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan propofol adalah:

  • Nyeri, rasa tertusuk, atau rasa terbakar di area penyuntikan
  • Denyut jantung lambat, tidak teratur, atau cepat
  • Tekanan darah meningkat atau menurun
  • Penglihatan buram atau penglihatan ganda
  • Pusing atau kantuk yang berat
  • Kulit dan bibir kebiruan
  • Pingsan
  • Gelisah
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa lelah dan lemah
  • Gerakan tubuh terganggu
  • Keringat berlebihan
  • Bingung atau gelisah
  • Henti napas atau sulit bernapas

Dokter dan petugas medis akan segera memberikan penanganan jika pasien mengalami efek samping tersebut setelah menggunakan propofol.