Obat vagina gatal terkadang dibutuhkan jika rasa gatal pada vagina terjadi terus-menerus, apalagi jika disertai gejala lain seperti nyeri perut hebat atau keputihan tidak normal. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan ada pula obat minum serta oles.

Gatal di area vagina, seperti pada bibir vagina, klitoris, atau lubang vagina, memang dapat terjadi karena iritasi akibat penggunaan bahan pakaian dalam tertentu atau terlalu sering memakai produk pencuci vagina. Dengan menghindari penyebab iritasi, gatal di vagina biasanya akan mereda.

10 Obat Vagina Gatal Berdasarkan Penyebabnya - Alodokter

Namun, jika gatal berlangsung lama dan disertai gejala lain, vagina gatal kemungkinan bisa disebabkan kondisi medis tertentu, misalnya infeksi menular seksual, infeksi jamur, atau infeksi kutu kemaluan.

Jika vagina gatal terjadi akibat suatu penyakit, dibutuhkan obat vagina gatal untuk meredakan gejala atau mengatasi penyebab gangguan medis tersebut.

Berbagai Pilihan Obat Vagina Gatal

Berikut ini adalah berbagai pilihan obat vagina gatal berdasarkan penyebabnya:

1. Ceftriaxone

Ceftriaxone adalah obat vagina gatal yang timbul akibat infeksi menular seksual, khususnya gonore yang menimbulkan nyeri perut hebat, vagina terasa terbakar, dan nyeri buang air kecil. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter dan diberikan langsung oleh tenaga medis melalui suntikan ke pembuluh darah.

Obat vagina gatal ini umumnya hanya diberikan sekali saat pertama kali terdiagnosis gonore oleh dokter. Namun, penderita biasanya juga akan diminta konsumsi jenis obat lainnya bila mengalami infeksi kuman lain dalam satu waktu.

2. Cefixime

Cefixime juga merupakan obat vagina gatal yang disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama gonore. Meski bukan terapi utamanya, cefixime kerap diberikan apabila ceftriaxone tidak tersedia.

Obat vagina gatal ini termasuk dalam golongan antibiotik yang bekerja dengan membunuh bakteri dan mencegah perkembangannya. Cefixime tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet yang diminum dan perlu dibeli di apotek dengan resep dokter.

3. Metronidazole

Metronidazole merupakan antibiotik untuk obat gatal vagina karena infeksi bakteri maupun infeksi parasit, seperti trikomoniasis atau vaginosis bakterialis.

Cara kerja obat vagina gatal ini adalah dengan menghentikan pertumbuhan kuman dan parasit, sehingga infeksi bisa teratasi dan gejalanya pun hilang. Obat tersebut juga memerlukan resep dari dokter.

Dalam kasus ini, jenis sediaan metronidazole yang digunakan adalah tablet vagina atau ovula yang perlu dimasukkan ke dalam organ intim wanita. Beberapa merek tertentu biasanya menyediakan alat khusus untuk memasukkannya ke dalam vagina.

4. Azithromycin

Azithromycin juga merupakan kelompok antibiotik untuk mengobati vagina gatal karena infeksi menular seksual, khususnya klamidia. Sama halnya dengan antibiotik lain, obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Pemberian obat vagina gatal akibat klamidia mungkin dilakukan bersama dengan penggunaan obat-obatan untuk gonore, karena kedua infeksi menular ini umumnya terjadi secara bersamaan.

Selain itu, azithromycin juga boleh diberikan kepada ibu hamil yang menderita infeksi tertentu pada vagina, asalkan konsumsinya sesuai saran dan pengawasan dari dokter.

5. Doxycycline

Doxycycline merupakan obat untuk mengobati infeksi bakteri di bagian tubuh tertentu, termasuk vagina. Obat ini tergolong ke dalam antibiotik yang bekerja dengan cara membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhannya.

Dokter umumnya meresepkan obat antibiotik ini bila vagina gatal terjadi akibat infeksi menular seksual, seperti klamidia. Penderitanya dianjurkan untuk minum 2 kapsul doxycyline setiap harinya, selama 7 hari.

6. Clotrimazole

Clotrimazole merupakan obat vagina gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur. Selain gatal, obat ini juga meredakan gejala lain yang sering menyertai infeksi jamur, seperti sensasi terbakar dan keputihan.

Obat ini tersedia dalam bentuk krim yang perlu dioles ke vagina dan tablet untuk dimasukkan ke dalam vagina. Clotrimazole biasanya digunakan selama 3–6 hari, tergantung jenis sediaan dan dosis obat dalam satu tablet. Jadi, penggunaannya harus sesuai anjuran dokter agar tidak salah takaran.

7. Nistatin

Nistatin juga termasuk dalam obat antijamur untuk meredakan gatal pada vagina. Obat ini berbentuk tablet yang dimasukkan ke dalam vagina dan pengobatan umumnya berlangsung selama 7–14 hari.

Beberapa sediaan obat vagina gatal yang mengandung nistatin juga mengandung metronidazole di dalamnya. Agar tidak salah pilih sediaan obat dan pemakaiannya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memakai obat vagina gatal jenis apa pun.

8. Tioconazole

Tioconazole merupakan obat untuk mengobati infeksi jamur vagina. Obat ini biasanya berbentuk krim untuk mengurangi berbagai gejala infeksi jamur pada vagina, seperti rasa gatal, terbakar, dan keputihan yang menggumpal dan bewarna seperti susu.

9. Estrogen

Menopause sering kali menimbulkan gejala kesehatan, seperti vagina kering, yang menyebabkan gatal. Vagina kering juga membuat kulit vagina lebih tipis dan mudah mengalami iritasi akibat penurunan kadar estrogen.

Untuk mengatasinya, pengobatan estrogen dosis rendah akan direkomendasikan oleh dokter. Estrogen tersedia dalam bentuk kaplet yang perlu diminum sesuai anjuran dari dokter.

10. Permethrin

Permethrin adalah obat untuk mengatasi vagina gatal akibat infeksi kutu kemaluan. Kutu kemaluan biasanya hidup di rambut kemaluan yang ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya saat berhubungan seks.

Biasanya, kutu kemaluan menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti rasa gatal, bintik merah atau biru di area kelamin, serta bintik putih atau kuning di rambut vagina yang merupakan telur kutu.

Untuk mengobatinya, Anda dapat membeli permethrin di apotek tanpa resep dokter. Obat ini berbentuk krim yang dioleskan langsung ke area vagina yang berambut, tetapi jangan dioles hingga ke dalam vagina.

Selama mengalami vagina gatal, Anda dianjurkan untuk tidak menggaruknya karena bisa memperparah kondisi iritasi. Selain itu, selalu jaga area vagina tetap kering dan sebaiknya jangan terlalu sering mencuci vagina dengan sabun kewanitaan karena bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur.

Pada dasarnya, penggunaan obat-obatan vagina di atas aman selama Anda tidak pernah memiliki alergi terhadap salah satu obat tersebut.

Agar lebih aman, Anda sebaiknya tidak asal memilih obat vagina gatal. Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan obat vagina gatal yang tepat dan sesuai kondisi Anda.