Pantangan rematik dapat berupa mengonsumsi makanan olahan atau keju. Hal ini karena beberapa makanan tersebut tinggi akan gula, garam, dan lemak yang dapat menyebabkan peradangan. Meski begitu, masih ada pantangan rematik lainnya yang perlu dihindari guna mencegah kondisi tersebut menjadi makin parah.
Rematik atau artritis reumatoid adalah peradangan yang terjadi pada sendi akibat kondisi autoimun. Sistem kekebalan tubuh pada penderita rematik akan berbalik menyerang jaringan sehat di persendian. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, ada kemungkinan kondisi ini terjadi karena genetik.
Penderita rematik umumnya akan merasakan nyeri atau bengkak pada sendi, mudah lelah, sendi terasa kaku, dan demam. Agar kondisi tersebut tidak makin parah, penderita rematik disarankan untuk menghindari beberapa pantangan rematik, termasuk makanan hingga aktivitas tertentu.
Berbagai Pantangan Rematik yang Perlu Diketahui
Beberapa pantangan rematik perlu dihindari guna mengurangi rasa nyeri. Selain itu, menghindari makanan atau kegiatan tertentu juga dapat mencegah rematik menjadi makin parah. Berikut ini adalah beberapa pantangan rematik dan penjelasannya:
1. Roti
Berbagai macam makanan dari karbohidrat olahan, seperti makanan ringan, kue, dan roti, tinggi akan kandungan gula, tepung, hingga lemak. Bila konsumsinya tidak dibatasi, makanan tersebut dapat menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
Kadar gula darah naik dapat memicu tubuh mengeluarkan sitokin yang menyebabkan peradangan pada tubuh, sehingga memperparah rematik.
2. Sosis
Pantangan rematik selanjutnya adalah daging merah olahan, seperti sosis. Pasalnya, daging merah olahan mengandung lemak jenuh dan bahan pengawet tambahan yang dapat meningkatkan peradangan, termasuk pada penderita rematik. Bahkan, daging olahan ini pun berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Untuk mendapatkan sumber protein yang lebih baik, Anda bisa mengganti daging merah olahan dengan ikan salmon, ikan tuna, atau ikan sarden. Ikan-ikan tersebut mengandung asam lemak omega-3 mampu mengurangi peradangan, sehingga nyeri akibat rematik dapat mereda.
3. Gorengan
Gorengan atau makanan yang digoreng tinggi akan kandungan asam lemak omega-6 dan asam lemak jenuh. Bila dikonsumsi berlebihan, gorengan dapat memperparah kondisi rematik karena kandungan di dalamnya mampu meningkatkan peradangan. Selain itu, pantangan rematik ini juga dapat menyebabkan obesitas.
4. Gandum
Gandum, barley, dan kelompok sereal lainnya dapat meningkatkan peradangan dan memperparah kondisi rematik. Hal ini karena makanan pantangan rematik tersebut mengandung gluten yang dapat meningkatkan peradangan, termasuk pada penderita rematik.
Bahkan, penderita penyakit celiac pun rentan terkena rematik bila mengonsumsi makanan mengandung gluten secara berlebihan.
5. Susu
Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang. Namun, susu juga mengandung kasein yang bisa memicu peradangan pada tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan.
Meski begitu, peradangan akibat pantangan rematik ini hanya terjadi pada orang yang alergi laktosa. Orang yang tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti alergi, minim mengalami peradangan. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian guna menguatkan pernyataan bahwa susu dapat menyebabkan rematik.
6. Keju
Selain karena kandungan susu di dalamnya, keju cottage dan keju olahan lainnya mengandung natrium yang cukup tinggi. Hal ini dapat memicu peradangan yang memperparah kondisi penderita rematik.
Pemberian obat kortikosteroid sesuai anjuran dari dokter umumnya dapat mengatasi rematik akibat kelebihan natrium dalam tubuh.
7. Minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan tidak hanya dapat memicu kerusakan hati, tetapi juga bisa meningkatkan peradangan pada penderita rematik. Bahkan, pantangan rematik ini dapat menimbulkan perdarahan lambung dan gangguan hati jika dikonsumsi bersama dengan obat pereda nyeri, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
8. Rokok
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa merokok dapat meningkatkan peradangan pada sendi yang memicu terjadinya rematik dan sendi bengkak. Selain itu, pantangan rematik ini juga dapat menurunkan massa tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
9. Malas gerak
Saat mengalami rematik, bukan berarti Anda harus bermalas-malasan. Pasalnya, terlalu banyak diam atau malas bergerak membuat otot dan sendi menjadi kaku sehingga memperburuk kondisi rematik.
10. Olahraga terlalu keras
Penderita rematik memang sangat dianjurkan untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Namun, melakukan olahraga secara berlebihan justru menjadi pantangan rematik karena dapat memicu atau memperburuk kondisi rematik.
Penderita rematik juga boleh mendapatkan pijatan, asalkan pijatan dilakukan oleh tenaga ahli. Pasalnya, pemberian pijatan yang salah dapat memperburuk peradangan di sendi.
Bila Anda masih ragu dan ingin mengetahui olahraga atau gerakan yang aman dilakukan bagi penderita rematik, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau terapis.
Selain itu, banyaknya mitos yang beredar di masyarakat mengenai pantangan rematik, seperti mandi di malam hari. Hal tersebut sepenuhnya tidak benar. Pasalnya, air dingin atau cuaca dingin tidak menyebabkan rematik. Pada beberapa penderita rematik, air dingin bisa membuat sendi terasa nyeri akibat perubahan tekanan di dalam sendi.
Bila sudah menghindari pantangan rematik di atas tetapi gejala rematik, seperti nyeri atau sakit sendi, sendi terasa kaku, mudah lelah, hingga demam, tetap Anda rasakan, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.