Di Indonesia, beredar anggapan mengenai mandi malam rematik, atau mandi malam dapat menyebabkan rematik. Padahal, mandi malam tidak hanya menyegarkan, melainkan juga dapat menghilangkan lelah setelah beraktivitas seharian, menjaga kebersihan tubuh, bahkan membuat tidur menjadi lebih nyenyak.

Rematik, atau dalam istilah medis disebut rheumatoid arthritis, adalah peradangan pada sendi yang ditandai dengan rasa sakit, bengkak, serta kaku. Kondisi ini biasanya menyerang jari tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Mandi Malam Rematik, Ketahui Faktanya di Sini - Alodokter

Banyak orang percaya bahwa penyakit ini disebabkan oleh suhu dingin, salah satunya adalah akibat mandi di malam hari. Namun, secara medis, belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya rematik. Supaya lebih jelas, simak pembahasan mengenai mandi malam rematik berikut ini.

Fakta tentang Mandi Malam Rematik

Mandi malam dianggap tidak sehat karena dapat menyebabkan rematik. Padahal, mandi malam rematik adalah hanyalah mitos yang tidak terbukti kebenarannya secara medis.

Rematik adalah salah satu jenis penyakit autoimun di mana tubuh salah mengenali sel normal sebagai sel-sel berbahaya sehingga menimbulkan peradangan. Jadi, terjadinya rematik bukan karena mandi malam.

Meski bukanlah penyebab terjadinya rematik, Anda sebaiknya menghindari mandi malam menggunakan air dingin jika memang menderita rematik. Sebab, suhu air yang dingin dapat menyebabkan sendi yang sudah terkena rematik terasa nyeri dan mengalami kekakuan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mandi malam rematik bukanlah penyebab, melainkan faktor yang dapat memperparah keluhan rematik.

Cara Mencegah Rematik

Untuk mencegah rematik, Anda dapat menjalani gaya hidup sehat, bukannya dengan menghindari mandi malam rematik. Berikut adalah berapa gaya hidup sehat yang dapat Anda lakukan:

1. Jaga berat badan ideal

Ketika memiliki berat badan berlebih, sendi pada lutut Anda memikul beban yang lebih besar. Lama-kelamaan, beban ini akan menekan bantalan antartulang dan meningkatkan risiko terjadinya kerusakan tulang rawan, sehingga menyebabkan nyeri.

2. Rutin olahraga

Rutin berolahraga adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga berat badan ideal sekaligus mencegah rematik. Saat Anda melakukan olahraga, sendi dan tulang akan terlatih serta menjadi lebih kuat.

Oleh karena itu, berolahragalah setidaknya 30 menit setiap harinya. Anda bisa mulai olahraga dengan intensitas ringan, seperti jalan kaki. Setelah terbiasa, cobalah untuk melakukan olahraga dengan intensitas lebih berat, misalnya lari atau senam aerobik.

3. Kelola stres dengan bijak

Ketika stres, terjadi pelepasan sitokin di dalam tubuh yang memicu peradangan pada sendi. Kondisi ini akan ditandai dengan nyeri sendi. Stres memang tidak bisa dihindari, tetapi Anda bisa mengelolanya dengan bijak untuk mencegah terjadinya rematik.

Beristirahat sejenak, melakukan meditasi atau yoga, dan melakukan berbagai hal yang Anda gemari adalah beberapa cara mengelola stres yang bisa Anda lakukan.

4. Jangan merokok

Zat-zat kimia di dalam rokok diketahui menyebabkan peradangan pada sinovium atau jaringan yang melapisi persendian. Kebiasaan merokok inilah yang menyebabkan peradangan dan terjadinya rematik.

Selain dengan menerapkan cara-cara di atas, rematik juga dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3 dan vitamin D, mengurangi konsumsi gula, garam, maupun minuman bersoda, serta tidak minum minuman beralkohol. Anda pun tetap dapat mandi di malam hari tanpa takut mengalami rematik. Sebab, mandi malam rematik hanyalah mitos.

Apabila Anda mengalami keluhan setelah mandi malam rematik dan ingin memastikan penyebabnya, periksakanlah kondisi Anda ke dokter. Anda juga sebaiknya tidak menunda ke dokter bila sering merasakan nyeri pada lebih dari satu sendi, merasa kaku di pagi hari atau setelah duduk dalam waktu yang lama, merasa rasa lelah yang parah, dan mengalami demam.