Meski sekilas mirip, gelato berbeda dengan es krim. Perbedaan antara keduanya terlihat dari kandungan nutrisi, takaran bahan yang digunakan, dan proses pembuatannya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa gelato dianggap lebih sehat dari es krim.

Gelato adalah makanan penutup dari Italia yang sering dianggap sama dengan es krim. Keduanya memang terbuat dari bahan utama yang sama, yaitu krim, susu, dan gula.

3 Alasan Gelato Lebih Sehat dari Es Krim dan Perbedaannya - Alodokter

Namun, gelato dan es krim sebenarnya memiliki takaran bahan dan cara pembuatan yang berbeda sehingga kandungan nutrisi di dalamnya pun berbeda pula. Karena kandungan nutrisinya berbeda, gelato dinilai sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan es krim.

Kini, gelato juga tersedia dalam varian yang lebih beragam, misalnya gelato yang terbuat dari buah-buahan asli maupun berbahan dasar susu kelapa atau santan, kedelai, dan almond.

Alasan Gelato Lebih Sehat dari Es Krim

Ada beberapa alasan yang membuat gelato lebih sehat dari es krim, yaitu:

1. Memiliki kalori dan lemak yang lebih rendah

Gelato mengandung kalori dan lemak yang lebih rendah daripada es krim. Ini karena gelato umumnya dibuat dengan takaran susu yang lebih banyak dan krim yang lebih sedikit, berbeda dari es krim yang lebih banyak menggunakan krim daripada susu.

Makin banyak krim yang digunakan, makin tinggi pula kandungan lemak jenuhnya. Apalagi es krim biasanya juga mengandung kuning telur yang bisa menambah lemak di dalamnya, sedangkan gelato lebih jarang.

Perlu diketahui bahwa kadar lemak jenuh yang tinggi bisa memicu peningkatan kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.

2. Mengandung nutrisi yang lebih beragam

Dibandingkan dengan es krim, gelato juga umumnya mengandung nutrisi yang lebih beragam, seperti vitamin dan mineral. Jumlah kandungan nutrisi pada gelato bisa bervariasi, tergantung pada varian rasanya. Rasa gelato biasanya diambil dari sumber alami.

Misalnya, konsumsi gelato dengan rasa buah asli seperti jeruk atau stroberi, dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Bahkan, gelato tanpa tambahan rasa pun bisa mengandung kalsium yang penting bagi kesehatan gigi dan tulang.

3. Mengandung antioksidan pada beberapa varian gelato

Gelato yang terbuat dari buah-buahan asli atau cokelat hitam juga dapat mengandung tinggi antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh. Antioksidan bermanfaat untuk menangkal bahaya radikal bebas yang bisa menimbulkan penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi dan kanker.

Selain beberapa perbedaan gelato dan es krim di atas, cara membuat gelato dan es krim pun juga sedikit berbeda. Proses pembuatan gelato tidak diaduk secepat es krim dan mengandung lebih sedikit udara sehingga tekstur gelato lebih padat dan lembut.

Meski dinilai lebih sehat, gelato dan es krim sama-sama mengandung gula, lemak, dan kalori. Konsumsinya terlalu banyak dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti gigi berlubang, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, konsumsi gelato sebaiknya sesekali saja atau jangan terlalu banyak. Bila ingin menambahkan topping, pastikan jangan yang terlalu manis atau mengandung banyak gula, seperti meses dan boba. Sebagai alternatif, Anda dapat memilih potongan buah-buahan segar.

Akan lebih baik jika Anda memilih jenis gelato yang rendah gula. Untuk mengetahui takarannya, Anda dapat membaca label nutrisi yang tertera di produk kemasan.

Gelato dan es krim memang sekilas mirip, tetapi cara mengolah dan takaran bahannya berbeda. Nah, jika Anda lebih suka tekstur yang lebih pekat, lebih lembut, dan kandungan lemak yang lebih sedikit, gelato bisa menjadi pilihan yang tepat.

Namun, beberapa orang mungkin perlu lebih selektif memastikan kandungan gelato, terutama yang menjalani pola diet vegan, menderita penyakit celiac, maupun memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.

Jika setelah mengonsumsi gelato, Anda mengalami diare, muntah berulang, gatal-gatal, kulit bentol, ruam, atau sesak napas, hentikan konsumsinya dan segera periksakan diri ke dokter.