Letak plasenta yang bagus penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang janin, serta memperlancar proses persalinan. Oleh karena itu, letak plasenta yang bagus perlu dipantau secara rutin setiap kali kontrol kehamilan.

Plasenta atau ari-ari berfungsi sebagai jalur utama penyaluran nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin selama masa kehamilan. Plasenta bisa menempel di berbagai area dinding rahim, tergantung dari tempat sel telur yang dibuahi pertama kali menempel. 

4 Letak Plasenta yang Bagus Selama Masa Kehamilan - Alodokter

Namun, letak plasenta yang bagus adalah yang tidak menutupi jalan lahir atau leher rahim (serviks). Posisi plasenta yang ideal akan memberikan ruang yang cukup untuk janin berkembang, menjaga fungsi plasenta tetap maksimal, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan maupun persalinan.

Inilah Letak Plasenta yang Bagus

Berikut ini adalah berbagai letak plasenta yang bagus beserta penjelasannya:

1. Plasenta di bagian atas rahim (plasenta fundus)

Plasenta fundus merupakan plasenta yang menempel di bagian paling atas rahim, tepat di atas janin. Posisi ini dianggap paling ideal karena jauh dari jalan lahir, sehingga tidak menghalangi proses persalinan normal.

Sebagai contoh, saat dilakukan pemeriksaan USG di trimester kedua, plasenta terlihat berada di bagian atas rahim, tidak menutupi serviks. Dengan letak plasenta yang seperti ini, Bumil memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan normal dan lebih kecil mengalami perdarahan berlebihan. 

2. Plasenta di bagian depan rahim (plasenta anterior)

Pada plasenta anterior, plasenta menempel di dinding depan rahim, yaitu sisi yang paling dekat dengan dinding perut ibu. Meski posisi ini termasuk letak plasenta yang bagus, ada beberapa hal yang perlu Bumil ketahui, salah satunya adalah gerakan dan tendangan janin biasanya terasa kurang kuat atau lebih samar karena terhalang oleh plasenta. 

Sebagai contoh, pada usia kehamilan 20 minggu, biasanya ibu hamil baru mulai merasakan gerakan janin, sedangkan pada posisi plasenta lain gerakan bisa terasa lebih jelas. Meski begitu, plasenta anterior tetap aman selama tidak menutupi jalan lahir.

3. Plasenta di bagian belakang rahim (plasenta posterior)

Plasenta posterior berarti plasenta menempel di bagian belakang rahim, yaitu sisi yang paling dekat dengan tulang punggung ibu. Letak plasenta yang bagus ini membuat gerakan janin biasanya terasa lebih jelas dan kuat, sebab tidak terhalang oleh plasenta atau dinding perut.

Bumil yang memiliki plasenta di posisi posterior umumnya bisa merasakan tendangan bayi lebih awal dan jelas, bahkan sejak pertengahan trimester kedua. Selain itu, plasenta posterior juga bisa membantu menurunkan risiko terjadinya perdarahan saat operasi caesar. Soalnya, dokter bisa lebih mudah mencapai janin tanpa perlu melalui plasenta.

4. Plasenta di sisi kanan atau kiri rahim (plasenta lateral)

Plasenta lateral artinya plasenta menempel di sisi kanan atau kiri rahim. Walaupun letak ini lebih jarang daripada posisi lainnya, plasenta lateral tetap termasuk letak plasenta yang bagus selama tidak menghalangi jalan lahir. 

Dengan posisi plasenta di sisi kanan atau kiri, janin memiliki ruang berkembang yang cukup dan proses persalinan biasanya berjalan lancar. Meski begitu, posisi plasenta lateral perlu dipantau karena terkadang bisa bergerak mendekati serviks seiring bertambahnya usia kehamilan.

Letak plasenta biasanya baru bisa diketahui melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 18–20 minggu dan masih dapat berubah sampai kehamilan 32 minggu. Selama letak plasenta tidak menutupi jalan lahir, risiko komplikasi, seperti perdarahan, bisa lebih kecil. 

Namun, apabila letak  plasenta berada di bawah dan menutupi serviks (plasenta previa), risiko perdarahan meningkat dan ibu hamil memerlukan pengawasan ekstra dari dokter. Untuk menjaga letak plasenta yang bagus dan memastikan kehamilan tetap sehat, penting bagi Bumil untuk rutin melakukan kontrol kehamilan. 

Apabila Bumil ingin mengetahui lebih lanjut tentang letak plasenta yang bagus atau mengalami keluhan tidak biasa selama kehamilan, seperti perdarahan atau nyeri perut, jangan ragu untuk chat online bersama dokter di aplikasi Alodokter. Pemeriksaan dan kontrol kehamilan secara rutin sangat bermanfaat demi kesehatan Bumil dan Si Kecil hingga persalinan nanti.