Tidak hanya membuat sulit tidur dan mengganggu performamu dalam bekerja, ternyata stres juga bisa menimbulkan masalah kulit, lho. Yuk, ketahui apa saja masalah kulit yang bisa terjadi akibat stres dan bagaimana cara mengatasinya di artikel ini!

Tumpukan pekerjaan rumah atau kantor yang tidak kunjung selesai tentu bisa menimbulkan stres. Namun sayangnya, stres yang dialami kerap membuat kita abai akan kesehatan, termasuk untuk merawat kulit.

4 Masalah Kulit Ini Bisa Menjadi Efek Stres pada Kulit - Alodokter

Padahal, ketika stres, tubuh secara alami akan meningkatkan produksi hormon kortisol. Peningkatan produksi hormon ini dapat menyebabkan kulitmu jadi lebih berminyak, sehingga rentan untuk berjerawat dan mengalami berbagai gangguan.

Masalah Kulit yang Biasanya Muncul Saat Stres

Berikut ini adalah beberapa masalah kulit yang sering muncul akibat stres:

1. Jerawat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres bisa meningkatkan hormon kortisol yang dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit. Ditambah lagi, saat stres, beberapa orang justru malah lupa untuk merawat kulit. Nah, kedua hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat.

2. Biduran

Biduran merupakan salah satu reaksi imun terhadap zat pemicu alergi (alergen). Saat stres, tubuh mengeluarkan zat kimia neuropeptida dan neurotransmitter. Zat-zat kimia ini dapat mengubah respons tubuh terhadap paparan alergen, sehingga kulit akan menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami alergi dalam bentuk biduran.

3. Eksim atopi atau dermatitis atopi

Dermatitis atopi atau eksim atopi akan menyebabkan kulitmu merah, gatal, bersisik, kering dan menebal. Walaupun penyebab eksim atopi sendiri tidak diketahui secara pasti, namun stres diketahui dapat memicu peradangan pada kulit yang kemudian menimbulkan eksim atopi.

4. Psoriasis

Psoriasis merupakan salah satu gangguan pada kulit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit yang bersisik dan gatal. Salah satu pemicunya adalah stres.

Selain memicu, stres juga bisa memperparah psoriasis. Ini karena ketika sedang stres, sebagian orang memiliki kebiasaan menggaruk kulit walaupun sebenarnya tidak merasa gatal. Kebiasaan inilah yang bisa menyebabkan psoriasis menjadi semakin parah.

5. Neurodermatitis

Neurodermatitis merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak kulit yang terasa sangat gatal, terlebih jika digaruk. Kondisi ini sering muncul di area kulit yang mudah terjangkau oleh kuku dan jari, seperti punggung kaki, leher, betis, atau punggung tangan.

Belum diketahui apa penyebab pasti neurodermatitis, tetapi stres dan rasa cemas menjadi faktor-faktor yang diduga kuat memicu munculnya kondisi ini.

Selain beberapa kondisi di atas, stres dalam jangka panjang juga dapat membuat kulit lebih cepat keriput, kehilangan elastisitas, dan kusam. Pada beberapa orang, stres bahkan bisa memicu timbulnya rosacea.

Cara Mengatasi Efek Stres pada Kulit

Stres adalah kondisi yang terkadang tidak bisa dihindari, tetapi kamu dapat mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi atau mengurangi efek stres pada kulit:

Jaga kebersihan dan kesehatan kulit

Walaupun sedang mengalami stres, tetap jangan lupa untuk membersihkan dan merawat kulit, ya. Bersihkan wajah 2 kali sehari dan gunakan pelembab atau tabir surya agar kulit tetap sehat.

Konsumsi makanan bergizi

Saat stres, nafsu makan dan keinginan untuk ngemil biasanya akan meningkat. Jika nafsu makan yang tinggi disertai dengan kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya makanan yang manis atau berminyak, maka ini dapat menimbulkan masalah pada kulit atau justru memperburuk kondisi kulit yang kamu derita.

Oleh karena itu, agar kesehatan kulitmu tetap terjaga, pilihlah makanan yang bergizi saat ingin ngemil, misalnya popcorn buatan rumah, kacang, atau salad sayur dan buah.

Cukupi kebutuhan tidur

Mencukupi kebutuhan tidur bermanfaat untuk mengatasi efek stres pada kulit. Ini karena saat tidur, tubuh secara alami akan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, termasuk jaringan kulit. Agar kulitmu tetap sehat, kamu dianjurkan untuk tidur selama kurang lebih 8 jam setiap harinya.

Lakukan teknik relaksasi dan meditasi

Meskipun terlihat sederhana, melakukan teknik relaksasi dan meditasi bisa mengatasi stres, lho. Dengan begitu, diharapkan kamu dapat jadi lebih rileks, sehingga efek stres pada kulit pun bisa mereda.

Oleskan salep atau krim

Bila perlu, kamu bisa menggunakan salep atau krim untuk mengatasi masalah kulitmu. Namun, agar lebih aman, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar produk yang digunakan tetap aman dan sesuai dengan kondisi kulitmu.

Krim yang mengandung retinoid biasanya digunakan untuk mengatasi psoriasis, sedangkan krim yang mengandung glycerin umumnya digunakan untuk mengatasi eksim.

Nah, itulah efek stres pada kulit yang perlu kamu ketahui. Guna mengatasinya, kamu bisa menerapkan beberapa cara di atas. Namun, bila masalah kulit akibat stres tidak kunjung mereda atau justru semakin memberat, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.