Ciri-ciri feses normal penting untuk diketahui karena dapat menjadi salah satu tanda sistem pencernaan berfungsi dengan baik. Dengan memahami kondisi feses, Anda dapat mendeteksi gangguan pencernaan lebih awal dan mengambil langkah yang tepat bila ditemukan perubahan yang tidak biasa.

Ciri-ciri feses normal bisa dilihat dari beberapa hal, seperti warna, bentuk, tekstur, dan bau yang spesifik. Mengetahui ciri-ciri feses normal bisa membantu Anda memantau kesehatan saluran cerna sehari-hari. Jika terjadi perubahan yang berbeda dari ciri-ciri tersebut, hal ini dapat menandakan adanya gangguan pada sistem pencernaan. 

5 Ciri-Ciri Feses Normal yang Perlu Diketahui - Alodokter

Meski begitu, tidak semua perubahan berarti penyakit serius, beberapa di antaranya bisa disebabkan oleh makanan, kebiasaan hidup, atau obat-obatan yang dikonsumsi sehari-hari.

Ciri-Ciri Feses Normal yang Perlu Anda Ketahui

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, penting bagi Anda untuk mengenali ciri-ciri feses normal agar Anda dapat memantau kesehatan pencernaan secara sederhana secara mandiri. Hal ini bisa dibedakan dari beberapa karakteristik, seperti warna, bentuk, tekstur, dan bau yang khas.

Berikut ini adalah beberapa ciri feses normal yang bisa Anda ketahui:

1. Bentuk seperti sosis 

Bentuk feses yang lonjong menyerupai sosis, terutama dengan permukaan yang mulus atau sedikit berlekuk merupakan tanda bahwa proses pencernaan berlangsung optimal. Bentuk ini membuat feses mudah dikeluarkan tanpa perlu mengejan terlalu keras, sehingga Anda akan merasa lebih nyaman setiap kali buang air besar.

Feses berbentuk sosis juga biasanya menandakan usus memiliki tingkat hidrasi dan kontraksi yang baik. Jika feses terlalu kecil, bulat, atau pecah-pecah seperti batu kerikil, ini bisa jadi pertanda tubuh Anda kekurangan serat atau cairan. Kondisi ini bisa menimbulkan sembelit. 

2. Warna cokelat tua

Warna feses yang normal umumnya cokelat tua atau cokelat kehitaman. Warna ini dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah serta kerja empedu di saluran pencernaan. Warna cokelat yang konsisten merupakan tanda bahwa organ hati, kantong empedu, dan usus Anda bekerja sebagaimana mestinya.

Warna feses bisa saja berubah akibat mengonsumsi makanan atau minuman berwarna pekat, seperti sayur hijau, bit, atau obat-obatan tertentu. Namun, selama warna cokelat tetap dominan dan tidak berubah drastis menjadi merah, hitam pekat, putih, atau abu-abu, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

3. Tekstur padat tapi lembut

Feses normal memiliki tekstur padat namun tetap lembut, sehingga tidak keras, tidak kering, dan juga tidak terlalu cair. Konsistensi seperti ini menandakan asupan serat dan cairan harian Anda sudah memadai, membuat proses pencernaan berjalan lancar dan nyaman.

Jika tekstur feses keras dan kering, bisa jadi Anda kurang minum air putih atau asupan serat sehari-hari masih rendah. Sebaliknya, feses yang terlalu cair, encer, atau berlendir mungkin menandakan diare, infeksi saluran cerna, intoleransi makanan, atau masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai.

4. Tidak terlalu berbau menyengat

Feses pada dasarnya memang berbau, tetapi pada kondisi normal baunya tidak sampai menyengat atau mengganggu. Bau feses biasanya dihasilkan dari bakteri yang membantu proses pencernaan di usus besar. Selama tidak ada perubahan drastis pada bau, ini menandakan saluran pencernaan dalam kondisi baik.

Namun, jika Anda mendapati bau feses yang tiba-tiba sangat tajam, busuk, atau berbeda dari biasanya, bisa jadi itu pertanda infeksi, gangguan pencernaan, atau konsumsi makanan tertentu. Perubahan bau yang konsisten dan disertai gejala lain seperti sakit perut atau diare perlu diwaspadai dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

5. Frekuensi buang air besar teratur

Setiap orang memang bisa memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda-beda. Namun, rentang normal berkisar antara satu hingga tiga kali sehari atau tiga kali dalam seminggu. Selama pola buang air besar Anda konsisten dan tidak perlu mengejan atau merasa nyeri, frekuensi Anda masih dianggap normal.

Jika frekuensi buang air besar tiba-tiba berubah, menjadi jauh lebih sering atau sangat jarang, bisa jadi ada perubahan pada pola makan, tingkat aktivitas, stres, atau munculnya kondisi medis tertentu. 

Perubahan pada Feses yang Perlu Diwaspadai

Selain mengenali ciri-ciri feses normal, Anda juga perlu memperhatikan beberapa perubahan yang mungkin menandakan masalah kesehatan, seperti:

  • Feses berdarah atau berwarna hitam pekat Kehadiran darah segar atau feses berwarna hitam bisa menjadi tanda pendarahan dalam saluran cerna, tukak, atau kondisi serius lainnya.
  • Feses sangat encer atau diare terus-menerus Diare berkepanjangan dapat menandakan infeksi, intoleransi makanan, atau masalah pencernaan lainnya yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
  • Feses keras dan sulit keluar Feses yang sangat keras, kering, dan sulit dikeluarkan sering menjadi tanda sembelit atau kekurangan serat dan cairan.
  • Feses berwarna putih, abu-abu, atau sangat pucat Perubahan warna ini dapat mengindikasikan gangguan hati atau saluran empedu.

Setelah mengetahui ciri-ciri feses normal, tidak kalah penting bagi ANda untuk menjaga feses tetap normal. Anda bisa melakukannya dengan cara menjaga pola makan tinggi serat, rutin minum air putih, aktif bergerak, serta mengelola stres dengan baik. Jika Anda rutin memerhatikan kondisi feses, Anda bisa lebih cepat mengenali masalah feses tidak normal dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

Jika Anda menemukan perubahan pada feses yang membuat Anda khawatir, terutama jika disertai gejala lain, seperti nyeri perut parah, penurunan berat badan, atau diare dan sembelit berkepanjangan, jangan ragu untuk mengonsultasikannya melalui Chat Bersama Dokter. Konsultasi ini akan memudahkan diagnosis dan penanganan sesuai kebutuhan medis Anda.