Terapi pendukung demam berdarah menjadi salah satu kunci utama dalam membantu pemulihan pasien agar terhindar dari komplikasi serius. Dengan perawatan yang tepat di rumah atau selama perawatan di rumah sakit, peluang untuk sembuh dari demam berdarah akan semakin besar.

Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang sangat umum di Indonesia, khususnya saat musim hujan. Virus dengue yang dibawa oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

5 Terapi Pendukung Demam Berdarah yang Mempercepat Pemulihan - Alodokter

Meskipun hingga saat ini belum ada obat khusus yang bisa membunuh virus dengue, terapi pendukung demam berdarah sangat penting untuk mengurangi gejala, mempercepat pemulihan, dan mencegah risiko komplikasi berat, seperti syok atau perdarahan.

Terapi Pendukung Demam Berdarah 

Terapi pendukung demam berdarah bertujuan menjaga kondisi tubuh tetap stabil selama masa infeksi. Berikut ini adalah langkah-langkah terapi pendukung yang direkomendasikan berdasarkan pedoman medis:

1. Mencukupi asupan cairan

Mencukupi asupan cairan merupakan terapi pendukung demam berdarah yang sangat penting. Pasalnya, demam berdarah dapat menyebabkan dehidrasi. Kehilangan cairan bisa terjadi akibat demam tinggi, muntah, atau kurang nafsu makan yang umum dialami penderita DBD.

Cairan yang bisa diberikan meliputi air putih, oralit, jus buah tanpa tambahan gula, atau sup bening. Konsumsi cairan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit tetapi sering, untuk mencegah mual dan muntah yang makin parah.

2. Mencukupi asupan nutrisi

Asupan nutrisi seimbang penting agar tubuh memiliki energi yang cukup untuk melawan infeksi dengue. Makanan yang disarankan meliputi nasi, lauk pauk, sayur, dan buah yang bervariasi setiap hari.

Jika nafsu makan menurun, coba berikan makanan dalam porsi kecil namun sering agar kebutuhan energi tetap terpenuhi. Hindari memaksa makan jika pasien muntah terus-menerus.

3. Mencukupi waktu Istirahat

Mencukupi waktu istirahat juga bisa menjadi salah satu terapi pendukung demam berdarah yang bisa dilakukan. Selama sakit, tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan diri dari infeksi. Istirahat total sangat dianjurkan agar sistem kekebalan tubuh bekerja lebih optimal dalam melawan virus.

Hindari aktivitas berat atau sekolah sampai kondisi benar-benar membaik dan gejala sudah berkurang. Tidur dan istirahat cukup mempercepat proses pemulihan pasien.

4. Obat penurun demam

Untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri, paracetamol merupakan pilihan utama yang direkomendasikan dokter. Obat ini juga relatif aman jika digunakan sesuai aturan dosis.

Hindari pemberian aspirin atau ibuprofen karena kedua obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. 

5. Memantau perkembangan gejala

Terapi pendukung demam berdarah yang tidak kalah penting adalah memantau perkembangan gejala. Pantau suhu tubuh secara berkala dan waspadai munculnya gejala lain, seperti mimisan, muntah-muntah, sakit perut hebat, atau bintik merah pada kulit. Tanda-tanda ini dapat menunjukkan komplikasi yang harus mendapat penanganan cepat.

Jika muncul tanda bahaya, seperti kesadaran menurun, muntah terus-menerus, atau keluar darah dari hidung/gusi, segera bawa ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat bisa mencegah risiko syok dan komplikasi fatal.

Itulah beberapa terapi pendukung demam berdarah yang bisa Anda lakukan secara mandiri. Apabila pasien kesulitan minum, menunjukkan tanda dehidrasi berat, atau mengalami gejala bahaya, segera ke IGD di rumah sakit terdekat. Dengan begitu, pasien akan mendapat terapi cairan intravena (infus) dan pemantauan ketat oleh tenaga medis.

Penanganan di rumah sakit juga dapat mencegah dan mengatasi komplikasi, seperti perdarahan hebat, syok, atau kegagalan organ. Oleh karena itu, jangan menunda ke rumah sakit bila kondisi pasien memburuk atau tidak membaik dengan perawatan di rumah.

Perlu diingat, tidak ada obat atau suplemen khusus yang terbukti secara medis dapat mempercepat penyembuhan demam berdarah. Hindari memberikan jamu atau bahan herbal yang belum terbukti aman dan efektif, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil. Pemantauan ketat terhadap tanda bahaya serta tidak menunda penanganan medis tetap menjadi langkah paling penting untuk keselamatan pasien.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala yang makin berat meski telah melakukan terapi pendukung demam berdarah di atas, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran medis praktis selama masa pemulihan.