Ciri-ciri sinus hidung sering kali mirip dengan gejala pilek biasa atau alergi, sehingga sering dianggap sepele. Padahal, mengenali tanda-tanda gangguan sinus sejak awal sangat penting agar penyebabnya bisa cepat diatasi dan tidak menimbulkan komplikasi.
Gangguan pada sinus, seperti infeksi atau peradangan yang disebut sinusitis, bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau reaksi alergi. Selain itu, perubahan cuaca serta paparan polusi udara dapat memicu iritasi dan memperparah keluhan sinus hidung.

Saat meradang, selaput lendir rongga sinus akan membengkak, sehingga cairan dalam sinus yang seharusnya dialirkan ke luar jadi menumpuk dan membuat fungsi sinus terganggu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri sinus hidung agar penanganan yang tepat dapat dilakukan lebih awal.
Ciri-Ciri Sinus Hidung
Berikut ini adalah ciri-ciri sinus hidung yang umum terjadi:
1. Hidung tersumbat atau berair
Hidung tersumbat atau berair adalah ciri-ciri sinus hidung yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada dinding sinus, sehingga produksi lendir meningkat dan saluran pernapasan di sekitar hidung menjadi sempit atau bahkan tertutup. Lendir yang keluar bisa berwarna bening, lalu berubah menjadi kuning atau kehijauan jika sudah terjadi infeksi lebih lanjut.
Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama jika lendir menetes ke belakang tenggorokan. Bila dibiarkan, lendir yang terus-menerus memenuhi rongga hidung dapat mengganggu tidur, menurunkan konsentrasi, dan meningkatkan risiko infeksi pada saluran napas lain, seperti tenggorokan atau telinga.
2. Nyeri di wajah atau dahi
Nyeri di area wajah atau dahi sering kali menjadi ciri khas dari gangguan pada sinus hidung. Rasa nyeri ini biasanya dirasakan di daerah dahi, sekitar mata, pipi, atau pangkal hidung, dan dapat terasa tumpul hingga menekan. Nyeri ini akan semakin terasa saat menunduk, batuk, atau bahkan saat bangun tidur di pagi hari.
Penyebab ciri-ciri sinus hidung ini adalah tekanan yang terjadi karena penumpukan lendir di dalam rongga sinus yang sedang meradang. Selain membuat tidak nyaman sepanjang hari, nyeri ini kadang-kadang dapat menjalar ke rahang atas dan gigi, sehingga bisa disalahartikan sebagai masalah gigi atau kepala biasa.
3. Indra penciuman menurun
Gangguan pada sinus hidung sering menyebabkan kemampuan mencium bau menjadi menurun atau bahkan hilang sama sekali. Hal ini terjadi karena saluran hidung yang penuh dengan lendir dan meradang membuat aroma tidak bisa masuk ke bagian penciuman di hidung secara optimal.
Selain penurunan indra penciuman, mulut juga bisa terasa pahit dan makanan jadi terasa hambar. Kondisi ini bisa membuat nafsu makan menurun dan menurunkan kualitas hidup sehari-hari.
4. Batuk
Batuk yang muncul akibat masalah sinus biasanya terjadi karena lendir dari hidung menetes ke belakang tenggorokan, terutama saat malam hari atau berbaring. Batuk ini bisa bersifat kering atau berubah menjadi berdahak jika lendir banyak terkumpul di saluran napas.
5. Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan adalah salah satu keluhan yang sering dialami jika Anda mengalami gangguan pada sinus hidung, seperti sinusitis. Kondisi ini biasanya terjadi karena lendir berlebih yang dihasilkan di dalam sinus tidak hanya keluar melalui hidung, tetapi juga menetes ke belakang tenggorokan.
Lendir yang terus-menerus menetes ke tenggorokan dapat menyebabkan iritasi dan rasa gatal. Akibatnya, tenggorokan terasa sakit, kering, serak, atau tidak nyaman.
6. Demam
Pada beberapa kasus sinusitis, tubuh dapat merespons peradangan dengan munculnya demam. Ciri-ciri sinus hidung ini biasanya disertai rasa lelah, nyeri otot ringan, dan tubuh terasa kurang berenergi. Demam menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi yang terjadi di rongga sinus.
Jika demam berlangsung lebih dari beberapa hari, terutama jika disertai gejala berat seperti nyeri hebat di wajah atau gangguan penglihatan, kondisi ini harus diwaspadai sebagai tanda infeksi yang serius.
Penanganan Sinus Hidung
Untuk memastikan diagnosis gangguan pada sinus hidung, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa bagian dalam hidung dan menanyakan riwayat gejala.
Jika diperlukan, pemeriksaan penunjang seperti endoskopi hidung, foto rontgen, CT scan, atau MRI dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi sinus secara lebih detail dan memastikan penyebab keluhan. Pada beberapa kasus tertentu, tes laboratorium atau kultur lendir juga bisa dilakukan.
Penanganan sinus hidung biasanya disesuaikan dengan penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan pasien secara umum, antara lain:
- Obat semprot hidung, seperti dekongestan atau kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan dan melancarkan saluran pernapasan.
- Obat antihistamin, untuk sinus hidung yang disebabkan oleh alergi.
- Obat antibiotik, untuk sinus hidung yang disebabkan oleh bakteri dan gejala berlangsung cukup lama atau berat.
- Obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi rasa sakit di wajah atau kepala.
- Tindakan operasi, jika terdapat polip, kelainan anatomi, atau sinusitis kronis yang tidak membaik dengan pengobatan biasa.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti menggunakan cairan saline untuk membilas hidung, memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari, beristirahat cukup, serta menghindari paparan polusi atau alergen.
Jika Anda mengalami ciri-ciri sinus hidung yang tidak membaik lebih dari 10 hari, demam tinggi, nyeri hebat di wajah, atau gangguan penglihatan, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang tepat sejak awal dapat mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Menjaga kesehatan hidung dan sinus sangat penting agar aktivitas sehari-hari tetap berjalan lancar. Jika keluhan sinus tidak kunjung sembuh atau semakin parah, jangan ragu menggunakan layanan Chat Bersama Dokter di ALODOKTER atau buat janji konsultasi dengan dokter spesialis THT.