Pantangan saraf kejepit perlu diketahui untuk menghindari berbagai hal yang dapat memperlambat penyembuhan. Pantangan tersebut bisa berupa gerakan, aktivitas, maupun makanan tertentu yang bisa memperburuk gejala saraf kejepit.
Saraf kejepit adalah kondisi ketika saraf menerima tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, dan tendon. Kondisi ini biasanya ditandai dengan beberapa keluhan, seperti kaku, mati rasa, kesemutan, dan nyeri saat beraktivitas.
Saraf kejepit bisa membaik dengan sendirinya atau melalui pengobatan, tergantung tingkat keparahannya. Selain itu, penderita saraf kejepit tetap harus menghindari pantangan saraf kejepit agar proses penyembuhan berjalan optimal.
Berbagai Pantangan Saraf Kejepit
Penderita saraf kejepit tentu perlu mengetahui pantangan yang harus dihindari. Hal ini penting untuk diperhatikan agar keluhan saraf kejepit tidak makin parah. Berikut ini adalah pantangan saraf kejepit yang perlu diketahui:
1. Duduk atau berdiri terlalu lama
Penderita saraf kejepit sebaiknya menghindari duduk atau berdiri terlalu lama karena bisa menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang serta menimbulkan ketegangan pada punggung dan kaki.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tidak duduk atau berdiri selama lebih dari 30—60 menit. Anda perlu mengambil istirahat sesekali dan melakukan peregangan ringan.
2. Gerakan berulang
Pantangan saraf kejepit lainnya adalah melakukan gerakan berulang dalam waktu yang cukup lama. Ini sebaiknya dihindari karena dapat menambah tekanan pada area saraf yang terjepit. Bila hal tersebut terjadi, kondisi saraf kejepit pun bisa bertambah parah dan sulit disembuhkan.
Selain itu, gerakan berulang juga bisa memperparah peradangan akibat saraf kejepit sehingga memperparah gejalanya.
3. Olahraga berat
Olahraga berat juga menjadi pantangan yang perlu dihindari oleh penderita saraf kejepit. Berbagai olahraga berat, seperti lari, angkat beban, dan olahraga yang melibatkan lompatan, dapat menambah tekanan dan memperburuk kondisi saraf kejepit, terutama di area bawah punggung.
Meski begitu, Anda tetap bisa melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan kaki. Hal ini diketahui mampu melancarkan aliran darah sehingga bisa membantu mengurangi peradangan akibat saraf kejepit.
4. Gerakan mendadak
Pantangan saraf kejepit yang tidak kalah penting lainnya adalah menghindari gerakan mendadak, terutama gerakan di area saraf yang terjepit. Hal ini penting untuk dihindari karena gerakan mendadak dapat meningkatkan ketegangan saraf dan otot yang bisa memperburuk kondisi saraf kejepit.
5. Salah posisi tidur
Penderita saraf kejepit perlu memperhatikan posisi tidur yang tepat. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan area saraf yang kejepit. Pasalnya, salah posisi tidur dapat meningkatkan tekanan pada saraf yang kejepit sehingga memperparah gejala dan memperlambat penyembuhannya.
Untuk menghindari salah posisi tidur, gunakanlah alas tidur yang datar dan tidak terlalu empuk. Selain itu, hindari menggunakan bantal yang terlalu tinggi.
6. Makanan pemicu gejala
Selain beberapa gerakan dan aktivitas di atas, penting bagi Anda untuk menghindari makanan atau minuman tinggi lemak dan tinggi gula, seperti daging merah, daging olahan, minuman beralkohol, dan kafein. Makanan tersebut memang tidak menyebabkan saraf kejepit secara langsung, tetapi diketahui dapat memperparah gejala dan peradangan akibat saraf kejepit.
Itulah beberapa pantangan saraf kejepit yang perlu dihindari. Selain itu, penting bagi Anda untuk melakukan beberapa penanganan rumahan lainnya, seperti melakukan peregangan ringan, mengonsumsi obat-obatan, atau mengompresnya dengan air es.
Jika Anda sudah menghindari pantangan saraf kejepit tetapi keluhan tidak kunjung membaik atau malah makin parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan memberikan saran penanganan yang tepat dan sesuai dengan penyebab serta kondisi Anda.