Posisi tidur yang baik penting untuk diketahui guna meningkatkan kualitas tidur dan menghindari masalah kesehatan. Sering kali posisi tidur yang dianggap nyaman justru menyebabkan pegal-pegal hingga gangguan tidur. Oleh karena itu, ketahui posisi tidur yang nyaman sekaligus baik untuk kesehatan.

Mendapatkan kualitas tidur yang baik penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pada anak-anak dan remaja, tidur juga berperan dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas tidur adalah posisi tidur.

Ketahui 3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan - Alodokter

Posisi tidur yang baik dapat berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi kesehatan yang dialami. Beberapa kondisi medis yang memerlukan posisi tidur khusus adalah mereka yang memiliki masalah tulang belakang, sedang hamil, menderita asam lambung (GERD), dan memiliki alergi.

Meski sulit menerapkannya dalam satu malam, tidak ada salahnya untuk mencoba menyesuaikan posisi tidur yang baik sesuai kondisi kesehatan Anda.

Pilihan Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa posisi tidur yang baik untuk kesehatan dan bisa Anda coba terapkan:

1. Telentang

Posisi telentang adalah posisi tidur yang baik bagi sebagian besar orang. Tidur telentang memungkinkan kepala, leher, dan tulang belakang dalam posisi sejajar. Dengan demikian, tidak ada tekanan ekstra pada tubuh yang dapat menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh tertentu.

Posisi tidur telentang juga dapat mencegah penyakit asam lambung, tetapi pastikan bantal yang digunakan dapat menyangga kepala dengan baik. Sementara itu, tidur telentang tidak disarankan bagi orang yang memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur dan penderita sleep apnea.

2. Menyamping

Posisi menyamping juga menjadi posisi tidur pilihan bagi banyak orang. Posisi ini diyakini dapat mengoptimalkan pembuangan limbah dari otak serta menurunkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

Penderita penyakit asam lambung dan sleep apnea juga dianjurkan memilih posisi tidur menyamping. Meski demikian, posisi tidur ini juga memiliki kekurangan, yaitu membuat payudara kendur pada wanita, memicu kerutan pada wajah, dan membatasi pernapasan melalui diafragma.

3. Tengkurap

Posisi tengkurap merupakan posisi tidur yang dianggap paling nyaman oleh sebagian orang. Padahal, posisi tidur ini bisa menambah tekanan pada sendi, otot leher, dan saraf.

Posisi leher yang hanya menghadap ke satu sisi selama berjam-jam dapat menyebabkan nyeri, kebas, atau kesemutan.  Posisi ini juga kurang baik untuk mempertahankan bentuk payudara.

Meski demikian, tengkurap bisa menjadi posisi tidur yang baik jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur dan tidak sedang menderita nyeri leher atau nyeri punggung.

Namun, jika ingin mencoba tidur dengan posisi tengkurap, Anda disarankan untuk menaruh bantal untuk menyangga dahi dan memosisikan wajah atau kepala menghadap ke bawah, bukan menghadap kiri atau kanan. Tips ini bisa membuat Anda bisa bernapas dengan baik.

Posisi Tidur yang Baik untuk Bayi dan Ibu Hamil

Posisi tidur yang baik dan aman untuk bayi adalah posisi telentang. Posisi tidur tengkurap atau miring dianggap kurang aman bagi bayi karena bisa membuatnya sulit bernapas.

Selain itu, bayi yang tidur dengan posisi miring dikhawatirkan mengubah posisinya menjadi tengkurap dan rentan mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Sementara itu, posisi tidur yang baik untuk ibu hamil adalah menyamping ke sisi kiri. Posisi ini baik untuk ibu hamil karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta dan bayi di dalam kandungan serta mencegah rahim menekan organ hati.

Jika Bumil merasa tidak nyaman dengan posisi tidur miring ke kiri selama hamil, sesekali ubah posisi miring ke kanan untuk mengurangi tekanan pada pinggul kiri. Bumil juga dapat meletakkan bantal di bawah punggung untuk mengurangi pegal.

Posisi tidur yang baik di atas bisa Anda coba terapkan dan sesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda sulit tidur atau mengalami gangguan tidur, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai.