Penyakit anus sering dianggap memalukan untuk dibicarakan, padahal dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri, gatal, hingga perdarahan setelah buang air besar, dan berisiko menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan.

Anus adalah bagian ujung dari saluran pencernaan yang menjadi tempat keluarnya feses. Di area ini terdapat otot dan saraf yang penting untuk mengatur proses buang air besar agar berjalan lancar dan nyaman. 

6 Penyakit Anus yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Namun, pola hidup tidak sehat, kurang serat, kebiasaan duduk lama, menahan buang air besar, serta usia atau riwayat medis tertentu bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit anus. Ketika terjadi gangguan pada area ini, gejala seperti nyeri, benjolan, atau perdarahan bisa langsung mengganggu aktivitas dan kualitas hidup.

Jenis Penyakit Anus yang Sering Terjadi

Kenali enam penyakit anus berikut ini yang paling sering ditemukan, lengkap dengan penyebab dan dampaknya bagi kehidupan Anda:

1. Wasir (hemoroid)

Wasir adalah kondisi di mana pembuluh darah di sekitar anus dan rektum membengkak akibat tekanan berlebih, misalnya karena sering mengejan atau duduk dalam waktu lama. 

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, bahkan perdarahan saat buang air besar. Jika dibiarkan, benjolan wasir bisa membesar dan keluar dari anus, sehingga sangat menyulitkan saat beraktivitas sehari-hari.

2. Fisura ani

Fisura ani merupakan robekan kecil pada kulit anus yang biasanya terjadi akibat feses yang terlalu keras atau sembelit berkepanjangan. Luka ini menimbulkan nyeri tajam dan rasa perih luar biasa saat buang air besar, kadang disertai darah segar. 

Jika tidak segera diatasi, fisura ani dapat memperburuk sembelit dan menimbulkan rasa takut untuk buang air besar, sehingga keluhan makin memburuk.

3. Abses perianal

Abses perianal adalah infeksi yang menyebabkan penumpukan nanah di jaringan sekitar anus. Tanda-tandanya meliputi benjolan kemerahan, sangat nyeri, daerah sekitar anus terasa hangat, dan bisa disertai demam. Abses yang tidak segera ditangani dapat membuka jalan bagi infeksi lebih berat, bahkan berkembang menjadi fistula ani.

4. Fistula ani

Fistula ani terjadi saat terbentuk saluran abnormal antara anus dan kulit di sekitarnya, biasanya akibat komplikasi abses sebelumnya. Gejala utamanya adalah keluarnya cairan, darah, atau nanah dari lubang di sekitar anus, yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan bau tak sedap. 

5. Kondiloma akuminata (kutil anus)

Kutil anus ini disebabkan infeksi virus HPV dan muncul sebagai benjolan kecil bertekstur kasar di sekitar anus. Kutil bisa terasa gatal, perih, dan mudah menular ke pasangan jika tidak segera diatasi. Tanpa pengobatan, jumlah kutil bisa bertambah banyak, membuat penderita tidak nyaman dan khawatir saat beraktivitas.

6. Prolaps rektum

Prolaps rektum terjadi ketika sebagian atau seluruh dinding rektum turun dan menonjol keluar lewat anus, sehingga tampak sebagai benjolan lunak dari lubang anus. Kondisi ini lebih sering dialami oleh lansia atau wanita pasca melahirkan, serta dapat menyebabkan iritasi, luka, bahkan infeksi jika tidak segera ditangani.

Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Anus

Untuk membantu Anda terhindar dari keluhan penyakit anus sekaligus mempercepat pemulihan, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Perbanyak asupan buah, sayur, dan air putih setiap hari agar feses tetap lunak dan buang air besar menjadi lancar.
  • Jaga kebersihan anus setiap selesai buang air besar dengan air bersih dan keringkan dengan lembut.
  • Hindari mengejan atau menahan BAB terlalu lama untuk mengurangi tekanan pada anus.
  • Kompres area anus dengan air hangat beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi nyeri dan bengkak.
  • Batasi waktu duduk, serta upayakan berdiri dan berjalan secara berkala jika pekerjaan mengharuskan duduk lama.

Selain, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala berikut:

  • Nyeri hebat atau mendadak di area anus.
  • Perdarahan yang tidak berhenti setelah buang air besar.
  • Benjolan yang semakin membesar, tidak mengecil, atau keluar saat BAB.
  • Keluar cairan nanah dari area anus, atau gejala disertai demam.

Pemeriksaan dan penanganan lebih awal sangat penting untuk mencegah komplikasi berat dari penyakit anus, seperti infeksi menyebar, anemia, atau masalah kesehatan serius lainnya. 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau mengalami keluhan penyakit anus yang masih ringan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Hal ini dapat membantu Anda mendapatkan saran penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.