Ada beberapa sayuran yang dilarang untuk ibu hamil karena diduga bisa menyebabkan gangguan kehamilan. Padahal, pilihan sayuran ini umumnya mudah ditemukan sehari-hari. Oleh karena itu, Bumil perlu berhati-hati dalam memilih sayuran yang dikonsumsi.

Konsumsi sayuran selama kehamilan sebenarnya baik untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin. Ini karena sayuran mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, folat, dan antioksidan.

6 Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil - Alodokter

Namun, ada juga sayuran yang dilarang untuk ibu hamil. Alasannya, beberapa sayuran tersebut sangat rentan terkontaminasi bakteri atau mengandung bahan kimia tertentu yang nantinya bisa mengganggu kondisi kesehatan ibu dan janin.

Beragam Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah beberapa sayuran yang dilarang untuk ibu hamil konsumsi:

1. Taoge mentah

Taoge mentah merupakan salah satu kecambah yang sering ditemukan dalam berbagai masakan, misalnya pecel, gado-gado, atau sambel taoge mentah. Sayuran ini sebenarnya kaya akan vitamin C, protein, dan serat.

Namun, ibu hamil perlu berhati-hati saat mengonsumsi taoge atau makanan yang menggunakan taoge mentah. Taoge mentah bisa mengandung berbagai bakteri, seperti Salmonella dan Escherichia coli, yang bisa menyebabkan diare, kram perut, mual, dan muntah.

Pada ibu hamil, infeksi Salmonella bahkan bisa menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran. Jika ingin mengonsumsi taoge, pastikan taoge dicuci bersih dan dimasak hingga matang. Selain itu, pilihlah taoge yang segar, berwarna putih cerah dengan ujung berwarna kuning, tidak berbau, dan tidak berlendir.

2. Pare

Pare biasanya dijadikan sebagai sayuran tambahan dalam siomay atau sup. Sayuran yang terasa pahit ini juga diketahui menyimpan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya mengendalikan kadar gula darah.

Di balik manfaatnya tersebut, pare termasuk salah satu sayuran yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Menurut berbagai riset, konsumsi pare selama hamil bisa meningkatkan risiko kontraksi dini pada rahim dan keguguran.

3. Daun pepaya

Daun pepaya juga termasuk sayuran yang dilarang untuk ibu hamil. Daun ini diketahui mengandung zat aktif yang bisa menjadi racun di dalam rahim dan berdampak pada perkembangan janin. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut, daun pepaya sebaiknya dihindari selama masa kehamilan.

4. Lobak mentah

Lobak mentah juga sering dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi acar maupun salad. Nah, Bumil perlu berhati-hati dan jangan langsung mengonsumsi makanan yang ada lobak mentah karena dapat meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri.

5. Lalapan mentah

Saat makan di restoran, sering kali disuguhkan berbagai jenis lalapan sayur, seperti daun kemangi, selada, kol, terong, atau labu siam. Meski terlihat menggiurkan, sebaiknya Bumil menahan diri untuk mengonsumsinya.

Alasannya, lalapan tersebut dikhawatirkan belum dicuci hingga bersih dan masih mentah. Konsumsi sayuran apa pun yang masih mentah, apalagi tidak dicuci, bisa mengandung bakteri atau parasit yang berbahaya bagi ibu hamil.

Saat masuk ke tubuh, bakteri bisa melepaskan racun yang menyebabkan diare dan muntah-muntah. Gejalanya bahkan bisa langsung muncul dalam 1 atau 2 jam setelah konsumsi sayuran yang terkontaminasi.

6. Karedok sayur mentah

Karedok termasuk salah satu makanan yang disukai oleh kebanyakan orang. Makanan ini umumnya terdiri dari berbagai jenis sayuran yang meliputi taoge, kacang panjang, kol, daun kemangi, terong, dan mentimun.

Nah, karedok yang dijual atau disiapkan oleh orang lain terkadang bisa saja belum dicuci hingga benar-benar bersih atau dimasak hingga matang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi sayuran yang belum dicuci dan mentah perlu dihindari oleh ibu hamil karena bisa memicu infeksi bakteri.

Pada intinya, Bumil perlu menghindari semua sayuran yang tidak dicuci bersih dan mentah. Untuk mencegah berbagai penyakit akibat konsumsi sayuran yang terkontaminasi oleh kuman maupun kotoran, lebih baik Bumil menyiapkan sendiri sayuran, mulai dari mencuci hingga memasaknya.

Alasan sayuran perlu dicuci adalah untuk membilas tanah, kuman, serta pestisida yang mungkin masih menempel di sayuran dan tidak bisa terlihat secara kasat mata. Dengan begitu, risiko terkena penyakit infeksi juga bisa berkurang. Nah, inilah beberapa langkah mencuci sayuran yang bisa Bumil terapkan:

  • Jangan mencuci sayuran dengan sabun, detergen, atau pencuci produk apa pun.
  • Cuci sayuran hingga benar-benar besih dengan air mengalir.
  • Untuk sayuran yang sedikit keras, seperti timun, gosoklah dengan sikat yang bersih.
  • Setelah dicuci, keringkan sayuran dengan handuk bersih.

Meski ada beragam sayuran yang dilarang untuk ibu hamil, bukan berarti Bumil menjadi takut untuk mengonsumsi jenis sayuran apa pun. Padahal, sayuran penting untuk memenuhi asupan nutrisi selama hamil. Bila ingin tahu jenis sayuran apa yang perlu dikonsumsi dan dihindari saat hamil, Bumil bisa bertanya ke dokter.