Demam berdarah merupakan penyakit yang perlu diwaspadai saat bepergian (traveling) ke daerah kasus DBD yang tinggi. Tak hanya di Indonesia, penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga banyak ditemukan di negara tropis lainnya. Agar kesehatan tubuh tetap prima selama dan setelah liburan, langkah pencegahan DBD penting dilakukan.

Perjalanan yang menyenangkan tentunya akan jadi mimpi buruk kalau kamu terserang demam berdarah. Nah, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk A. aegypti pembawa virus dengue ini mungkin dialami bila kamu jalan-jalan ke negara tropis, seperti Indonesia, maupun tinggal di daerah dengan kasus DBD tinggi.

7 Cara Melindungi Diri dari Demam Berdarah Saat Bepergian - Alodokter

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022, ada beberapa provinsi endemik demam berdarah, di antaranya Bali, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan DI Yogyakarta.

Jika tidak menerapkan langkah pencegahan yang tepat, risiko terkena demam berdarah bisa menjadi lebih tinggi saat kamu bepergian ke daerah endemik demam berdarah tersebut.

Cara Mencegah Demam Berdarah Saat Bepergian

Beberapa daerah endemik demam berdarah di Indonesia merupakan destinasi dalam negeri populer yang mungkin menjadi pilihan liburanmu. Untuk menjaga tubuh tetap fit dan terhindar dari demam berdarah selama bepergian, ada baiknya terapkan langkah pencegahan berikut:

1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga

Sebelum dan selama bepergian, kamu perlu menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit. Tak hanya membuat tubuh tidak mudah lelah selama perjalanan, daya tahan tubuh yang kuat juga bisa membuatmu tidak mudah terkena demam berdarah, lho. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan langkah pencegahan demam berdarah lainnya, ya.

Nah, agar tubuh senantiasa prima, konsumsilah makanan bergizi dan berolahraga rutin sebelum, saat, dan setelah bepergian. Memang, pola makan dan aktivitas fisik adalah hal yang sulit untuk dikontrol saat liburan. Namun, usahakan untuk aktif bergerak, ya.

Contoh sederhananya adalah lebih memilih berjalan kaki daripada naik kendaraan jika jarak tujuan lumayan dekat.

2. Melakukan vaksinasi demam berdarah

Vaksinasi DBD sangat dianjurkan sebelum traveling ke daerah endemik demam berdarah karena dapat membantu memberikan perlindungan baik untuk yang sudah maupun yang belum terkena demam berdarah.

Namun, perlindungan ini tidak bersifat total, ya. Seseorang masih bisa terkena demam berdarah setelah divaksin. Bedanya, pemberian vaksin DBD dapat mencegah keparahan demam berdarah.

Vaksin DBD yang terdaftar di Indonesia adalah vaksin dengue tetravalen (TDV) yang bisa membentuk kekebalan tubuh terhadap 4 tipe virus dengue, yaitu virus dengue serotipe 1–4.

Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin ini, contohnya ibu hamil atau menyusui. Jadi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin ini, ya.

3. Mengenakan pakaian tertutup selama berada di luar ruangan

Walau telah menjaga daya tahan tubuh dan melakukan vaksinasi demam berdarah, kamu tidak boleh lengah setelah sampai di daerah tujuan. Pencegahan demam berdarah tetap harus dilakukan, salah satunya dengan mengenakan pakaian tertutup dan berwarna terang selama berada di luar ruangan.

Hal ini bisa mencegah gigitan nyamuk sehingga risiko terkena demam berdarah pun berkurang.

4. Mengoleskan losion pengusir nyamuk

Jangan lupa pula untuk mengoleskan losion pengusir nyamuk ke bagian tubuh tertentu, seperti tangan, wajah, dan kaki, ya. Losion pengusir nyamuk mengandung zat yang mampu memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, seperti DEET atau picaridin.

Selain losion pengusir nyamuk, pencegahan demam berdarah ini juga bisa dilakukan dengan mengoleskan minyak esensial yang mampu mencegah gigitan nyamuk, seperti minyak kayu putih, minyak lavender, minyak sereh, citronella oil, dan tea tree oil.

5. Memilih penginapan yang terjaga kebersihannya

Kebersihan merupakan salah satu faktor utama dalam pencegahan demam berdarah. Jadi, pastikan penginapan yang kamu pilih benar-benar memperhatikan kebersihan, menerapkan 3M Plus, dan memberikan fasilitas pencegahan gigitan nyamuk, seperti obat nyamuk dalam ruangan dan kelambu di tempat tidur.

6. Meletakkan pakaian kotor di wadah tertutup

Sebagian orang mungkin sering menggantung pakaiannya di belakang pintu karena lebih praktis. Kalau kamu punya kebiasaan seperti itu, mulai sekarang hindari, yuk. Soalnya, pakaian yang digantung bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.

Daripada digantung di belakang pintu, pakaian yang sudah digunakan sebaiknya dilipat dan diletakkan di wadah tertutup, seperti tas atau laundry bag. Selain mencegah bersarangnya nyamuk penyebab demam berdarah, cara ini juga membuat kamar tempat kamu menginap tampak rapi dan nyaman.

7. Membatasi aktivitas luar ruang

Meski menyenangkan, kamu harus membatasi aktivitas luar ruang di waktu-waktu tertentu, seperti saat musim hujan atau ketika suhu udara panas. Musim hujan merupakan waktu ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Sementara itu, suhu udara yang tinggi bisa membuat tubuh jadi banyak berkeringat, sehingga bisa membuat nyamuk lebih suka menggigitmu.

Hindari pula aktivitas di luar ruangan pada pukul 8–10 pagi dan 3–5 sore, sebab pada waktu tersebut nyamuk penyebab demam berdarah aktif menggigit.

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat yang sedang dilanda endemik demam berdarah atau sedang sering turun hujan. Namun, kalau kamu tidak bisa membatalkan perjalanan, pastikan pencegahan demam berdarah di atas dilakukan secara menyeluruh agar perlindungan yang kamu dapatkan selama bepergian benar-benar maksimal.

Jangan lewatkan vaksin demam berdarah dosis lengkap sebelum memulai perjalanan guna menurunkan risiko infeksi virus dengue di wilayah endemik DBD.

Apabila selama atau sesudah bepergian kamu merasa tidak enak badan dan disertai gejala demam berdarah, seperti demam tinggi, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, muncul ruam di kulit, mual, serta muntah, segera Chat Bersama Dokter untuk mengetahui apakah kondisi tersebut gejala demam berdarah atau bukan.

C-ANPROM/ID/QDE/0596 | Aug 2024