Obat tidur herbal terdiri atas berbagai bentuk, baik dalam suplemen, daun herbal, maupun makanan, yang bisa menimbulkan rasa kantuk dan mengatasi susah tidur. Sebelum mengonsumsinya, penting untuk memahami terlebih dahulu bukti khasiat dan efek samping dari masing-masing pilihan obat herbal tersebut.

Obat tidur herbal bisa menjadi pilihan untuk mengatasi susah tidur. Tidak sedikit orang yang sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup minimal 7–8  jam per hari dan tidur yang nyenyak.

7 Obat Tidur Herbal yang Ampuh Atasi Insomnia - Alodokter

Padahal, mencukupi waktu tidur penting agar otak bisa berfungsi dengan baik. Tidur yang cukup juga dapat mencegah risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Oleh karena itu, beberapa orang mungkin mencari pilihan obat herbal yang ampuh untuk mengatasi susah tidur. Beberapa pilihan obat herbal bahkan mengklaim lebih minim efek samping dan jarang menyebabkan kecanduan obat.

Beragam Pilihan Obat Tidur Herbal

Walau dari bahan alami, pilihan obat tidur herbal di bawah ini bukan berarti aman untuk semua kondisi orang. Jadi, penting untuk tetap mempelajari mengenai khasiat dan efek sampingnya agar Anda tahu obat herbal mana yang cocok dengan kondisi kesehatan Anda.

Beberapa pilihan obat tidur herbal yang bisa dicoba, antara lain:

1. Melatonin

Salah satu obat tidur herbal yang cukup terkenal dapat membantu meningkatkan durasi dan kualitas tidur adalah melatonin. Secara alami, melatonin dihasilkan oleh tubuh dan berperan dalam siklus tidur. Biasanya, melatonin akan meningkat jumlahnya pada malam hari dan menurun pada pagi hingga siang hari.

Berbagai penelitian menyatakan bahwa menambahkan melatonin dalam asupan harian bisa mencegah seseorang terbangun di malam hari dan mengobati gangguan tidur, misalnya insomnia atau jet lag. Beberapa pilihan makanan yang bisa meningkatkan kadar melatonin, antara lain susu hangat, ikan salmon, kacang almond, dan pistachio.

Sementara itu, suplemen melatonin umumnya aman untuk penggunaan jangka pendek. Karena bisa menyebabkan kantuk, disarankan untuk tidak mengemudikan kendaraan dalam waktu 5 jam setelah meminumnya. Suplemen melatonin juga bisa berinteraksi dengan beberapa obat, seperti obat pengencer darah, obat antikejang, obat KB, dan obat hipertensi.

2. Magnesium

Menambah asupan magnesium dari makanan maupun suplemen juga bisa menjadi obat tidur yang alami. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa magnesium memiliki efek relaksasi pada tubuh dan otak sehingga membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi insomnia.

Magnesium bisa dengan mudah dicukupi setiap hari melalui konsumsi beragam pilihan makanan, seperti bayam, kacang mete, kacang tanah, sereal, susu kedelai, edamame, roti gandum utuh, dan alpukat.

3. Akar valerian

Akar valerian telah sejak lama digunakan untuk mengatasi masalah tidur. Obat tidur herbal ini dipercaya bisa membantu orang tertidur lebih cepat, lebih nyenyak, dan lebih jarang terbangun saat tidur.

Untuk mendapat manfaat akar valerian ini, Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk teh atau kapsul suplemen. Efek samping dari konsumsi akar valerian jarang terjadi dan cenderung ringan, seperti pusing, gatal-gatal, atau sakit perut.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui seberapa efektif valerian dalam mengobati insomnia.

4. Chamomile

Teh chamomile juga bisa menjadi pilihan obat tidur herbal. Teh chamomile mengandung senyawa antioksidan yang dapat mendorong rasa kantuk dan membuat tidur nyenyak.

Dalam beberapa penelitian, orang yang minum teh chamomile melaporkan bahwa kualitas tidurnya jadi lebih baik, bisa tidur lebih cepat, dan lebih sedikit waktu terbangun di malam hari dibandingkan dengan yang tidak. Meski masih perlu diteliti lebih mendalam, minum teh chamomile patut dicoba untuk mengatasi susah tidur.

5. Lavender

Lavender adalah tanaman yang sering dijadikan minyak esensial dengan segudang manfaat. Salah satunya bisa membantu relaksasi dan menyebabkan rasa kantuk. Banyak riset yang menunjukkan bahwa menghirup aroma minyak esensial lavender sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur pada penderita insomnia.

Selain itu, penelitian lain membuktikan paparan aroma lavender pada malam hari juga mengurangi rasa kantuk saat bangun pada keesokan harinya.

6. Ginkgo biloba

Agar bisa tidur dengan puas dan nyenyak, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen ginkgo biloba sebagai obat tidur herbal. Ginkgo biloba dipercaya bisa mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Orang yang minum suplemen ginkgo biloba diketahui memiliki durasi tidur yang panjang dan tidur dengan pulas.

Namun, bagi ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan penderita gangguan pendarahan atau diabetes, sebaiknya hindari konsumsi suplemen ginkgo biloba atau konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

7. Glisin

Glisin merupakan asam amino yang berperan dalam menurunkan suhu tubuh sebelum tidur. Suhu tubuh yang lebih rendah merupakan salah satu penanda bahwa tubuh bersiap untuk tidur karena saat itulah hormon melatonin dihasilkan.

Salah satu penelitian juga menyatakan bahwa konsumsi suplemen glisin bisa memberikan efek peningkatan kualitas tidur sehingga tubuh menjadi lebih berenergi dan otak lebih fokus pada keesokan harinya.

Selain dari suplemen, Anda juga bisa meningkatkan asupan glisin dengan mengonsumsi makanan, seperti daging, telur, unggas, bayam, pisang, kiwi, dan kacang-kacangan.

Berbeda dengan kebanyakan obat tidur nonherbal, obat tidur alami diklaim jarang menimbulkan efek samping. Namun, sebenarnya belum banyak penelitian yang menyatakan keamanan obat tidur herbal.

Untuk membantu mengatasi insomnia, selain dengan mengonsumsi obat herbal, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein dan nikotin serta jangan berolahraga pada waktu yang terlalu dekat dengan jam tidur. Selain itu, Anda juga bisa mengatasi susah tidur dengan cara lain, misalnya meditasi, yoga, atau pijat aromaterapi.

Bila berbagai cara telah dilakukan, termasuk menggunakan pilihan obat tidur herbal di atas, tetapi tetap tidak ampuh mengatasi insomnia yang dialami, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.