Ginkgo biloba adalah obat herbal yang dipercaya dapat menguatkan memori dan mempertajam kemampuan berpikir. Ekstrak daun ginkgo biloba banyak digunakan untuk meningkatkan fungsi otak, termasuk pada pasien demensia.

Ginkgo biloba diketahui dapat melancarkan aliran darah, termasuk ke otak, sehingga diduga dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif. Berdasarkan cara kerja tersebut, ginkgo biloba juga diyakini berguna untuk mengatasi penyakit arteri perifer, disfungsi seksual, serta vertigo dan telinga berdenging.

Ginkgo Biloba - Alodokter

Ginkgo biloba juga bermanfaat untuk menangani glaukoma dan degenerasi makular, mengurangi gejala sindrom premenstruasi, serta mencegah penyakit ketinggian (altitude sickness).

Merek dagang ginkgo biloba: Cereton, Cerviboost, Gingkan, Ginkgo Biloba Capsule, GNC Ginkgo Biloba Plus, Harist, Maxred, Nutracare Ginkgo Biloba, Natureline Men’s Health, Natureline Ginkgo Biloba, Orleon, Proseval, Vaskuherb, Wellness Ginkgo Formula

Apa Itu Ginkgo Biloba

Golongan Obat bebas
Kategori Obat herbal
Manfaat Mengatasi demensia, tinnitus, dan penyakit arteri perifer
Dikonsumsi oleh Dewasa
Ginkgo biloba untuk ibu hamil dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan
Ginkgo biloba tidak aman jika dikonsumsi oleh ibu hamil, karena obat ini bisa menyebabkan persalinan prematur atau perdarahan berat selama melahirkan.
Ginkgo biloba dapat terserap ke dalam ASI dan berisiko menyebabkan efek samping pada bayi. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda sedang menyusui.
Bentuk obat Tablet, kapsul, kaplet, dan sirup

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Ginkgo Biloba

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi ginkgo biloba:

  • Jangan mengonsumsi ginkgo biloba jika memiliki alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter semua riwayat alergi Anda, terutama terhadap kulit mangga atau kacang-kacangan.
  • Jangan memberikan suplemen ginkgo biloba kepada anak-anak tanpa seizin dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan ginkgo biloba jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan perdarahan, diabetes, epilepsi atau kejang, atau defisiensi glucose-6- phosphate dehydrogenase (G6PD).
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan ginkgo biloba jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan ginkgo biloba jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal konsumsi ginkgo biloba jika Anda sedang merencanakan kehamilan, karena ginkgo biloba diduga dapat mempersulit kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi ginko biloba jika Anda direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi. Hentikan penggunaan ginkgo biloba setidaknya 2 minggu sebelum operasi dilakukan.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping serius setelah mengonsumsi ginkgo biloba.

Dosis dan Aturan Pakai Ginkgo Biloba

Pada umumnya, ekstrak ginkgo biloba mengandung 24–32% glikosida flavonoid dan 6–12% lakton terpene.

Dosis ginkgo biloba sangat bervariasi tergantung pada kondisi yang diobati dan bentuk obat yang digunakan. Berikut adalah dosis umum ginkgo biloba berdasarkan tujuan penggunaannya pada orang dewasa:

Tujuan: Mangatasi demensia, serta penyakit arteri perifer dan klaudikasio intermiten

  • Dosis: 60–80 mg, 2–3 kali per hari

Tujuan: Meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif

  • Dosis: 60–300 mg, 2 kali sehari

Tujuan: Menangani glaukoma atau degenerasi makula

  • Dosis: 40 mg, 3 kali sehari, selama 4 minggu.

Tujuan: Mengatasi vertigo dan tinnitus

  • Dosis: 60 mg, 2–3 kali per hari.

Tujuan: Mengurangi gejala sindrom Raynaud

  • Dosis: 60 mg, 3 kali per hari.

Tujuan: Mencegah dan mengatasi gejala sindrom premenstruasi (PMS)

  • Dosis: 80 mg, 2 kali sehari, dimulai pada hari ke-16 setelah hari pertama haid terakhir, hingga hari ke-5 menstruasi di siklus selanjutnya.

Tujuan: Mencegah altitude sickness atau penyakit ketinggian

  • Dosisnya 80 mg, 2 kali sehari.

Tujuan: Mengatasi disfungsi seksual akibat penggunaan obat antidepresan

  • Dosisnya 60–240 mg, 2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Ginkgo Biloba dengan Benar

Pastikan untuk mengonsumsi suplemen ginkgo biloba sesuai petunjuk dan aturan pakai pada kemasan. Bila perlu, diskusikan dengan dokter agar dosisnya sesuai dengan kondisi Anda. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Ginkgo biloba harus dikonsumsi bersama makanan atau sesaat sebelum makan. Telan kapsul, tablet, atau kapsul, secara utuh dengan bantuan air putih. Jika Anda mengonsumsi ginkgo biloba dalam bentuk sirup, kocok kemasan sebelum dikonsumsi.

Perlu diingat, butuh waktu sekitar 4–6 minggu untuk merasakan efektivitas suplemen ini.

Banyak orang yang berpikir bahwa mengonsumsi obat herbal selalu aman karena kandungannya alami, tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Produk herbal tidak melewati tahap pengujian seperti obat-obatan dari dokter. Oleh karena itu, efek samping dan interaksi obatnya juga belum diketahui secara pasti.

Agar aman, tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko obat herbal yang ingin Anda konsumsi. Jangan menghentikan konsumsi obat lain yang telah diberikan oleh dokter tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.

Simpan ginkgo biloba di tempat yang sejuk, kering, serta terhindar dari suhu panas dan paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak

Interaksi Ginkgo Biloba dengan Obat Lain

Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi ginkgo biloba bersama dengan obat-obatan tertentu:

  • Menurunkan efek efavirenz dalam menangani infeksi HIV
  • Meningkatkan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti citalopram, sertraline, atau fluoxetine
  • Menurunkan efek alprazolam untuk mengatasi kecemasan
  • Meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes, seperti glimepiride atau sitagliptin
  • Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dan memar jila digunakan dengan obat pengencer darah, seperti clopidogrel atau warfarin, dan OAINS, seperti ibuprofen
  • Meningkatan risiko terjadinya kejang bila digunakan bersama dengan obat antikonvulsan, seperti phenobarbital, carbamazepine, atau asam valproat
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari risperidone, seperti kantuk, pusing, atau mulut kering
  • Meningkatkan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat antihipertensi, seperti captopril atau nifedipine
  • Meningkatkan risiko terjadinya hipertensi jika digunakan bersama obat diuretik thiazide

Efek Samping dan Bahaya Ginkgo Biloba

Jika dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan aturan penggunaan yang tertera pada kemasan, ginkgo biloba jarang menimbulkan efek samping. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, ginkgo biloba dapat menyebabkan efek samping berupa:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Jantung berdebar
  • Sakit perut atau diare
  • Kulit gatal dan kemerahan
  • Lemah otot
  • Mual
  • Sembelit
  • Sariawan atau iritasi di mulut

Hentikan penggunaan obat dan periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin berat. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius, seperti:

  • Mudah memar
  • Perdarahan yang sulit berhenti atau tidak diketahui penyebabnya
  • Kejang
  • Denyut nadi lemah, napas lemah atau dangkal, serta rasa seperti akan pingsan