Klaudikasio intermiten adalah nyeri akibat sirkulasi darah yang tidak lancar pada bagian tubuh yang aktif digunakan. Meski umumnya terjadi di kaki, paha, pinggul, atau bokong, rasa nyeri ini juga dapat menyerang lengan dan tangan.

Pada awalnya, nyeri akibat klaudikasio intermiten muncul ketika sedang melakukan aktivitas atau olahraga dalam jarak atau jangka waktu tertentu, kemudian mereda setelah beristirahat.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan penyakit yang makin buruk, rasa nyeri bisa muncul setelah beraktivitas ringan, ketika sedang beristirahat, bahkan ketika tubuh tidak melakukan kegiatan apa pun.

Penyebab Klaudikasio Intermiten

Klaudikasio intermiten terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit, terutama penyakit arteri perifer (peripheral artery disease/PAD).

Penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh darah arteri menyempit sehingga aliran darah ke kaki mengalami penyumbatan. Kondisi ini disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu pengerasan di dinding pembuluh darah akibat penumpukan plak. Plak ini terdiri dari campuran senyawa dalam darah, seperti lemak, kalsium, dan kolesterol.

Plak yang menumpuk akan mengakibatkan pembuluh darah menyempit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah arteri tersumbat. Akibatnya, sirkulasi darah menjadi terganggu dan pasokan oksigen ke sel-sel tubuh berkurang.

Penyebab lain dari klaudikasio intermiten terkait dengan kondisi di pembuluh darah, seperti:

  • Pembesaran atau penonjolan pembuluh darah (aneurisma) di perut atau kaki
  • Vaskulitis, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, seperti giant cell arteritis, arteritis Takayasu, penyakit Buerger, penyakit Bechet, dan polyarteritis nodosa
  • Sindrom kompartemen, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat meningkatnya tekanan di dalam otot

Faktor risiko klaudikasio intermiten

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami klaudikasio intermiten, yaitu:

  • Merokok
  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Menderita kolesterol tinggi
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik
  • Menderita diabetes
  • Memiliki anggota keluarga yang menderita aterosklerosis, PAD, atau diabetes
  • Berusia lebih dari 55 tahun pada pria, dan 60 tahun pada wanita

Gejala Klaudikasio Intermiten

Klaudikasio interminten menimbulkan gejala berupa nyeri, yang dapat disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Kram otot
  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Lemah otot

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala klaudikasio intermiten, terutama bila muncul keluhan berikut:

  • Kulit terasa dingin
  • Nyeri yang parah dan terus-menerus, serta berkembang menjadi mati rasa
  • Perubahan pada warna kulit
  • Luka yang tidak kunjung sembuh

Diagnosis Klaudikasio Intermiten

Diagnosis klaudikasio intermiten diawali dengan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di bagian tubuh yang mengalami gejala, seperti perubahan pada warna kulit atau luka yang tidak kunjung sembuh. Dokter juga akan memeriksa denyut nadi di bagian yang bergejala, untuk memastikan apakah terjadi lemah otot di area tersebut.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menjalankan pemeriksaan lanjutan berikut:

  • Ankle brachial index (ABI), untuk membandingkan tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki
  • USG Doppler, untuk memantau sirkulasi darah di sekitar kaki
  • Pemindaian dengan MRI atau CT scan, untuk melihat adanya penyempitan pada pembuluh darah akibat penumpukan plak
  • Tes ketahanan fisik dengan treadmill, untuk mengukur rentang waktu saat pasien berjalan hingga merasakan nyeri

Pengobatan Klaudikasio Intermiten

Pengobatan klaudikasio intermiten bertujuan untuk meredakan gejala yang dialami dan mengatasi penyebabnya. Beberapa metode pengobatannya adalah:

Obat-obatan

Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter pada pasien klaudikasio intermiten antara lain:

  • Obat antiplatelet, seperti aspirin, clopidogrel, dipyridamole, atau ticlopidine, untuk mencegah penyumbatan di pembuluh darah
  • Cilostazol, untuk meredakan nyeri dan memperlancar sirkulasi darah
  • Obat golongan statin, seperti atorvastatin, untuk menurunkan kadar kolesterol
  • Obat antihipertensi, seperti ramipil, untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan mencegah komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung

Operasi

Pada klaudikasio intermiten yang tergolong serius dan tidak membaik dengan obat-obatan, dokter dapat melakukan operasi, seperti:

  • Angioplasti
    Angioplasti dilakukan dengan memasukkan dan menggembungkan balon kecil di dalam pembuluh darah yang menyempit, agar sirkulasi darah menjadi lancar. Dokter juga dapat memasang stent untuk mencegah pembuluh darah kembali menyempit.
  • Operasi pembuluh darah atau bypass
    Dokter akan mengambil pembuluh darah yang masih sehat dari bagian tubuh lainnya untuk menggantikan pembuluh darah yang rusak dan menyebabkan klaudikasio intermiten. Pembuluh darah baru tersebut akan menjadi saluran pengganti dari pembuluh arteri yang tersumbat.

Perubahan pola hidup

Selain metode pengobatan di atas, dokter akan menganjurkan pasien untuk mengubah atau memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap, dan seimbang
  • Memperbanyak asupan buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Berolahraga secara teratur, yang disesuaikan dengan kondisi tubuh
  • Memosisikan tubuh bagian bawah, terutama kaki, lebih rendah dari posisi jantung ketika tidur
  • Menghindari cedera pada kaki
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine, karena dapat membuat pembuluh darah makin menyempit
  • Menghentikan kebiasaan merokok

Komplikasi Klaudikasio Intermiten

Meski sangat jarang terjadi, klaudikasio intermiten yang tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:

  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Kematian jaringan tubuh akibat tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup (gangrene)
  • Amputasi
  • Penyakit jantung koroner
  • Serangan jantung

Pencegahan Klaudikasio Intermiten

Upaya terbaik untuk mencegah klaudikasio intermiten adalah dengan menurunkan risiko penyebabnya. Beberapa upaya yang dimaksud adalah:

  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol agar tetap normal
  • Tidak merokok
  • Menerapkan pola makan sehat
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Berolahraga secara rutin
  • Menjaga kadar gula darah tetap normal, terutama bagi penderita diabetes