Bahaya white lung pneumonia tidak selalu berakibat fatal. Dengan penanganan yang tepat, penyakit ini dapat disembuhkan, bahkan risiko terjadinya komplikasi dapat ditiadakan. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan mengalami komplikasi fatal dari penyakit ini.

White lung pneumonia merupakan jenis pneumonia atipikal yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae dan ditandai dengan bercak putih pada paru-paru saat pemeriksaan foto Rontgen.

8 Bahaya White Lung Pneumonia yang Perlu Diketahui - Alodokter

Tidak seperti gejala pneumonia pada umumnya, gejala white lung pneumonia lebih ringan dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, bahaya white lung pneumonia bisa saja terjadi dan lebih berisiko dialami oleh orang-orang dengan kondisi medis khusus, termasuk penderita PPOK dan asma.

Pada orang dengan kondisi medis tersebut, penanganan yang tepat oleh dokter diperlukan untuk menghindari bahaya white lung pneumonia.

Bahaya White Lung Pneumonia

White lung pneumonia biasa menimbulkan gejala yang ringan, bahkan ada pula yang tidak menyadari bahwa dirinya tengah terinfeksi penyakit ini.

Jika infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae terjadi pada orang dewasa, gejala yang dikeluhkan umumnya berupa demam ringan, batuk kering yang makin memburuk dan bisa terjadi berbulan-bulan, sakit tenggorokan, sesak napas ringan saat beraktivitas, sakit kepala, lemas dan terasa lebih lelah.

Sementara itu, bila menginfeksi anak-anak, white lung pneumonia sering kali menimbulkan gejala menyerupai flu, seperti bersin, hidung tersumbat, mengi, sakit tenggorokan, muntah, atau diare, maupun mata berair.

Jarang sekali penyakit ini menimbulkan gejala yang berat hingga menyebabkan komplikasi. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, anak-anak berusia kurang dari 5 tahun, serta menderita asma, kanker, HIV, atau penyakit paru-paru, akan lebih rentan terinfeksi, bahkan mengalami bahaya white lung pneumonia.

Selain itu, tenaga kesehatan dan orang yang tinggal di daerah padat penduduk juga memiliki risiko terinfeksi white lung pneumonia yang lebih tinggi serta mengalami bahaya dari infeksi paru-paru ini.

Berikut ini adalah beberapa bahaya white lung pneumonia yang perlu Anda ketahui:

1. Eritema multiformis

Bahaya white lung pneumonia ini terjadi sebagai reaksi hipersensitivitas akibat infeksi dari Mycoplasma pneumoniae. Meski gejala yang muncul umumnya berupa ruam kulit yang terasa gatal atau perih seperti terbakar, kondisi ini juga bisa menyebabkan keluhan berupa demam, menggigil, dan nyeri sendi.

2. Pneumonia berat

Meski umumnya tidak berbahaya, white lung pneumonia yang tidak mendapatkan penanganan dengan tepat bisa berkembang menjadi pneumonia berat. Bahaya white lung pneumonia ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang lemah karena sedang terinfeksi, kesulitan melawan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Akibatnya, bakteri penyebab white lung pneumonia terus berkembang dan menimbulkan gejala pneumonia berat, seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, bahkan hilang kesadaran.

3. Efusi pleura

White lung pneumonia parah akan memicu peradangan yang menyebabkan terjadinya penumpukan cairan pada selaput paru, atau dikenal dengan efusi pleura. Bahaya white lung pneumonia ini akan ditandai dengan gejala berupa batuk kering, sesak napas, dan nyeri dada saat batuk maupun bernapas.

4. Abses paru

Peradangan paru-paru akibat white lung pneumonia bisa merusak jaringan paru-paru dan membentuk kantong berisi nanah atau abses. Bahaya white lung pneumonia ini dapat menimbulkan gejala keluarnya lendir atau dahak tidak berbau. Kondisi ini berbeda dari gejala abses paru pada umumnya yang menimbulkan dahak berbau tidak sedap.

5. Ensefalitis

Bila infeksi Mycoplasma pneumoniae telah menyebar hingga ke otak, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya ensefalitis atau radang otak. Meskipun terkesan menakutkan, Anda tidak perlu khawatir karena bahaya white lung pneumonia ini sangat jarang terjadi.

Bila komplikasi ini terjadi, penderitanya akan mengalami demam tinggi, sakit kepala, kaku leher, bahkan linglung maupun hilang kesadaran.

6. Anemia hemolitik

Selain berdampak pada paru-paru, bahaya white lung pneumonia juga bisa terjadi pada sistem dan organ tubuh lain, salah satunya sel darah merah. Peradangan dalam tubuh akibat penyakit ini dapat membuat sel darah merah menjadi lebih cepat hancur sehingga memicu terjadinya anemia hemolitik.

7. Gangguan fungsi ginjal

White lung pneumonia yang parah dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan membuat fungsi berbagai organ tubuh terganggu, termasuk ginjal. Bakteri akibat penyakit ini juga dapat masuk ke aliran darah (septikemia) dan mencapai ginjal sehingga memicu terjadinya infeksi ginjal, bahkan gagal ginjal.

8. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)

White lung pneumonia dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan kantong udara kecil di paru-paru (dinding alveoli) sehingga memicu penumpukan cairan di kantong tersebut. Kondisi ini menyebabkan terganggunya pertukaran oksigen dalam tubuh, yang pada akhirnya akan memicu kerusakan berbagai organ dan dikenal dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS).

ARDS bisa mengalami perburukan dengan cepat. Beberapa gejala dari bahaya white lung pneumonia ini adalah sesak napas, napas pendek dan cepat, sianosis, tekanan darah menurun dengan cepat, jantung berdebar, bahkan penurunan kesadaran.

Selain bahaya white lung pneumonia yang telah disebutkan di atas, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi pada jantung dan sistem saraf pusat. Beberapa kondisi tersebut adalah arthritis, perikarditis, myringitis bullosa, serta sindrom Guillain Barré.

Umumnya white lung pneumonia dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk mempercepat pemulihan dan menghindari bahaya white lung pneumonia, sebaiknya lakukanlah beberapa perawatan di rumah sebagai berikut:

  • Perbanyak konsumsi air putih untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak.
  • Konsumsi obat penurun demam yang dijual bebas, seperti paracetamol dan ibuprofen.
  • Konsumsi obat batuk yang dijual bebas atau lakukan konsultasi dengan dokter untuk pilihan obat yang sesuai.
  • Usahakan untuk menghindari polusi udara dan debu, yang dapat memperparah batuk serta keluhan white lung pneumonia.
  • Pastikan untuk beristirahat, terutama tidur yang cukup.

Meski jarang terjadi, bahaya white lung pneumonia bisa saja dialami oleh orang yang memiliki risiko tinggi. Pada kasus ini, sebaiknya penanganan dilakukan langsung oleh dokter.

Dokter akan meresepkan obat antibiotik guna mematikan bakteri penyebab infeksi. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat kortikosteroid pada kasus peradangan parah untuk mempercepat pemulihan.