Gegar otak merupakan tipe cedera otak yang paling ringan. Meski demikian, kondisi ini tetap tidak boleh disepelekan, karena gejala gegar otak terkadang bisa mirip dengan cedera kepala yang cukup parah. Gegar otak juga umumnya bisa lebih berbahaya jika terjadi pada anak-anak.
Gegar otak dapat terjadi akibat benturan keras pada kepala, misalnya karena pukulan atau hantaman benda tumpul, terjatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan lalu lintas, maupun cedera saat berolahraga.
Gegar otak bisa bersifat ringan, tetapi bisa juga cukup berat dan membutuhkan penanganan dokter secepat mungkin, terutama jika sudah menyebabkan hilangnya kesadaran, pingsan, atau gangguan fungsi otak yang lain, seperti kesulitan berbicara, sulit mengingat, atau sakit kepala hebat.
Jenis-Jenis Gegar Otak
Berdasarkan tingkat keparahannya, gegar otak bisa dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu:
Gegar otak ringan
Seseorang dikatakan mengalami gegar otak ringan gejalnya hanya berupa nyeri kepala ringan, benjolan di kepala, atau pusing hanya dalam waktu yang singat atau tidak lebih dari 15 menit. Orang yang mengalami gegar otak ringan juga umumnya tidak mengalami gejala pingsan atau kehilangan kesadaran.
Gegar otak sedang
Gejala gegar otak sedang umumnya mirip dengan gegar otak ringan, tapi dapat bertahan lebih dari 15 menit. Penderita gegar otak sedang juga umumnya tidak mengalami kehilangan kesadaran dan mereka bisa kembali beraktivitas setelah gejala gegar otak hilang.
Gegar otak berat
Ditandai dengan kehilangan kesadaran, bahkan hanya untuk beberapa detik. Selain itu, gegar otak berat juga menjadi salah satu penyebab sakit kepala yang berbahaya, yaitu yang menetap atau bertambah berat, disertai dengan gejala lain berupa kesulitan menjaga keseimbangan tubuh, dan kehilangan ingatan (amnesia).
Gejala Gegar Otak
Salah satu tanda khas yang perlu dicurigai dari gegar otak adalah munculnya memar atau luka di kepala. Selain itu, gejala gegar otak juga bisa muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa hari setelah terjadinya benturan di kepala.
Berikut adalah beberapa gejala gegar otak yang biasanya terjadi:
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Merasa kebingungan
- Penglihatan kabur
- Sensitif terhadap cahaya atau suara
- Sulit konsentrasi atau berpikir
- Susah tidur
- Telinga berdenging
- Perubahan perilaku, seperti mudah murah atau sulit mengatur emosi
Pada kasus gegar otak ringan dan sedang, gejala akan membaik dalam beberapa hari atau minggu. Namun, pada kasus gegar otak berat, gejala yang muncul biasanya tidak akan membaik atau justru bisa semakin parah, sehingga membutuhkan pertolongan medis dengan segera.
Anda perlu mewaspadai adanya gegar otak berat dan segera periksakan diri ke dokter, jika mengalami beberapa gejala berikut:
- Sakit kepala parah yang tidak kunjung hilang atau tidak membaik dengan penggunaan obat pereda nyeri
- Muntah-muntah
- Hilang kesadaran
- Keluar darah dari hidung atau telinga
- Kejang
- Kesulitan atau tidak bisa bicara
- Nyeri punggung atau kaku berat di bagian leher, kepala, atau punggung
- Kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak tubuh,
- Kesemutan atau mati rasa di tangan, kaki, atau jari tangan dan kaki
- Kesulitan menjaga keseimbangan dan berjalan
- Kehilangan ingatan atau amnesia
- Gangguan pernapasan
Pertolongan Pertama pada Gegar Otak
Saat Anda mengalami atau melihat ada orang yang terkena gegar otak atau mengalami cedera kepala, cobalah lakukan beberapa langkah pertolongan awal berikut:
1. Menghentikan aktivitas
Jika kepala Anda terbentur dengan keras, segeralah hentikan aktivitas, beristirahat, dan tenangkan diri. Ini penting untuk dilakukan karena otak membutuhkan waktu untuk pulih.
Sebaliknya, jika Anda tetap menjalani aktivitas seperti biasa atau justru aktivitas berat, hal ini bisa berisiko membuat gegar otak menjadi semakin parah.
2. Membatasi pergerakan kepala dan leher
Usahakan untuk membatasi aktivitas yang membuat kepala dan leher tersentak atau terdorong salama beberapa minggu. Ini penting untuk diperhatikan agar gegar otak yang Anda derita dapat segera pulih.
Selain itu, hal penting yang harus Anda perhatikan ketika mengalami gegar otak atau cedera kepala adalah risiko terjadinya cedera pada saraf leher. Oleh karena itu, saat menolong seseorang yang mengalami cedera kepala, jagalah posisi kepala dan lehernya tetap stabil dan tidak tertekuk.
Ini penting untuk diperhatikan karena cedera pada saraf leher dan tulang belakang dapat mengakibatkan kelumpuhan. Untuk meminimalkan hal ini, dan jika memang memungkinkan, Anda bisa memberikan penderita gegar otak cervical atau neck collar sebagai alat penyangga, agar posisi kepala dan lehernya tetap stabil.
3. Memerhatikan perubahan perilaku
Amati apakah terdapat perubahan perilaku, terlebih jika gegar otak terjadi pada anak-anak. Ini penting untuk diperhatikan karena anak kecil mungkin sulit mengungkapkan apa yang dirasakannya. Lakukan pengawasan minimal selama 24 jam setelah cedera kepala terjadi.
4. Memeriksakan diri ke rumah sakit
Untuk mengobati nyeri kepala akibat gegar otak, Anda bisa menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol. Hindari konsumsi obat pereda nyeri aspirin karena berisiko memicu perdarahan di dalam otak.
Jika gejala gegar otak yang muncul tidak membaik atau justru semakin parah, segeralah periksakan diri ke dokter di klinik atau rumah sakit terdekat, agar dokter dapat memastikan kondisi Anda.
Untuk mengevaluasi kondisi cedera otak yang Anda alami, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti CT-scan atau MRI kepala.
Guna mencegah terjadinya cedera kepala atau gegar otak, Anda perlu selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti helm, ketika berada di lokasi proyek pembangunan, atau saat berkendara dengan kendaraan tertentu, seperti sepeda motor atau sepeda.
Anda juga perlu selalu menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara dengan mobil guna mencegah terjadinya cedera leher dan gegar otak.
Gegar otak ringan yang bisa sembuh sendiri umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kerusakan otak permanen. Namun, Anda perlu waspada ketika mengalami gejala gegar otak yang tak kunjung sembuh atau justru semakin berat.
Apabila hal ini terjadi, segeralah ke dokter atau UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan gegar otak yang tepat.