Infeksi telinga pada bayi merupakan keluhan yang cukup sering terjadi. Bayi rentan terkena infeksi telinga karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Selain dengan obat-obatan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi telinga pada bayi di rumah.

Infeksi telinga pada bayi biasanya terjadi pada telinga bagian tengah (otitis media), akibat infeksi bakteri atau virus. Sebagian besar otitis media muncul akibat infeksi yang berasal dari saluran eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan telinga, hidung, dan tenggorokan.

Sigap dalam Menangani Infeksi Telinga Bayi di Rumah - Alodokter

Karena Si Kecil belum dapat berkomunikasi seperti orang dewasa, sehingga tidak bisa memberi tahu kalau telinganya sakit, Bunda perlu lebih cermat memerhatikan tanda-tandanya. Infeksi telinga pada bayi dapat dikenali dari beberapa gejala berikut:

  • Keluarnya cairan dari telinga bayi.
  • Telinga bayi berbau.
  • Bayi menjadi lebih rewel dan menarik-narik telinga.
  • Demam.
  • Kurang mau makan atau minum.
  • Sering menangis atau tampak kesakitan.

Penanganan Infeksi Telinga pada Bayi di Rumah

Infeksi telinga pada bayi banyak yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Akan tetapi, untuk meringankan keluhan sakit telinga yang membuat Si Kecil rewel, ada beberapa langkah penanganan yang bisa Bunda lakukan, yaitu:

1. Kompres telinga bayi

Untuk membantu meredakan rasa sakit, berikan kompres hangat pada telinga bayi selama 10-15 menit. Sebelum digunakan, peras handuk yang telah direndam air hangat agar tetesan airnya tidak masuk ke telinga bayi.

2. Cukupi kebutuhan cairan

Pastikan bayi tercukupi kebutuhan cairannya dengan memberikan ASI secara rutin. Menelan cairan dapat membantu membuka saluran eustachius, sehingga cairan yang menumpuk di dalam saluran tersebut dapat mengalir.
ASI juga dapat membantu tubuh bayi agar lebih kuat melawan infeksi dan mencegahnya mengalami dehidrasi.

3. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi

Saat bayi sedang tidur atau berbaring, posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dengan meletakkan 1-2 bantal bayi di bawah tubuhnya, bukan langsung di bawah kepalanya. Hal ini bertujuan untuk melancarkan pengeluaran lendir dan cairan yang menyumbat saluran telinga dan rongga sinusnya.

4. Berikan obat pereda nyeri jika diperlukan

Jika Si Kecil sudah berusia 6 bulan ke atas, Bunda bisa memberikannya obat pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk mengurangi rasa sakit pada telinganya. Namun, sebaiknya Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada bayi.

Hindari memberikan Si Kecil obat batuk pilek yang mengandung dekongestan, antihistamin, serta obat pereda nyeri aspirin, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi Si Kecil. Hindari juga memberikan antibiotik tanpa anjuran atau resep dokter.

5. Jaga kualitas udara di rumah

Untuk menunjang pemulihan Si Kecil yang sedang sakit, sebisa mungkin ciptakan udara yang bersih di rumah. Jauhkan Si Kecil dari polusi, debu, asap rokok, dan asap kendaraan bermotor, karena akan membuat kondisinya semakin parah.

Kapan Harus Memeriksakan Anak ke Dokter?

Bila gejala tidak kunjung membaik setelah 2-3 hari atau justru semakin parah, seperti keluar darah atau nanah dari telinga, maka Bunda perlu segera membawa Si Kecil ke dokter agar dapat diperiksa dan diberikan pengobatan yang tepat.

Apabila tidak segera diobati oleh dokter, infeksi telinga pada bayi dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan yang lebih berat pada telinganya, bahkan menyebabkan pendengarannya terganggu.

Hati-hati ya, Bun, gangguan pendengaran ini nantinya dapat menghambat perkembangan kemampuan berbicara, berbahasa, dan belajar Si Kecil, lho.

Jika dokter memastikan bahwa infeksi telinga pada bayi disebabkan oleh bakteri, maka dokter dapat meresepkan obat infeksi telinga berupa antibiotik. Pemberian antibiotik umumnya dilakukan bila:

  • Infeksi telinga pada kedua telinga bayi.
  • Bayi mengalami gejala yang berat, seperti demam tinggi, detak jantung cepat, lemas, kelelahan, atau berkeringat.
  • Bayi berusia di bawah 6 bulan, karena sistem kekebalan tubuhnya belum cukup kuat dan sangat rentan mengalami komplikasi akibat infeksi telinga.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kebanyakan kasus infeksi telinga pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat atau antibiotik. Oleh karena itu, antibiotik tidak harus selalu diberikan setiap kali bayi mengalami infeksi telinga.

Langkah pencegahan juga penting dilakukan agar bayi tidak kembali mengalami infeksi telinga. Caranya adalah dengan memberikan bayi ASI eksklusif, menjauhkan bayi dari asap rokok dan polusi, serta tidak sembarangan membersihkan telinga bayi.

Selain itu, periksakan Si Kecil secara rutin ke dokter anak agar kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya dapat selalu terpantau. Dan jangan lupa, lengkapi imunisasi Si Kecil sesuai jadwal.