Alat tes masa subur berguna bagi wanita yang sedang menjalani program kehamilan tetapi memiliki siklus mens yang tidak teratur. Seperti namanya, alat ini dapat mendeteksi masa subur. Jika berhubungan intim di periode tersebut, peluang untuk hamil bisa meningkat.

Masa subur wanita terjadi ketika wanita mengalami ovulasi, yaitu proses ketika sel telur dilepaskan dari indung telur lalu menuju ke saluran tuba falopi, sehingga siap untuk dibuahi oleh sperma. Masa subur wanita umumnya dimulai sekitar 10–14 hari sebelum masa haid selanjutnya tiba.

Alat Tes Masa Subur untuk Meningkatkan Peluang Hamil - Alodokter

Namun, penghitungan tersebut hanya berlaku bagi wanita yang mempunyai siklus haid teratur 28 hari. Pada wanita dengan siklus menstruasi kurang teratur cukup sulit mendeteksi kapan tubuh akan melakukan ovulasi setiap bulannya. Untuk itu, dibutuhkan alat tes masa subur.

Cara Mengetahui Kesuburan Wanita dengan Alat Tes Masa Subur

Ada beberapa alat tes masa subur yang bisa digunakan untuk mengetahui kapan masa subur terjadi, di antaranya:

1. Ovulation test pack

Ovulation test pack sangat mudah untuk digunakan, Anda hanya perlu meneteskan urine Anda ke alat tersebut. Alat tes masa subur ini bekerja dengan cara mendeteksi perubahan luteinizing hormone (LH) dalam urine.

Jika produksi hormon LH mengalami peningkatan, berarti masa ovulasi akan segera tiba dan inilah waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual apabila Anda sedang merencanakan kehamilan. Alat tes masa subur ini terbilang efektif untuk mengetahui masa subur wanita, yakni sebesar 98% hanya dalam sekali pakai.

Namun, ovulation test pack tidak dapat digunakan pada wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau luteinized unruptured follicle syndrome (LUFS). Kedua kondisi tersebut dapat memengaruhi hormon LH.

Sebelum Anda membeli ovulation test pack, tanyakan dengan jelas ke apoteker karena alat ini mirip test pack kehamilan.

2. Pengukuran suhu basal

Cara lain untuk menentukan masa subur adalah melakukan pengukuran suhu basal tubuh (basal body temperature atau BBT). Suhu basal merupakan suhu tubuh saat beristirahat.

Pengukuran suhu basal dapat dilakukan menggunakan termometer yang telah dilengkapi pengukur khusus suhu basal tubuh.Termometer ini digunakan saat bangun tidur, tepatnya sebelum beranjak dari tempat tidur di pagi hari.

Normalnya, suhu badan wanita yang tidak sedang berovulasi berkisar antara 36,2–36,5°C. Namun, saat mengalami ovulasi, suhu tubuh akan mengalami peningkatan sekitar 0,5–1°C dari suhu tubuh normal. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, lakukan pengukuran suhu tubuh basal setiap hari dalam siklus menstruasi penuh, yaitu sejak hari pertama Anda mengalami haid hingga hari pertama haid selanjutnya.

3. Lendir serviks

Selain kedua alat tes masa subur tersebut, perubahan pada lendir serviks juga dapat dijadikan acuan. Kondisi lendir serviks akan berubah ketika sel telur mulai dilepaskan. Perubahan pada lendir serviks ini dipengaruhi oleh hormon yang mengatur ovulasi.

Umumnya, saat sel telur sedang bersiap untuk dibuahi, lendir serviks memiliki tekstur yang lebih elastis, dan lengket, licin seperti putih telur, serta berwarna transparan atau keputihan.

Perubahan lendir ini mungkin sulit dibedakan pada beberapa wanita. Namun, Anda dapat memeriksanya menggunakan tisu atau jari yang telah dicuci bersih. Lakukan pemeriksaan ini beberapa kali dalam sehari. Jika tidak ada lendir di sekitar vagina, berarti Anda tidak sedang dalam masa subur.

Perlu diingat bahwa lendir serviks akan sulit digunakan sebagai patokan untuk menentukan masa subur jika Anda sedang mengalami keputihan atau menggunakan produk pembersih kewanitaan.

Gangguan Kesehatan yang Memengaruhi Kesuburan Wanita

Meskipun sedang berada pada masa subur, ada beberapa faktor yang dapat berperan besar dalam memengaruhi peluang seorang wanita untuk bisa hamil, yaitu:

  • Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Masalah pada gizi, seperti obesitas atau malnutrisi
  • Mengalami stres
  • Menderita gangguan ovulasi, seperti sindrom ovarium polikistik dan gangguan tiroid
  • Muncul jaringan parut pada panggul akibat infeksi panggul, radang usus buntu, atau pascaoperasi perut atau panggul
  • Menderita endometriosis
  • Menderita tumor atau kista pada organ reproduksi
  • Menderita penyumbatan atau kerusakan saluran indung telur yang biasanya disebabkan oleh penyakit radang panggul dan penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia dan gonore

Untuk mengetahui secara pasti penyebab ketidaksuburan wanita, periksakanlah diri ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara lengkap untuk dapat memastikan penyebab Anda sulit hamil, serta menyarankan alat tes masa subur yang sesuai untuk Anda.