Anagrelide adalah obat untuk mengobati trombositemia dan trombositosis, yaitu kelebihan keping darah (trombosit) dalam darah. Obat ini diperlukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah akibat jumlah trombosit yang terlalu tinggi.

Trombosit merupakan bagian dari darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jumlah trombosit yang terlalu banyak dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah (thrombosis). Gumpalan darah ini bisa menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung.

Anagrelide - alodokter

Anagrelide menurunkan jumlah trombosit yang beredar dalam darah dengan cara menghambat proses pembentukan trombosit di sumsum tulang. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi akibat kelebihan trombosit bisa berkurang.

Merek dagang anagrelide: Agrylin, Thromboreductin

Apa Itu Anagrelide

Golongan Obat resep
Kategori Antiplatelet
Manfaat Mengobati trombositemia dan trombositosis
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥7 tahun
Anagrelide untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah anagrelide terserap ke dalam ASI atau tidak, tetapi ibu menyusui tidak disarankan menggunakan obat ini. Ibu disarankan untuk menyusui setelah 1 minggu lepas dari obat.
Bentuk obat Kapsul

 Peringatan Sebelum Mengonsumsi Anagrelide

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi anagrelide:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Anagrelide tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, gangguan pembekuan darah, penyakit jantung, penyakit paru-paru, maupun gangguan elektrolit, seperti rendahnya kadar magnesium atau kalium (hipokalemia).
  • Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan anagrelide jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum anagrelide, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol atau jeruk bali (grapefruit) selama menjalani terapi dengan anagrelide, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi anagrelide.

Dosis dan Aturan Pakai Anagrelide

Dosis umum anagrelide untuk mengatasi trombositemia dan trombositosis berdasarkan usia pasien adalah:

Dewasa

  • Dosis awal: 1 mg per hari yang dibagi menjadi 2 kali Dosis akan ditingkatkan sebanyak maksimal 0,5 mg per minggu hingga jumlah trombosit berada dalam batas normal.
  • Dosis pemeliharaan: 1–3 mg per hari.
  • Dosis maksimal: 2,5 mg setiap kali pemberian dan 10 mg per hari.

Anak usia ≥7 tahun

  • Dosis awal: 0,5 mg per hari selama seminggu pertama. Dosis ditingkatkan sebanyak 0,5 mg per minggu hingga jumlah trombosit berada dalam batas normal.
  • Dosis pemeliharaan: 1–3 mg per hari.
  • Dosis maksimal: 2,5 mg setiap kali pemberian dan 10 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Anagrelide dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi anagrelide. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Anagrelide dapat diminum sebelum atau setelah makan. Telan anagrelide secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan menghancurkan atau mengunyah kapsul obat. Konsumsilah anagrelide secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek obat lebih maksimal.

Jangan berhenti mengonsumsi anagrelide tanpa anjuran dokter walaupun kondisi Anda sudah membaik. Berhenti mengonsumsi obat dapat membuat kadar trombosit meningkat kembali.

Jika lupa mengonsumsi anagrelide, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.

Salah satu efek samping anagrelide adalah pusing. Untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping tersebut, Anda sebaiknya tidak terburu-buru berdiri setelah berada dalam posisi duduk atau berbaring.

Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter sehingga kondisi dan respons terapi dapat terpantau.

Selama menggunakan anagrelide, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes elektrokardiogram (EKG), tes darah, tes fungsi liver, tes fungsi ginjal, pemeriksaan tekanan darah, atau pemeriksaan kadar elektrolit dalam darah secara berkala. Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter.

Simpan anagrelide di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Anagrelide dengan Obat Lain

Ada beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika anagrelide digunakan dengan obat-obatan tertentu, antara lain:

  • Peningkatan efek obat dan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan cilostazol
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antiplatelet atau pengencer darah lain, seperti warfarin, enoxaparin, atau aspirin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan amiodarone, triptorelin, atau goserelin

Efek Samping dan Bahaya Anagrelide

Efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi anagrelide meliputi:

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak biasa, seperti gusi berdarah, atau mimisan
  • Buang air besar atau buang air kecil berdarah
  • Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti bubuk kopi
  • Gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan perubahan jumlah urine
  • Sakit perut yang parah
  • Sesak napas
  • Linglung atau perubahan suasana hati yang drastis
  • Lelah yang tidak biasa
  • Nyeri dada, jantung berdebar, atau denyut jantung cepat
  • Gangguan bicara yang mendadak, seperti bicara cadel atau gagap
  • Kejang, gangguan penglihatan, atau lemah maupun lumpuh pada satu sisi tubuh