Antitetanus adalah obat untuk mencegah atau mengobati infeksi tetanus, yaitu penyakit serius akibat infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini menghasilkan racun yang dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan kejang hebat, bahkan berisiko fatal jika tidak segera ditangani.
Antitetanus atau tetanus immune globulin (TIG) berisi imunoglobulin atau antibodi tetanus dalam jumlah besar. Antibodi tetanus tersebut berasal dari plasma darah manusia yang sudah diskrining dan virusnya sudah dinonaktifkan.

Antitetanus bekerja dengan cara menyuplai antibodi yang diperlukan tubuh untuk melindungi diri dari infeksi tetanus (proteksi pasif). Proteksi pasif ini akan bertahan di dalam tubuh hingga akhirnya tubuh dapat menciptakan sendiri antibodi yang dapat melawan tetanus.
Merek dagang antitetanus: Tetagam P
Apa Itu Antitetanus
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Immunoglobulin |
| Manfaat | Mencegah atau mengobati tetanus |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Antitetanus untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. |
| Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Antitetanus untuk ibu menyusui | Belum diketahui bahwa antitetanus bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksinasi dengan anti tetanus serum. |
| Bentuk obat | Suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Antitetanus
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mendapatkan antitetanus:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Informasikan kepada dokter apabila Anda pernah atau sedang menderita kelainan darah, gangguan pembekuan darah, atau kadar trombosit rendah (trombositopenia).
- Sampaikan kepada dokter apabila Anda sedang menggunakan obat lain, suplemen, atau produk herbal. Tujuannya untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
- Bicarakan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang menjalani program hamil.
- Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda dalam 3 bulan terakhir baru menerima vaksin hidup atau berencana melakukan imunisasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifoid.
- Beri tahu dokter apabila Anda baru menerima antitetanus saat akan menjalani tes laboratorium, karena obat ini dapat mempengaruhi hasil tes.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah penyuntikan antitetanus.
Dosis dan Aturan Pakai Antitetanus
Dosis antitetanus akan disesuaikan dengan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Berikut adalah dosis umum antitetanus berdasarkan tujuannya:
Tujuan: Mencegah tetanus (proteksi pasif)
- Dewasa dan anak-anak: Dosis awal 250 unit. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 500 unit setelah 24 jam.
Tujuan: Mengobati tetanus
- Dewasa dan anak-anak: 3000-6.000 unit yang disuntikkan ke beberapa area.
Cara Menggunakan Antitetanus dengan Benar
Antitetanus harus diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter dengan cara disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM).
Obat ini biasanya diberikan untuk orang yang belum divaksinasi antitetanus. Namun, orang yang sudah divaksinasi juga bisa diberikan kembali, jika ia terkena atau berisiko tinggi terkena tetanus.
Interaksi Antitetanus dengan Obat Lain
Antitetanus dapat memicu terjadinya interaksi obat ketika digunakan bersama dengan obat lain, termasuk vaksin tertentu tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Efek interaksi obat antitetanus meliputi:
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin campak, influenza, polio, atau rotavirus, ketika diberikan secara bersama
- Peningkatan risiko terjadinya peradangan, ketika digunakan bersamaan dengan ethotoin, fosphenytoin, mephenytoin, atau phenytoin
Untuk mencegah terjadinya interkasi obat, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu perihal obat yang sedang atau akan digunakan bersama dengan antitetanus, termasuk vaksin.
Efek Samping dan Bahaya Antitetanus
Berikut adalah efek samping yang bisa terjadi setelah menerima antitetanus:
- Nyeri, bengkak, atau luka pada area penyuntikan
- Demam
- Pusing
- Sariawan
- Gemetar
- Nyeri sendi
Konsultasikan kepada dokter apabila efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau semakin memberat. Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau melalui layanan Chat Bersama Dokter.
Anda disarankan untuk segera mengunjungi rumah sakit terdeket ketika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Bengkak pada bibir dan kelopak mata
- Ruam gatal yang parah
- Sulit bernapas