Obat tetanus digunakan untuk mengatasi gejala tetanus dan mencegah terjadinya komplikasi, seperti gagal napas. Selain pemberian obat-obatan, penderita tetanus juga perlu mendapatkan perawatan luka yang baik agar kuman penyebab tetanus tidak makin menyebar.

Tetanus merupakan kondisi medis serius akibat luka terbuka yang terinfeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut akan menyebarkan racun atau toksin yang menyerang saraf serta menyebabkan otot menjadi kaku dan tegang, terutama di bagian rahang sehingga penderitanya sulit membuka mulut.

6 Obat Tetanus agar Infeksi Tidak Makin Parah - Alodokter

Bila tidak segera ditangani, tetanus dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti sulit bernapas, pneumonia, irama jantung tidak normal, bahkan kematian. Oleh karena itu, penderita tetanus harus segera mendapatkan obat tetanus dari dokter dan menjalani perawatan yang tepat agar tidak membahayakan nyawanya.

Beragam Jenis Obat Tetanus

Pada dasarnya, berbagai obat tetanus diberikan guna mencegah perburukan gejala serta membunuh bakteri yang berasal dari luka. Selain itu, penanganan juga perlu disertai perawatan luka yang benar. Berbagai jenis obat tetanus yang dimaksud meliputi:

1. Antitetanus

Antitetanus atau tetanus imunoglobulin (TIG) merupakan salah satu jenis obat tetanus yang diberikan oleh dokter untuk penderita tetanus. Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan ke otot lengan untuk menetralkan racun yang beredar dalam tubuh dan mencegah kerusakan saraf yang lebih parah.

Apabila TIG tidak tersedia di fasilitas kesehatan, antitetanus serum (ATS) bisa menjadi alternatifnya. ATS diberikan melalui suntikan atau dengan infus, tetapi pemberiannya perlu diawasi dengan ketat oleh dokter untuk menilai ada atau tidaknya gejala alergi.

2. Antibiotik

Antibiotik, seperti metronidazol, penisilin, dan kloramfenikol, juga digunakan untuk menangani penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk tetanus. Obat tetanus jenis ini akan diberikan oleh dokter bersama dengan pemberian infus.

Namun, pengobatan antibiotik akan lebih efektif bila luka yang menjadi penyebab tetanus telah diketahui dan dirawat dengan baik.

3. Obat penenang

Obat penenang, seperti diazepam, juga dapat diberikan dokter saat penderita tetanus menjalani perawatan di rumah sakit. Diazepam merupakan obat penenang yang dapat digunakan untuk meringankan gejala tetanus, khususnya kaku otot dan kejang.

4. Magnesium sulfat

Selain obat penenang untuk mengatasi gejala tetanus, magnesium sulfat biasanya juga akan diberikan melalui cairan infus. Obat ini mampu mengurangi tegang otot dan mendukung kerja obat penenang.

Selama pemberian obat tetanus tersebut, dokter akan memantau kondisi penderita dengan pemeriksaan refleks di lutut. Bila refleks penderita tetanus menurun atau tidak muncul, dosis magnesium sulfat akan dikurangi.

5. Penghambat beta

Salah satu gejala tetanus yang berat adalah gangguan irama jantung atau aritmia. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter biasanya memberikan obat penghambat beta, seperti propranolol dan esmolol.

Namun, obat ini dianjurkan untuk tidak dipakai lagi sebagai pengobatan tetanus. Pasalnya, penghambat beta justru dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan tekanan darah dan kematian mendadak pada penderita tetanus.

6. Vaksin tetanus

Pemberian vaksin tetanus juga dapat diberikan oleh dokter, khususnya untuk penderita tetanus yang belum menerima vaksin tetanus secara lengkap. Pemberiannya dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat melawan infeksi tetanus.

Pada dasarnya, tetanus dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin tetanus. Vaksin ini biasanya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi DPT-HB-Hib yang dapat mencegah seseorang dari penyakit tetanus, difteri, dan pertusis.

Selain mendapatkan berbagai obat tetanus di atas, dokter juga akan menempatkan penderita tetanus di ruang perawatan yang sunyi dan gelap untuk meringankan gejala, seperti kejang.

Sedangkan pada kasus tetanus dengan gagal napas, penderita perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU) untuk memperoleh bantuan napas dengan alat khusus, yaitu ventilator. Saat ini juga, pemberian makan kepada pasien akan melalui selang khusus yang dimasukkan ke lambung melalui hidung.

Tetanus pada dasarnya dapat dicegah dengan merawat luka secara tepat, terutama luka yang kotor dan dalam. Bila Anda atau orang sekitar Anda mengalami luka tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
  • Hentikan perdarahan dengan kain bersih atau kassa steril.
  • Hindari menyiram luka dengan cairan antiseptik atau alkohol untuk mencegah kerusakan jaringan.
  • Segera periksakan diri ke dokter.
  • Peroleh imunisasi tetanus selama perawatan luka di rumah sakit.
  • Rawat luka dengan baik sesuai anjuran dokter.

Tetanus memang penyakit yang bisa mengancam nyawa penderitanya, tetapi obat tetanus dan prosedur merawat luka selama perawatan intensif di rumah sakit dapat mencegah komplikasinya.

Oleh karena itu, bila ada orang yang mengalami luka terbuka dan menunjukkan tanda-tanda tetanus, seperti kaku otot, terutama di area leher, lengan, dan perut, sakit kepala hebat, demam tinggi, dan sensitif terhadap suara atau sentuhan, segeralah bawa ia ke dokter.