Perawatan luka adalah cara untuk merawat luka yang terjadi akibat kecelakaan, pascaoperasi, pascajahitan, atau luka dekubitus. Jika dilakukan dengan tepat, perawatan luka dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses pemulihan.

Kulit rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk luka ringan hingga berat. Luka tersebut dapat disebabkan oleh sayatan benda tajam, cedera, jatuh dari motor, atau komplikasi penyakit tertentu.

Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Perawatan Luka - Alodokter

Selain di permukaan kulit, luka juga bisa merusak struktur di bawah kulit, seperti otot, tulang, atau saraf. Beragam jenis luka tersebut perlu ditangani sesuai jenisnya untuk mencegah kerusakan pada organ lainnya.

Tujuan Perawatan Luka

Umumnya, luka ringan dapat ditangani secara mandiri. Akan tetapi, luka yang lebih dalam memerlukan penanganan medis dari dokter. Perawatan luka oleh dokter bertujuan untuk:

  • Membersihkan luka dari nanah dan sel-sel kulit mati
  • Mencegah luka dari infeksi
  • Mengganti perban atau balutan
  • Mempercepat penyembuhan
  • Meminimalkan bekas luka atau terbentuknya keloid

Peringatan Perawatan Luka

Tergantung jenis luka yang dialami, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perawatan luka, untuk mencegah luka bertambah parah, antara lain:

  • Hindari mengoleskan salep atau krim yang bukan untuk luka terbuka.
  • Jangan menggunakan mentega, putih telur, pasta gigi, dan bahan-bahan lain yang bukan ditujukan untuk perawatan luka.
  • Hindari mengusap luka dengan kapas, karena sisa-sisa serat kapas dapat tertinggal dan membuat luka infeksi.
  • Jangan membersihkan luka dengan alkohol dan larutan antiseptik.

Jika Anda mengalami luka berat dan memerlukan perawatan medis, ada beberapa hal yang perlu disampaikan ke dokter. Hal ini untuk mencegah timbulnya gangguan selama perawatan luka.

Beri tahu dokter bila Anda mengalami kondisi berikut ini:

  • Alergi terhadap obat pencegah infeksi, seperti povidone iodine
  • Alergi terhadap antibiotik tertentu
  • Alergi terhadap bahan kasa atau perban
  • Diabetes atau penyakit yang dapat mengganggu pembekuan darah

Persiapan Sebelum Perawatan Luka

Persiapan yang perlu dilakukan pasien adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat menghambat proses perawatan luka. Beberapa hal yang perlu dilakukan pasien sebelum menjalani perawatan luka adalah:

  • Tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu proses penyembuhan luka, seperti aspirin
  • Tidak menggunakan krim antiseptik, zat kimia, dan bahan-bahan lain yang bukan untuk merawat luka

Prosedur Perawatan Luka

Prosedur perawatan luka bisa berbeda-beda, tetapi secara umum tahapan yang akan dilakukan dokter meliputi:

  • Mencuci tangan hingga bersih dan mengenakan sarung tangan steril
  • Meminta pasien membuka pakaian bila luka ada di dada, punggung, atau selangkangan
  • Membuka perban secara perlahan, atau dengan membasahi perban terlebih dahulu menggunakan larutan salin steril agar mudah dilepas
  • Memeriksa luka dengan melihat dan merabanya untuk melihat apakah keluar nanah, ada nyeri, tanda-tanda infeksi, atau jaringan yang mati.
  • Membersihkan dan mengompres luka dengan kasa yang dibasahi larutan saline steril
  • Mengoleskan salep atau krim khusus untuk tiap jenis luka sesuai dengan saran dokter
  • Menutup luka dengan penutup khusus sesuai dengan jenis dan lokasi luka, kemudian menempelkan perban atau membalutnya

Setelah Perawatan Luka

Setelah menjalani perawatan luka, dokter akan meresepkan antibiotik oral dan obat antinyeri bila luka tampak terinfeksi. Sedangkan bila ada tanda-tanda jaringan mati, dokter dapat merujuk pasien untuk menjalani operasi pembersihan jaringan mati (debridement).

Jika pasien sudah selesai menjalani perawatan di rumah sakit, dokter akan memberikan petunjuk tentang cara merawat luka di rumah hingga sembuh. Meski demikian, pasien dianjurkan untuk segera mendatangi layanan kesehatan terdekat bila mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Demam
  • Luka mengeluarkan bau tidak sedap
  • Nyeri hebat di area sekitar luka
  • Keluar darah atau nanah dari luka

Pasien juga dianjurkan melakukan beberapa upaya untuk membantu proses pemulihan luka, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan bergizi, termasuk sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A dan vitamin C
  • Minum air putih yang cukup
  • Membuka perban atau pembalut pada luka secara perlahan untuk mencegah luka makin parah
  • Tidak menggaruk atau mengelupas luka yang baru kering
  • Berkonsultasi dengan dokter tentang penggunaan obat atau krim untuk mengurangi jaringan parut
  • Menghindari aktivitas yang menyebabkan luka dan jalani pengobatan sesuai saran dokter jika menderita diabetes

Komplikasi Perawatan Luka

Keberhasilan perawatan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya kondisi luka dan jenis perawatan yang diberikan. Beberapa perawatan luka dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Bekas luka
  • Nyeri
  • Rasa tidak nyaman

Meski sudah menjalani perawatan, ada beberapa faktor yang menyebabkan luka lama sembuh, seperti makanan yang dikonsumsi, jenis perawatan, atau riwayat penyakit pasien. Kondisi tersebut dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berupa:

  • Infeksi sekunder
  • Selulitis
  • Osteomielitis
  • Pertumbuhan belatung
  • Abses
  • Sepsis
  • Penyebaran infeksi ke organ lain
  • Fistula