Keloid adalah bekas luka yang tumbuh secara abnormal. Keloid tumbuh di luar batas kulit yang cedera, sehingga tampak melebar dan seperti tonjolan pada kulit. Ada banyak cara untuk mengobati keloid, tetapi mencegah keloid tentu lebih baik daripada mengobatinya.

Bekas luka pada kulit akibat cedera atau setelah operasi merupakan bagian dari proses penyembuhan luka yang umum terjadi. Seiring berjalannya waktu, bekas luka ini akan memudar dan menghilang.

Apa Itu Keloid dan Bagaimana Cara Mengatasinya? - Alodokter

Keloid bisa menimbulkan keluhan gatal atau nyeri serta mengganggu penampilan, bahkan memengaruhi kondisi mental dan emosional. Hal tersebut akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Agar kondisi di atas tidak terjadi, ada baiknya jika Anda mengetahui informasi tentang keloid dan cara mengatasinya.

Cara Mengenali Keloid

Keloid dapat dikenali sebagai tonjolan jaringan parut pada bekas luka yang tumbuh berlebihan dan melebihi ukuran luka yang ada sebelumnya. Keloid akan tumbuh secara perlahan, yaitu dalam waktu 3–12 bulan.

Awalnya, keloid muncul sebagai tonjolan jaringan parut dengan warna merah muda, merah, atau keunguan. Seiring berjalannya waktu, keloid dapat berubah warna menjadi lebih gelap.

Bila disentuh, keloid akan terasa lebih lembut dan licin dibandingkan dengan kulit di sekitarnya. Keloid juga terasa padat dan posisinya tidak berpindah-pindah serta dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.

Penyebab Kemunculan Keloid

Tidak diketahui secara pasti bagaimana keloid muncul. Namun, risiko munculnya keloid akan lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat keloid dalam keluarganya.

Beberapa faktor lainnya juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keloid, yaitu cedera berulang di bagian kulit yang sama, infeksi pada luka, atau orang yang menjalani operasi.

Selain itu, beberapa area tubuh juga lebih rentan mengalami keloid, yaitu pundak, lengan atas, punggung atas, dada bagian tengah, tindikan telinga, serta leher bagian belakang.

Cara Mengobati Keloid

Keloid dapat diatasi dengan kombinasi beberapa terapi. Terapi yang diberikan tergantung usia pasien, hasil terapi keloid sebelumnya, serta lokasi, ukuran, dan kedalaman keloid. Berikut ini adalah beberapa jenis terapi untuk mengatasi keloid:

1. Suntik keloid

Pada prosedur ini, obat kortikosteroid berisi triamcinolone acetonide akan disuntikkan langsung ke jaringan keloid menggunakan jarum yang sangat kecil. Suntik keloid dapat diulang dengan interval waktu 4–6 minggu.

Penyuntikan kortikosteroid ini bisa membuat kulit menjadi tipis dan berwarna lebih merah. Obat keloid ini dapat dikombinasikan dengan terapi laser untuk memudarkan warna keloid.

2. Krioterapi

Terapi ini menggunakan zat nitrogen cair yang disemprotkan ke keloid selama 10–30 detik, sebanyak 3 kali berturut-turut. Pengobatan ini dapat diulang setiap bulan hingga keloid mengecil. Krioterapi dapat dikombinasikan dengan suntik keloid untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Laser

Terapi laser cukup efektif untuk meratakan keloid dan membuat warna keloid memudar. Terapi ini aman dan tidak terlalu menyakitkan, tetapi memerlukan beberapa kali sesi terapi dengan biaya yang relatif mahal. Terapi laser akan lebih efektif bila digabungkan dengan suntik keloid.

4. Operasi pengangkatan keloid

Mengobati keloid dengan operasi merupakan tindakan yang berisiko, karena dapat memicu pembentukan keloid baru yang bahkan bisa lebih besar.

Operasi biasanya dikombinasikan dengan tindakan lain, seperti suntik keloid, pemberian tekanan (kompresi) pada luka dengan alat khusus selama beberapa bulan setelah operasi, atau radioterapi untuk mencegah keloid tumbuh kembali.

5. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan menembakkan sinar-X ke keloid. Terapi ini biasanya dilakukan sesaat setelah operasi, keesokan harinya, atau satu minggu setelah operasi.

Radioterapi bermanfaat untuk mencegah keloid tumbuh kembali. Meski menggunakan papasan sinar-X, terapi ini dianggap sangat aman dari risiko terjadinya penyakit kanker.

Cara Mencegah Keloid

Bila keloid di wajah berasal dari jerawat, segeralah berobat jika muncul jerawat lagi di wajah Anda. Hal ini dikhawatirkan jerawat yang baru terbentuk akan menimbulkan keloid lagi.

Hindari juga mencukur kumis dan jenggot menggunakan pisau cukur karena dapat melukai wajah. Oleh karena itu, Anda lebih disarankan menggunakan gunting untuk bercukur dengan hati-hati.

Selain itu, jangan menindik atau membuat tato di tubuh dan wajah bila Anda rentan mengalami keloid. Beri tahu pula kondisi ini kepada dokter sebelum menjalani operasi.

Setelah membaca artikel ini, Anda diharapkan dapat lebih memahami apa itu keloid dan cara mengatasinya. Meski tidak berbahaya, keloid dapat menimbulkan masalah psikologis hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Hal yang terpenting adalah bila Anda rentan atau berisiko mengalami keloid, segeralah periksakan diri ke dokter saat mengalami luka atau cedera yang menimbulkan luka di kulit sebagai bentuk pencegahan keloid.

 

Ditulis oleh:

dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS

(Dokter Spesialis Bedah)