Benjolan di ketiak dapat muncul akibat infeksi, perubahan hormon, kista, lipoma, atau infeksi kulit, dan pada kasus yang jarang bisa terkait kanker. Jika benjolan terasa nyeri, memerah, disertai demam, atau tidak hilang setelah 2–4 minggu, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Benjolan di ketiak bisa dialami oleh pria maupun wanita. Pada sebagian besar kasus umumnya tidak berbahaya serta dapat hilang seiring kondisi tubuh membaik. Namun, Anda waspada bila benjolan tersebut terjadi perubahan ukuran, timbul nyeri hebat, atau kemerahan.

Benjolan di Ketiak dan Penyebabnya
Ada beragam penyebab terjadinya benjolan di ketiak, mulai dari infeksi bakteri, kista, iritasi, alergi akibat penggunaan deodoran atau penggunaan alat cukur. Selain itu, benjolan tersebut juga bisa terjadi akibat skin tag, yaitu sejenis kutil pada permukaan kulit yang sering bergesekan dengan kulit sekitarnya dan umumnya tidak berbahaya.
Meski demikian, benjolan di ketiak juga bisa menjadi tanda penyakit serius, terutama jika tidak terasa sakit dan tidak kunjung mengecil. Sebaiknya periksakan diri ke dokter bila mengalami kondisi ini, karena ada beberapa penyebab yang membutuhkan penanganan khusus. Berikut ini adalah beberapa penyebab lainnya:
- Efek samping vaksinasi
- Infeksi virus
- Fibroadenoma atau pertumbuhan abnormal jaringan fibrosa, namun tidak bersifat kanker
- Hidradenitis suppurativa
- Kanker payudara
- Limfoma
- Leukemia
Pemeriksaan benjolan di ketiak biasanya dimulai dengan menanyakan perubahan yang terjadi, adanya nyeri, dan riwayat medis, termasuk apakah pasien sedang menyusui atau memiliki gejala lain.
Dokter kemudian akan memeriksa benjolan dengan menekannya secara lembut. Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Cek darah lengkap untuk memeriksa kadar sel darah merah dan putih dalam sistem tubuh.
- Mammografi untuk melihat bentuk benjolan dengan lebih saksama.
- Tes alergi.
- Biopsi, yaitu pengambilan sampel dari jaringan benjolan untuk diperiksa di laboratorium.
Cara Menangani Benjolan di Ketiak
Penanganan benjolan di ketiak tergantung penyebabnya. Untuk benjolan yang tidak berbahaya, seperti akibat infeksi ringan, lipoma, atau pertumbuhan jaringan jinak (fibroadenoma), biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Obat pereda nyeri dan kompres hangat bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
Jika benjolan disebabkan infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik. Benjolan akibat alergi bisa diatasi dengan obat antialergi dan menghindari pemicu, seperti deodoran atau alat cukur tertentu.
Untuk benjolan yang teridentifikasi sebagai kanker, penanganan medis lebih lanjut seperti operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi diperlukan. Sebelum itu, dokter akan menanyakan perubahan yang terjadi, adanya nyeri, dan riwayat medis, termasuk apakah pasien sedang menyusui atau memiliki gejala lain.
Dokter kemudian akan memeriksa benjolan dengan menekannya secara lembut. Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Cek darah lengkap untuk memeriksa kadar sel darah merah dan putih dalam sistem tubuh.
- Mammografi untuk melihat bentuk benjolan dengan lebih saksama.
- Tes alergi.
- Biopsi, yaitu pengambilan sampel dari jaringan benjolan untuk diperiksa di laboratorium.
Oleh karena itu, bila Anda merasakan benjolan di ketiak yang tidak kunjung kempis selama beberapa hari, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter, ya.
Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat, termasuk menyarankan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit terdekat.