Tidak hanya menaikkan berat badan, katanya stres juga bisa menurunkan berat badan, lho. Inilah alasan mengapa tidak sedikit orang yang mengaitkan tubuh tampak kurus dengan stres. Lantas, apakah anggapan tersebut benar?
“Kok kurusan, pasti lagi stres, ya?” Kalimat ini mungkin pernah kamu dengar atau mungkin dilontarkan seseorang kepadamu. Di satu sisi, pertanyaan tersebut bisa saja sesuai dengan kondisimu saat ini. Namun, di sisi lain, kamu mungkin penasaran, apakah stres benar-benar bisa menurunkan berat badan?

Fakta Stres terhadap Penurunan Berat Badan
Stres bisa muncul karena berbagai hal, seperti tekanan pekerjaan, kehilangan orang terdekat, perceraian, atau masalah finansial. Meski sering dianggap hanya memengaruhi mental, stres juga berdampak besar pada kondisi fisik.
Saat stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini membuat tubuh lebih waspada, tetapi juga dapat menurunkan fungsi sistem tubuh tertentu, seperti pencernaan dan imunitas. Akibatnya, sebagian orang mengalami gejala fisik, seperti sakit kepala, maag, diare, atau mudah lelah.
Stres juga bisa mengubah nafsu makan, bisa meningkat tetapi banyak juga yang justru menurun. Jika nafsu makan berkurang, berat badan bisa turun dan membuat tubuh terlihat lebih kurus. Penurunan nafsu makan ini pun sering diikuti gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, atau sembelit.
Selain pengaruh hormon, kebiasaan buruk saat stres, seperti begadang atau sering melewatkan makan, juga bisa mempercepat penurunan berat badan. Kebiasaan ini mungkin terasa membantu “melupakan masalah”, tetapi justru mengganggu metabolisme tubuh.
Cara Mengatasi Stres Tanpa Kehilangan Berat Badan
Sebenarnya, tidak semua penurunan berat badan pasti berbahaya, kok. Penurunan berat badan yang dikatakan tidak wajar dan butuh penanganan medis adalah jika penurunan terjadi lebih dari 5% dari berat badan awal dalam waktu 6–12 bulan. Kondisi ini sudah menjadi tanda bahwa kamu tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Walau terkadang tidak bisa dihindari, kamu masih bisa mengelola stres yang muncul dengan cara positif. Dengan begitu, efek buruk stres, termasuk penurunan berat badan drastis dan berbahaya bisa kamu cegah. Beberapa cara pengelolaan stres yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut:
- Buat jadwal makan yang teratur, bila perlu pasang alarm di setiap waktu makan sehingga kamu tidak lupa.
- Cobalah makan bersama teman atau keluarga agar kamu lebih semangat makan.
- Usahakan untuk tetap melakukan aktivitas fisik, misalnya dengan jalan santai di pagi atau sore hari atau jogging.
- Lakukan meditasi secara rutin, misalnya sebelum beraktivitas di pagi hari atau sebelum tidur di malam hari.
- Lakukan hobi yang positif, seperti menulis jurnal, bermain musik, bernyanyi, merajut, menggambar, atau hal-hal lain yang kamu suka.
- Curhat dengan orang terdekat yang bisa kamu percaya dan ceritakan semua kegelisahanmu.
Saat stres, kamu perlu belajar untuk menenangkan diri. Ini karena stres bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, belajar untuk memiliki metode pengendalian diri atau coping mechanism yang tepat sangatlah penting agar stres yang muncul tidak sampai membuatmu mengalami penurunan berat badan.
Jika setelah melakukan berbagai cara di atas penurunan berat badan saat stres atau keluhan lain tetap muncul, cobalah konsultasikan keluhanmu melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, penyebab penurunan berat badanmu bisa diketahui dan penanganan yang sesuai dengan kondisimu bisa dilakukan.