Arava adalah obat untuk mengatasi radang sendi, seperti rheumatoid arthritis dan psoriasis arthritis. Obat yang mengandung leflunomide ini bisa digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sendi yang sehat sehingga menyebabkan radang sendi. Kandungan leflunomide dalam Arava bekerja dengan cara menekan aktivitas sistem imun sehingga dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi.

Apa Itu Arava
| Bahan aktif | 20 mg leflunomide |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antirematik |
| Manfaat | Mengobati rheumatoid arthritis atau psoriasis arthritis |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Arava untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. |
| Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
| Arava untuk ibu menyusui | Obat berbahan aktif leflunomide, seperti Arava, tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Diskusikan dengan dokter perihal pilihan obat lain yang aman digunakan selama menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Arava
Arava tidak boleh digunakan secara sembarangan. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Arava:
- Beri tahu dokter perihal riwayat alergi yang dimiliki. Orang yang alergi terhadap leflunomide tidak boleh mengonsumsi Arava.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gagal hati, gagal ginjal, penyakit infeksi yang berat, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Arava sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami TBC, kanker, kelainan darah, gangguan sumsum tulang, kecanduan alkohol, tekanan darah tinggi, atau penyakit paru.
- Bicarakan dengan dokter mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Arava bila direncanakan untuk menjalani vaksinasi. Kandungan leflunomide dalam Arava bisa menurunkan efektivitas vaksin tertentu.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Arava jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Pakailah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan Arava.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan bila timbul pusing setelah mengonsumsi Arava. Pastikan Anda benar-benar prima sebelum kembali beraktivitas.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Arava. Hal ini karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
- Pastikan untuk menghindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar air atau flu, selama menggunakan Arava. Obat ini dapat mempermudah Anda terkena infeksi.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Arava.
Dosis dan Aturan Pakai Arava
Dosis Arava akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis dan respons tubuh terhadap pengobatan. Secara umum, dosis pemberian Arava sesuai penyakit yang diobati adalah:
Kondisi: Rheumatoid arthritis
- 100 mg, 1 kali sehari, yang digunakan selama 3 hari. Dosis bisa disesuaikan dengan respons pasien terhadap pengobatan. Dosis pemeliharaan: 10–20 mg, 1 kali sehari.
Kondisi: Psoriasis arthritis
- 100 mg, 1 kali sehari, yang digunakan selama 3 hari. Dosis bisa disesuaikan dengan respons pasien terhadap pengobatan. Dosis pemeliharaan: 20 mg, 1 kali sehari.
Cara Menggunakan Arava dengan Benar
Gunakan Arava sesuai anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis obat tanpa persetujuan dokter.
Supaya obat bekerja dengan optimal, ikutilah cara mengonsumsi Arava dengan benar berikut ini:
- Arava bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
- Jika Anda lupa minum Arava, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Patuhi jadwal pemeriksaan yang diberikan oleh dokter. Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah atau tes fungsi hati secara berkala selama menggunakan Arava.
- Simpan Arava di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Arava yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Arava dengan Obat Lain
Efek interaksi yang dapat terjadi jika obat berbahan aktif leflunomide, seperti Arava, dikonsumsi bersama obat tertentu antara lain:
- Penurunan efektivitas Arava jika digunakan bersama cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati bila digunakan dengan rifampicin, pyrazinamide, aspirin, atau amiodarone
- Peningkatan risiko terjadinya anemia jika digunakan bersama methotrexate, hydroxychloroquine, atau infliximab
Agar aman, konsultasikan dengan dokter bila hendak menggunakan Arava bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Arava
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Arava antara lain:
- Mual
- Nyeri punggung
- Diare
- Rambut rontok
- Sakit kepala
Jika muncul efek samping di atas dan sangat mengganggu, Anda bisa berkonsultasi dari rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan Anda obat atau saran untuk mengatasi efek samping tersebut.
Jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Batuk kering, mengi, nyeri dada, dan sesak napas
- Tekanan darah tinggi
- Tanda-tanda infeksi, seperti demam, menggigil, dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
- Gangguan hati, seperti nyeri perut kanan atas, hilang nafsu makan, urine berwarna kuning tua, serta kulit dan mata menguning
- Tangan atau kaki terasa nyeri, kesemutan, atau mati rasa
- Mudah memar