Arthralgia adalah istilah medis untuk menggambarkan nyeri pada persendian. Kondisi ini sering dianggap sama dengan arthritis, padahal keduanya berbeda sehingga langkah penanganan yang dilakukan berbeda pula.

Arthralgia hanya mengacu pada nyeri sendi, sedangkan arthritis adalah kondisi medis yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada persendian. Penderita arthritis bisa saja mengalami arthralgia, tetapi arthralgia tidak selalu disebabkan oleh arthritis.

Arthralgia, Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya - Alodokter

Gejala utama arthralgia adalah nyeri sendi yang terasa tajam dengan intensitas ringan hingga berat. Kondisi ini dapat menyerang berbagai sendi tubuh, seperti pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki.

Selain itu, arthralgia juga sering disertai dengan beberapa keluhan lain, seperti sakit punggung, kesemutan, sendi kaku, hingga mati rasa.

Beragam Penyebab Arthralgia

Arthralgia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, sehingga pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat menentukan metode pengobatan arthralgia yang tepat dan sesuai dengan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan arthralgia:

1. Cedera

Cedera, seperti keseleo atau patah tulang, bisa menyebabkan nyeri pada persendian. Kondisi ini dapat terjadi akibat terjatuh, mengangkat sesuatu yang berat, atau melakukan gerakan yang salah saat berolahraga.

2. Dislokasi sendi

Nyeri pada sendi juga dapat disebabkan oleh dislokasi, yaitu kondisi ketika tulang pada sendi bergeser atau keluar dari posisi normalnya. Kondisi ini dapat terjadi akibat terjatuh, benturan keras, atau kecelakaan.

Dislokasi bisa merusak atau melumpuhkan sendi, sehingga menyebabkan rasa sakit dan bengkak. Oleh karena itu, diperlukan penanganan medis segera untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

3. Tendinitis

Tendinitis adalah iritasi atau peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri akibat melakukan kegiatan yang berulang dan mendadak, seperti mengayunkan tangan, push up, dan melompat.

Tendinitis rentan dialami oleh atlet atau orang yang rutin melakukan aktivitas fisik. Selain itu, orang yang jarang berolahraga dan tiba-tiba melakukan olahraga yang intens juga berisiko mengalami tendinitis.

4. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis berbeda dengan arthritis biasa. Arthritis merupakan bentuk radang sendi paling umum, sedangkan rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang persendian dan menimbulkan peradangan.

Gejala utama rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi yang hebat. Selain itu, gejala nyeri terkadang juga disertai dengan pembengkakan dan perubahan bentuk sendi, khususnya pada sendi di bagian tangan dan kaki.

5. Penyakit lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh bekerja dengan keliru dan menyerang jaringan tubuh yang sehat. Gejala lupus dapat meliputi nyeri sendi, kemerahan berbentuk kupu-kupu di area hidung, mudah lelah, dan rambut rontok parah.

Nyeri sendi akibat lupus tidak menyebabkan kerusakan permanen atau mengubah bentuk sendi. Namun, pengobatan lupus menggunakan kortikostreroid dengan dosis tinggi bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis dan dislokasi tulang.

6. Infeksi tulang

Osteomielitis atau infeksi tulang terjadi karena infeksi kuman yang menyebar melalui aliran darah. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan yang dapat merusak tulang, sehingga menimbulkan rasa nyeri pada bagian tulang yang terinfeksi.

7. Kanker tulang

Kanker tulang bisa menyebabkan nyeri sendi karena adanya pertumbuhan tumor di sekitar persendian. Kondisi ini bisa menyebabkan sendi terasa sakit dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

Cara Menangani Arthralgia

Arthralgia dengan kondisi ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari dengan penanganan sederhana. Berikut ini adalah beberapa penanganan sederhana yang dapat dilakukan:

  • Beristirahat yang cukup untuk mengembalikan kekuatan otot dan sendi
  • Memberikan kompres dingin untuk mengurangi nyeri dan kekakuan sendi
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen
  • Melakukan olahraga air, seperti berenang, untuk membantu mengurangi tekanan sendi

Beberapa penderita arthralgia umumnya juga dianjurkan oleh dokter untuk melakukan fisioterapi. Terapi ini dilakukan untuk mencegah nyeri sendi berkepanjangan.

Untuk kasus arthralgia yang serius, dokter akan merekomendasikan penanganan yang berbeda, seperti pemberian obat DMARD untuk rhematoid arthritis dan lupus atau operasi untuk mengganti atau memperbaiki sendi.

Intinya, arthralgia adalah gejala dari suatu kondisi medis, baik yang ringan maupun berat. Kondisi ini bisa dikategorikan berat tergantung tingkat peradangan yang menyebabkan nyeri sendi.

Oleh karena itu, jika arthralgia yang Anda rasakan berlangsung secara terus-menerus, memburuk, atau disertai perubahan bentuk sendi, jangan menunda untuk pergi ke dokter, ya.