Astika adalah obat untuk menurunkan demam, mengurangi peradangan, dan meredakan nyeri, termasuk nyeri sendi, sakit kepala, atau sakit gigi. Dalam dosis rendah, Astika juga dapat digunakan untuk mencegah penggumpalan darah, terutama pada orang dengan penyakit jantung atau riwayat stroke.
Astika mengandung aspirin, yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat kimia di dalam tubuh yang memicu peradangan, nyeri, dan demam. Dengan mekanisme ini, gejala yang muncul akibat kondisi seperti sakit kepala, demam, atau peradangan bisa berkurang.

Astika tersedia dalam bentuk tablet salut enterik dan penggunaannya harus selalu mengikuti petunjuk dokter. Obat ini umumnya direkomendasikan untuk pencegahan risiko penyakit jantung dan stroke, sehingga kepatuhan terhadap dosis dan jadwal yang dianjurkan sangat penting untuk efektivitasnya.
Apa Itu Astika
| Bahan aktif | Aspirin 100 mg |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Analgesik-antipiretik, antiplatelet, antiinflamasi nonsteroid (NSAID) |
| Manfaat | Meredakan nyeri dan demam, mencegah penggumpalan darah pada penyakit jantung atau stroke |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Astika untuk ibu hamil | Kehamilan trimester pertama dan kedua |
| Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. | |
| Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan. | |
| Kehamilan trimester ketiga | |
| Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
| Astika untuk ibu menyusui | Kandungan aspirin dalam Astika dapat terserap ke dalam ASI. Penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. |
| Bentuk obat | Tablet salut enterik |
Peringatan sebelum Menggunakan Astika
Agar Astika bekerja secara maksimal dan meminimalkan risiko efek samping, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsinya:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap aspirin atau obat lain yang satu golongan dengan obat ini. Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi serius akibat obat apa pun, sampaikan juga hal tersebut kepada dokter.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit liver, ginjal, jantung, asma, hipertensi, hemofilia, trombositopenia, gout, defisiensi G6PD atau polip hidung.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat masalah perdarahan di saluran pencernaan seperti muntah darah atau BAB berdarah, maag atau tukak lambung.
- Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi aspirin, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
- Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak (usia <18 tahun) ketika mereka sedang atau baru saja terkena infeksi virus, seperti cacar air atau flu, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom Reye.
- Beri tahu dokter jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, karena Astika dapat memengaruhi proses pembekuan darah.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Sampaikan kepada dokter semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi, untuk mencegah efek interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari merokok dan minum alkohol saat menggunakan Astika, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung atau usus.
- Jangan memberikan obat ini kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun yang sedang atau baru sembuh dari infeksi virus seperti flu atau cacar air, karena dapat menyebabkan sindrom Reye yang berbahaya.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Astika.
Dosis dan Aturan Pakai Astika
Dosis Astika dapat berbeda untuk setiap individu dan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis, serta respons tubuh terhadap pengobatan.
Berikut rekomendasi dosis aspirin yang terkandung dalam Astika:
Tujuan: Penanganan awal stroke, angina pektoris, dan serangan jantung.
- 150–300 mg, 1 kali sehari
Tujuan: Pencegahan penyakit kardiovaskular pada pasien risiko tinggi.
- 75–150 mg, 1 kali sehari
Tujuan: Penurun demam atau nyeri ringan hingga sedang
- 300–900 mg, diminum setiap 4–6 jam. Maksimal 4.000 mg per hari.
Tujuan: Penanganan penyakit osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis
- 3.000–4.000 mg per hari, dibagi dalam beberapa dosis sesuai anjuran dokter.
Cara Menggunakan Astika dengan Benar
Untuk memastikan Astika bekerja secara maksimal dan aman, sangat penting mengikuti petunjuk dokter serta membaca informasi pada kemasan obat dengan seksama. Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut panduan penggunaan Astika agar efektivitasnya optimal dan risiko efek samping dapat diminimalkan:
- Minumlah Astika setelah makan untuk mengurangi risiko terjadinya iritasi pada lambung.
- Telan tablet Astika secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan hancurkan, belah, atau kunyah tablet, kecuali jika ada keterangan khusus pada kemasan atau anjuran dari dokter.
- Konsumsilah Astika pada waktu yang sama setiap hari agar efek obat tetap optimal. Jika Anda lupa meminumnya, segera konsumsi obat ini begitu Anda ingat. Namun, jika waktu minum berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan dosis berikutnya sesuai jadwal. Jangan pernah menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlupa.
- Segera konsultasikan ke dokter jika keluhan tidak membaik dalam 3 hari setelah penggunaan Astika.
- Simpan Astika di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Astika dengan Obat Lain
Penggunaan Astika bersama dengan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efektivitas pengobatan. Berikut adalah beberapa interaksi obat yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau luka di saluran cerna jika digunakan bersama obat kortikosteroid, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, seperti ibuprofen atau parecoxib, atau obat antidepresan golongan SSRI, seperti sertraline dan paroxetine
- Penurunan efektivitas obat probenecid, obat diuretik, maupun obat antihipertensi golongan ACE Inhibitor atau penghambat beta jika digunakan bersama Astika.
- Penurunan efektivitas aspirin jika diminum bersama obat antasida.
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah serius jika dikonsumsi bersama methotrexate.
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersamaan dengan obat pengencer darah lain, seperti heparin atau clopidogrel.
- Peningkatan risiko terjadinya asidosis dan gangguan sistem saraf pusat jika digunakan bersama acetazolamide.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat lain jika digunakan bersamaan dengan phenytoin, lithium, digoxin, asam valproat, obat golongan sulfonamida atau vancomycin.
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama dengan ciclosporin atau tacrolimus.
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes sulfonilurea, insulin atau thiopental.
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom Reye jika digunakan dengan vaksin varicella
- Penggunaan aspirin bersama metoclopramide atau domperidone dapat meningkatkan penyerapan aspirin dan risiko iritasi lambung, nyeri ulu hati, mual, muntah, perdarahan saluran cerna, atau efek toksik aspirin lainnya.
Selalu konsultasikan ke dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.
Efek Samping dan Bahaya Astika
Penggunaan Astika, seperti obat-obatan lainnya, dapat menimbulkan efek samping tertentu. Penting untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin muncul selama pemakaian agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala berikut saat menggunakan Astika:
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau nyeri ulu hati
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Ruam kulit ringan
Hentikan penggunaan Astika dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi berat, seperti sesak napas, bengkak pada wajah, bibir, atau lidah
- Perdarahan saluran cerna, seperti muntah hitam atau tinja berwarna hitam pekat
- Mual atau muntah terus-menerus dan tidak kunjung membaik
- Tubuh mudah memar atau sering mimisan tanpa sebab jelas
- Pendengaran menurun atau telinga terasa berdenging
- Jarang buang air kecil atau sama sekali tidak keluar urine
- Badan terasa sangat lelah, tidak seperti biasanya
- Warna urine menjadi gelap
- Mata atau kulit terlihat menguning
- Sakit perut hebat yang tidak hilang-hilang
- Penglihatan tiba-tiba terganggu
Jika ragu atau mengalami gejala yang tidak biasa, segera hubungi dokter atau gunakan layanan Chat Bersama Dokter di Alodokter, atau buat janji untuk konsultasi langsung di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau klinik.