Ataroc adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi sesak napas akibat asma, bronkitis kronis, atau emfisema. Obat yang mengandung bahan aktif procaterol HCl ini tersedia dalam bentuk sirop dan tablet.
Kandungan procaterol HCl di dalam Ataroc bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di saluran pernapasan yang menyempit sehingga saluran pernapasan akan melebar. Hasilnya, udara bisa mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru dan napas menjadi lebih lega.
Perlu diketahui bahwa Ataroc tidak bisa digunakan sebagai penanganan utama asma. Obat ini hanya boleh digunakan jika tidak ada obat asma hirup, yang dapat bekerja dengan lebih cepat dan lebih minim efek samping.
Produk Ataroc
Ataroc tersedia dalam dua varian, yaitu:
-
Ataroc tablet
Tiap tablet Ataroc Tablet mengandung 25 mcg procaterol HCl.
-
Ataroc sirop
Tiap 5 ml Ataroc Sirop memiliki kandungan 25 mcg procaterol HCl.
Apa Itu Ataroc
Bahan aktif | Procaterol HCl |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bronkodilator jenis agonis beta |
Manfaat | Mengatasi sesak napas |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Ataroc untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
Ataroc untuk ibu menyusui | Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui, kecuali atas anjuran dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan sirop |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Ataroc
Sebelum menggunakan Ataroc, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Ataroc tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, aritmia, hipertiroidisme, atau diabetes.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Ataroc pada orang lanjut usia.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Ataroc jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Ataroc jika direncanakan untuk menjalani tes alergi karena obat ini dapat memengaruhi hasil tes tersebut. Hentikan penggunaan obat setidaknya 12 jam sebelum menjalani tes.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Ataroc.
Dosis dan Aturan Pakai Ataroc
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Ataroc untuk mengatasi asma, bronkitis kronis, dan emfisema berdasarkan usia pasien:
- Dewasa: 50 mcg (2 tablet), 2 kali sehari.
- Anak usia di atas 6 tahun: 25 mcg (5 ml), 2 kali sehari.
- Anak usia di bawah 6 tahun: 1,125 mcg (0,2 ml), 2 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Ataroc dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Ataroc. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikuti panduan menggunakan Ataroc berikut ini:
- Konsumsilah Ataroc sebelum atau sesudah makan pada pagi hari dan sebelum tidur.
- Kocok botol Ataroc sirop sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar atau pipet yang tersedia di dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok biasa karena dosisnya bisa tidak tepat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Ataroc, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Penggunaan Ataroc dapat dihentikan begitu keluhan membaik. Jangan minum obat ini dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan efek samping.
- Simpan Ataroc di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Ataroc dengan Obat Lain
Mengingat Ataroc mengandung procaterol HCl, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia atau henti jantung mendadak jika digunakan dengan epinephrine
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia dan efek samping pada jantung jika digunakan dengan betamethasone, hydrocortisone, teofilin, atau furosemide
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Ataroc bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Ataroc
Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Ataroc adalah:
- Sakit kepala atau pusing
- Kantuk
- Tremor
- Tubuh terasa lelah
- Sulit tidur
- Mual atau muntah
- Wajah memerah dan hangat (hot flashes)
- Mulut kering
- Telinga berdenging
Periksakan diri ke dokter atau konsultasikan dengan dokter melalui chat jika muncul keluhan di atas sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan awal. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Bengkak pada kelopak mata atau bibir
- Jantung berdetak cepat atau tidak beraturan
- Pusing berat
- Sesak napas
- Pingsan