Mengi adalah suara napas yang berbunyi “ngik” seperti suara siulan, serta merupakan gejala dari gangguan saluran pernapasan. Penyebab tersering mengi adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronis.
Mengi atau wheezing umumnya akan terdengar lebih jelas ketika penderitanya menghembuskan napas, meski juga dapat terdengar saat menarik napas. Pada beberapa kasus, kondisi yang juga disebut bengek ini baru terdengar saat dokter memeriksa dada pasien menggunakan stetoskop.
Selain akibat gangguan pernapasan, mengi juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi atau penyakit jantung. Untuk menangani mengi, perlu pemeriksaan sedini mungkin guna mengetahui penyebabnya secara pasti.
Penyebab Mengi
Mengi terjadi karena pipa saluran pernapasan yang bernama bronkus dan bronkiolus mengalami penyempitan atau pembengkakan. Seperti yang telah disebutkan, mengi paling sering disebabkan oleh asma.
Selain asma, mengi dapat terjadi pada penyakit atau kondisi pada sistem pernapasan, seperti:
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Peradangan di dinding saluran bronkus (bronkitis)
- Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur (pneumonia)
- Cystic fibrosis
- Terdapat benda asing yang tersangkut di dalam pipa bronkus
- Kanker paru-paru
Selain beberapa penyakit di atas, mengi dapat terjadi akibat bronkiolitis, yaitu radang pada bronkiolus. Bronkiolitis sering terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun.
Mengi juga dapat disebabkan oleh gagal jantung karena ada penumpukan cairan di paru-paru (edema paru). Akibatnya, penderita gagal jantung dapat mengalami batuk parah, sesak napas, dan mengi.
Faktor risiko mengi
Mengi dapat terjadi pada setiap orang. Namun, ada beberapa kelompok orang yang lebih mudah mengalami mengi, yaitu bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia. Selain itu, orang yang memiliki riwayat alergi atau merokok juga lebih rentan terkena mengi.
Gejala Mengi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengi merupakan gejala dari kondisi medis tertentu. Gejala lain yang dapat menyertai mengi yaitu:
- Batuk, biasanya batuk kering
- Demam
- Nyeri dada
- Bengkak di kaki
- Sulit tidur
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika Anda mengalami mengi secara tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya. Anda juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis atau ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami mengi disertai gejala yang lebih serius, seperti:
- Sesak napas
- Kulit biduran
- Bengkak di bibir atau wajah
- Sakit tenggorokan
- Suara hilang
- Bibir membiru
- Keringat dingin
Anda juga dianjurkan untuk segera membawa anak atau orang terdekat Anda ke dokter jika ia mengalami mengi setelah mengonsumsi makanan tertentu, tersengat serangga, atau minum obat tertentu.
Diagnosis Mengi
Jika pasien mengalami mengi disertai sesak napas, dokter akan terlebih dahulu memberikan oksigen dan memasang infus pada pasien. Jika mengi dicurigai akibat reaksi anafilaksis, dokter akan segera memberikan cairan infus dan menyuntikkan epinephrine di paha pasien.
Setelah pasien stabil, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan pada dada menggunakan stetoskop.
Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, meliputi:
- Tes darah, untuk mendeteksi adanya infeksi
- Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia, bronkitis, dan bronkiolitis
- Tes fungsi paru, untuk mengetahui kapasitas udara yang masuk dan keluar dari paru-paru
- Rekam jantung, untuk mendeteksi penyakit jantung
- Ekokardiografi, untuk mendeteksi gangguan pada katup jantung
Jika dokter mencurigai adanya alergi, pasien akan diminta untuk menjalani tes alergi. Tes ini dilakukan dengan cara menempelkan zat pemicu alergi (alergen) tertentu di kulit. Selanjutnya, dokter akan memantau reaksi yang akan muncul.
Pengobatan Mengi
Pengobatan mengi akan disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, untuk mengatasi mengi akibat asma, dokter dapat memberikan obat asma, seperti salbutamol dan kortikosteroid dalam bentuk hirup (inhaler) atau tablet.
Sementara itu, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Jika pasien mengalami gejala berat, penanganan pneumonia akan dilakukan di ruang ICU dengan memberikan oksigen tambahan, cairan infus, dan obat-obatan melalui suntikan.
Pada pasien mengi akibat gagal jantung, dokter akan memberikan obat diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh. Pasien juga akan diberikan obat digoxin untuk meningkatkan kekuatan otot jantung dan obat antihipertensi.
Komplikasi Mengi
Komplikasi mengi dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya, antara lain:
- Kekurangan oksigen (hipoksia dan hipoksemia)
- Asidosis respiratorik
- Sepsis
- Gagal napas (acute respiratory distress syndrome atau ARDS)
- Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen
- Koma
Pencegahan Mengi
Mengi dapat dihindari dengan mencegah penyakit penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Jangan merokok.
- Hindari paparan alergen yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau asma kambuh.
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
- Jaga kelembapan udara dengan humidifier dan konsumsi makanan berkuah yang hangat jika mengalami batuk dan flu.
- Hindari mengonsumsi obat-obatan tanpa seizin dokter.
- Jika memiliki alergi obat tertentu, catat dan selalu bawa catatan tersebut ketika berobat.
Jika Anda menderita penyakit yang dapat menyebabkan mengi, misalnya asma, jalani pengobatan dan lakukan kontrol rutin untuk mengurangi risiko kambuhnya gejala.