Gigitan serangga merupakan kondisi yang sangat sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Gigitan serangga umumnya hanya menimbulkan bentol dan gatal. Akan tetapi, ada juga gigitan serangga yang mengandung racun atau penyakit yang berbahaya.

Serangga adalah salah satu jenis hewan yang diketahui sering menggigit manusia. Beberapa di antaranya hanya akan menyengat bila merasa terancam, sedangkan sebagian lain sengaja menggigit untuk memakan darah manusia.

Gigitan Serangga - Alodokter

Gigitan serangga yang hanya menimbulkan kondisi ringan dapat ditangani di rumah dengan cara yang sederhana. Namun, gigitan serangga yang beracun atau membawa penyakit bisa berbahaya dan memerlukan penanganan di rumah sakit.

Penyebab Gigitan Serangga

Gigitan serangga bisa disebabkan oleh macam-macam spesies. Beberapa spesies serangga memiliki racun yang dapat menimbulkan gejala lebih berat ketika menggigit. Macam-macam serangga yang bisa menggigit manusia antara lain:

Serangga beracun

Gigitan serangga beracun akan menyebabkan gejala peradangan yang lebih berat pada kulit. Berikut adalah contoh serangga yang beracun:

  • Semut api
  • Lipan/Kelabang
  • Tomcat
  • Laba-laba
  • Lebah
  • Tawon
  • Kalajengking

Perlu diketahui bahwa racun dari gigitan kalajengking dan semut api dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan gejala yang berat pada sistem pernapasan dan sistem saraf.

Serangga tidak beracun

Gigitan serangga yang tidak beracun umumnya hanya menyebabkan peradangan ringan pada kulit. Beberapa contoh serangga yang tidak beracun antara lain:

  • Kutu rambut
  • Kutu kemaluan
  • Nyamuk
  • Tungau

Faktor risiko gigitan serangga

Siapa pun dapat terkena gigitan atau sengatan serangga. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gigitan atau sengatan hewan ini, yaitu:

  • Tinggal di dekat lahan atau pekarangan yang basah
  • Bekerja atau hidup bersama hewan
  • Banyak menghabiskan waktu di luar ruangan
  • Tinggal di daerah yang beriklim panas
  • Tidak memberikan obat kutu untuk hewan peliharaan
  • Memelihara serangga, seperti lebah atau tawon, sebagai hobi

Gejala Gigitan Serangga

Gejala yang muncul akibat gigitan serangga bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis serangga yang menggigit. Jika digigit oleh serangga yang tidak beracun, gejala yang mungkin muncul di kulit antara lain:

  • Bentol
  • Bengkak
  • Gatal-gatal
  • Kemerahan

Terkadang, gigitan serangga tidak beracun juga dapat menyebabkan gatal yang parah dan nyeri.

Sementara gejala akibat gigitan serangga beracun bisa berupa gejala lokal, seperti:

  • Pembengkakan yang parah
  • Bentol-bentol yang menyebar
  • Kulit melepuh
  • Rasa panas atau kesemutan
  • Gatal yang parah
  • Nyeri

Pada beberapa kasus, gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan reaksi sistemik yang berat, baik akibat racun yang masuk ke dalam tubuh maupun akibat reaksi alergi (reaksi anafilaksis). Gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kejang otot
  • Jantung berdebar
  • Pembengkakan di wajah, bibir, atau tenggorokan
  • Sulit menelan dan bicara
  • Linglung
  • Pingsan
  • Nyeri dada
  • Sesak napas

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika gejala gigitan serangga yang tidak kunjung membaik dalam beberapa hari atau malah memburuk. Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan jika mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • Digigit atau disengat di area mulut, tenggorokan, atau dekat mata
  • Gigitan atau sengatan menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang luas, sampai >10 cm dari lokasi gigitan serangga
  • Muncul tanda-tanda infeksi pada luka, seperti nanah, rasa sakit yang makin parah, pembengkakan, dan kulit kemerahan
  • Infeksi makin meluas, yang dapat ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, serta gejala lain yang serupa dengan gejala flu

Segera ke IGD atau hubungi layanan ambulans jika seseorang di sekitar mengalami reaksi anafilaksis seperti yang telah disebutkan di atas. Kondisi ini butuh ditangani dengan cepat karena dapat membahayakan nyawa.

Diagnosis Gigitan Serangga

Untuk mendiagnosis gigitan serangga, dokter akan terlebih dahulu bertanya kepada pasien terkait gejala yang dialami dan jenis serangga yang menggigit. Setelah itu, dokter akan memeriksa kulit yang digigit serangga dan area di sekitarnya.

Jika jenis serangga yang menggigit pasien dapat menyebarkan penyakit, dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi penyakit yang dibawa oleh serangga tersebut.

Pengobatan Gigitan Serangga

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gigitan serangga sering kali hanya menimbulkan gejala ringan, seperti gatal, panas dan bengkak kecil di kulit. Untuk mengatasinya, pasien dapat melakukan hal berikut:

  • Membasuh area yang digigit atau disengat dengan air dan sabun
  • Mencabut sengat secara hati-hati bila ada sengat lebah atau tawon yang tertinggal di kulit
  • Mengompres dingin area yang digigit dengan es yang dibalut handuk atau kain yang direndam di air dingin, untuk mengurangi nyeri dan bengkak
  • Mengoleskan salep hidrokortison, kalamin, atau baking soda, pada area yang digigit beberapa kali sehari hingga gejala menghilang

Pada umumnya, gejala ringan akibat gigitan serangga akan menghilang dalam 1–2 hari. Jika gejala yang timbul pada kulit cukup berat, dokter mungkin akan memberikan obat oles (kortikosteroid topikal), misalnya salep hidrokortison atau krim alclometason.

Bila Anda melihat seseorang yang mengalami reaksi parah setelah digigit serangga, lakukan beberapa cara di bawah ini sambil menunggu datangnya pertolongan medis:

  • Melonggarkan pakaian korban
  • Tidak memberi minum apa pun pada korban
  • Memposisikan korban berbaring miring ke kiri agar tidak tersedak bila ia muntah
  • Melakukan CPR (pernapasan buatan) bila korban tidak bernapas

Komplikasi Gigitan Serangga

Meski jarang terjadi, gigitan serangga yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:

Komplikasi akibat gigitan serangga

Gigitan serangga dapat menimbulkan infeksi bakteri sekunder jika penderita menggaruk area yang terkena gigitan. Beberapa infeksi sekunder tersebut adalah:

  • Impetigo, yaitu infeksi kulit menular yang menyebabkan luka lecet
  • Selulitis, yaitu infeksi yang menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, dan nyeri
  • Folikulitis, yaitu peradangan pada satu atau lebih folikel rambut
  • Limfangitis, yaitu infeksi yang menyebabkan adanya garis-garis merah di ketiak atau selangkangan

Penyakit lain

Selain itu, gigitan serangga tertentu juga dapat membawa penyakit lain. Penyakit yang dibawa serangga ini biasanya tidak langsung muncul, tetapi beberapa hari setelah gigitan terjadi. Beberapa penyakit yang bisa didapatkan dari gigitan serangga adalah:

  • Infeksi virus Zika dan demam berdarah, dari gigitan nyamuk Aedes aegypt
  • Malaria, dari gigitan nyamuk Anopheles
  • Penyakit kaki gajah, dari gigitan nyamuk Culex

Untuk gigitan serangga yang menyebabkan reaksi sistemik, komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

  • Henti jantung atau henti napas
  • Kerusakan otak
  • Gagal ginjal
  • Syok kardiogenik
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Serangan jantung

Pencegahan Gigitan Serangga

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mencegah terjadinya gigitan serangga:

  • Jaga ruangan dan mebel di dalam rumah agar tetap bersih.
  • Pasang kawat anti nyamuk di ventilasi dan jaga sirkulasi udara di dalam rumah.
  • Jauhi sarang serangga yang berbahaya, seperti lebah atau tawon.
  • Jangan menyingkirkan sarang lebah atau tawon sendiri, tetapi mintalah kepada pembasmi serangga profesional untuk menyingkirkan sarang tersebut.
  • Hindari aktivitas di luar rumah pada waktu matahari terbit dan terbenam, karena beberapa nyamuk aktif di waktu tersebut.
  • Tetap tenang bila didekati lebah atau tawon, karena mencoba memukulnya akan memancingnya untuk menyengat.
  • Segera lari ke ruangan tertutup jika Anda diserang lebah secara berkelompok.
  • Kenakan pakaian yang bisa melindungi seluruh tubuh, seperti celana panjang dan baju lengan panjang, bila di luar ruangan atau alam bebas.
  • Gunakan losion antinyamuk dengan kandungan aktif DEET, picaridin, IR3535, atau minyak lemon ekaliptus, bila keluar rumah.
  • Pilih pakaian yang bersih dan berwarna cerah, tetapi jangan gunakan parfum atau pewangi pakaian.
  • Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan pengasapan insektisida (fogging) yang diikuti tindakan 3M, seperti menutup rapat tempat penampungan air dan mengurasnya secara rutin, serta mengubur barang bekas yang dapat menampung air.