BAB berdarah tapi tidak sakit apakah berbahaya? Pertanyaan ini sering muncul saat seseorang menemukan darah di tinja tapi tidak merasakan nyeri sama sekali. Meskipun tanpa rasa sakit, kondisi BAB berdarah tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang perlu segera ditangani oleh dokter.

BAB berdarah adalah kondisi ketika terdapat darah di tinja. Darah yang terlihat pada tinja ini berasal dari saluran pencernaan, mulai dari usus hingga anus. Warna darah yang terlihat bisa berbeda-beda, misalnya merah cerah atau tua, tergantung letak lokasi perdarahan di saluran pencernaan.

BAB Berdarah tapi Tidak Sakit, Apakah Berbahaya? Ini Jawabannya - Alodokter

Pada beberapa kasus, darah yang terlihat di tinja juga bisa sedikit atau banyak, dan tidak menimbulkan keluhan apapun, termasuk nyeri. Inilah yang akhirnya memunculkan pertanyaan, BAB berdarah tapi tidak sakit apakah berbahaya.

Penyebab BAB Berdarah tapi Tidak Sakit

Nah, jawaban dari pertanyaan BAB berdarah tapi tidak sakit apakah berbahaya adalah ya. Karena meski tidak disertai dengan rasa nyeri, darah yang keluar bersama tinja terjadi karena adanya masalah pada saluran pencernaan sehingga tetap perlu diwaspadai.

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan BAB berdarah tanpa menimbulkan rasa sakit:

1. Wasir

Wasir (hemoroid) terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di anus. Nah, jika penderita mengejan terlalu kuat ketika BAB, hal itu bisa menyebabkan terjadinya perdarahan tanpa disertai rasa nyeri.

BAB berdarah karena wasir biasanya berupa darah segar berwarna merah dan disertai dengan rasa tidak nyaman, gatal, serta munculnya benjolan di anus.

2. Fisura ani ringan

Fisura ani adalah kondisi ketika jaringan di sekitar anus terluka atau robek. Umumnya, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri ketika BAB. Namun, jika robekan yang terjadi di anus ukurannya kecil, kondisi ini terkadang menyebabkan perdarahan tanpa disertai rasa sakit saat BAB.

Selain BAB berdarah tapi tidak sakit, fisura ani juga bisa terkadang menimbulkan rasa nyeri atau gatal di sekitar anus setelah buang air besar.

3. Polip usus

Orang yang terkena polip usus umumnya tidak merasakan gejala apapun. Namun, pada beberapa kasus, polip yang tumbuh di jaringan usus dapat menyebabkan BAB berdarah tapi tidak sakit. 

Jika ukurannya besar dan polip yang tumbuh sangat banyak, polip di usus juga bisa menyebabkan nyeri perut dan berubahnya frekuensi buang air besar, misalnya sembelit atau diare.  

4. Divertikulitis

Divertikulitis adalah kantong kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Biasanya, kantong ini tidak menimbulkan masalah, tetapi terkadang divertikula bisa pecah sehingga menyebabkan BAB berdarah tapi tidak sakit. Tak hanya itu, divertikulitis juga bisa menyebabkan perut kembung dan terasa nyeri, sembelit, serta diare. 

5. Penyakit radang usus 

Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn adalah penyakit yang timbul karena adanya peradangan di usus. Penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami diare kronis, kram atau nyeri perut, demam, penurunan berat badan, dan juga BAB berdarah tapi tidak sakit. 

6. Kanker usus besar

BAB berdarah tapi tidak sakit juga bisa disebabkan kanker usus besar. Ini karena kanker usus besar sering kali menyebabkan pendarahan di saluran pencernaan, sehingga membuat tinja mengandung darah.

Darah yang muncul di tinja akibat kanker usus besar biasanya berwarna merah cerah atau merah tua. Selain menyebabkan BAB berdarah, kanker usus besar juga menyebabkan nyeri perut, diare, sembelit, tubuh mudah lelah, berat badan turun drastis, serta tinja berubah bentuk menjadi lebih pipih dan panjang.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar, seperti kebiasaan merokok, berusia lebih dari 50 tahun, memiliki riwayat penyakit radang usus atau polip, memiliki riwayat penyakit kanker usus besar pada keluarga.

Jika BAB berdarah tapi tidak sakit hanya terjadi satu kali dan darah yang keluar hanya sedikit, serta tidak disertai dengan keluhan lain, Anda dapat memantau kondisi Anda di rumah sambil chat dokter melalui aplikasi ALODOKTER.

Namun, apabila BAB berdarah tapi tidak sakit terjadi berulang kali, terus-menerus, darah yang keluar sangat banyak, dan disertai dengan gejala lain yang sudah disebutkan di atas, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Makin cepat penyebab BAB berdarah tapi tidak sakit terdeteksi dan ditangani, maka risiko terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya dapat dicegah.