Bahaya merokok bagi kesehatan mulut merupakan hal yang tidak terelakkan. Tak hanya berbahaya bagi jantung dan paru-paru, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan kesehatan mulut dan gigi terganggu. Oleh karena itu, kebiasaan buruk ini perlu segera dihentikan.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga kesehatan diri. Namun, kesehatan mulut dan gigi dapat terganggu oleh berbagai kebiasaan buruk, terutama merokok.

6 Bahaya Merokok bagi Kesehatan Mulut - Alodokter

Bahaya merokok bagi kesehatan mulut tidak boleh dianggap remeh, karena terganggunya kesehatan mulut dan gigi akan berdampak pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Berbagai Bahaya Merokok bagi Kesehatan Mulut

Kebiasaan merokok bisa menyebabkan perubahan warna gigi, bau napas tidak sedap, dan gigi berlubang. Selain itu, beberapa bahaya merokok bagi kesehatan mulut lainnya yang perlu diwaspadai adalah:

1. Penumpukan plak dan terbentuknya karang gigi

Bahaya merokok bagi kesehatan mulut yang paling umum adalah penumpukan plak di gigi. Ini terjadi akibat kandungan nikotin dan tar pada tembakau bisa menempel pada gigi dan menyebabkan gigi menjadi terlihat kuning. Seiring berjalannya waktu, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi.

2. Penyakit gusi

Plak serta karang gigi bisa mengiritasi gusi di sekitar gigi dan meningkatnya risiko terjadinya penyakit gusi, seperti peradangan gusi (gingivitis). Merokok dapat menghambat aliran darah ke gusi, sehingga membuat gusi kekurangan nutrisi dan rentan mengalami infeksi.

Bila tidak diobati, radang gusi bisa menyebabkan periodontitis. Kondisi ini ditandai dengan terbentuknya celah di gusi yang memisahkan jaringan gusi dan gigi. Akibatnya, bakteri akan menginfeksi lebih dalam dan merusak jaringan serta tulang di dalam gusi.

3. Gigi copot atau tanggal

Jika periodontitis terlambat diobati, struktur yang menahan gigi ke gusi bisa rusak. Lama-kelamaan, gigi akan goyang dan copot dengan sendirinya. Bahaya merokok ini jika tidak segera diatasi lambat laun akan menyebabkan gigi hilang permanen.

4. Peradangan kelenjar ludah di langit-langit mulut

Kelenjar ludah meradang atau sialadenitis juga merupakan salah satu bahaya merokok bagi kesehatan mulut. Gejalanya bisa dikenali dari pembengkakan, nyeri tekan, dan perubahan warna pada satu atau lebih kelenjar ludah di langit-langit mulut.

Selain itu, sialadenitis juga bisa membuat penderitanya merasa nyeri dan sulit menelan makanan serta bengkak di area pipi dan leher.

5. Munculnya bercak putih di dalam mulut

Bahaya merokok juga bisa meningkatkan risiko terkena leukoplakia. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih atau abu-abu yang tebal dan keras di dalam mulut, seperti di gusi, dalam pipi, atau bagian bawah mulut.

Leukoplakia muncul sebagai akibat dari iritasi jangka panjang karena menghisap tembakau. Kondisi leukoplakia ini bisa menjadi tanda-tanda awal kanker mulut.

6. Kanker mulut

Bahaya merokok bagi kesehatan mulut juga bisa menyebabkan kanker mulut. Hal ini karena rokok mengandung lebih dari 60 zat penyebab kanker (karsinogen). Menurut berbagai penelitian, perokok aktif 10 kali lebih rentan terkena kanker mulut daripada orang yang tidak merokok.

Selain beberapa kondisi di atas, kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko kegagalan dalam berbagai perawatan gigi dan mulut, termasuk perawatan saluran akar gigi.

Tips Menghindari Bahaya Merokok bagi Kesehatan Mulut

Penelitian membuktikan bahwa dengan berhenti merokok, risiko terganggunya kesehatan mulut akan menurun drastis. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok adalah dengan metode NRT (nicotine replacement therapy).

Metode NRT dipercaya cukup efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok dan relatif aman bagi semua orang. Terapi ini dapat dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu:

  • Permen karet nikotin, digunakan dengan cara dikunyah secara perlahan selama 30 menit
  • Tablet isap, digunakan dengan cara diisap di antara gusi dan bagian dalam pipi
  • Tablet sublingual, diletakkan di bawah lidah dan dibiarkan larut dengan sendirinya
  • Inhaler, digunakan dengan cara dihirup secara teratur dan sesuai dosis
  • Transdermal, berbentuk menyerupai koyo dan ditempelkan pada permukaan kulit

Baik perokok atau bukan, menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah hal yang penting untuk dilakukan. Anda disarankan untuk rutin menyikat gigi 2 kali sehari, menggunakan benang gigi dan berkumur dengan menggunakan obat kumur antibakteri atau mouthwash.

Jika Anda seorang perokok aktif tetapi kesulitan untuk berhenti merokok, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui solusinya. Terlebih jika Anda mengalami beberapa gejala gangguan pada mulut, seperti bau mulut yang tak kunjung hilang, gigi sensitif, serta gusi bengkak dan berdarah.