Baby blues adalah kondisi perubahan suasana hati, atau mood swing, maupun perasaan sedih dan tidak bersemangat setelah melahirkan. Umumnya, baby blues hanya berlangsung sampai 2 minggu pascapersalinan dan tidak memerlukan pengobatan medis. Meski tampak sepele, baby blues perlu diatasi agar kondisinya tidak berlarut-larut dan berkembang menjadi depresi.

Di tengah-tengah kebahagiaan akan lahirnya Si Kecil, perasaan Bunda bisa saja jadi campur aduk. Setelah melahirkan, tubuh Bunda belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, Bunda mungkin telah disibukkan dengan kegiatan merawat bayi baru lahir sepanjang hari dan merasa dituntut untuk menjadi ibu yang sempurna.

Baby Blues, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Perubahan peran dan rutinitas tersebut bisa membuat Bunda menjadi lebih emosional dan sensitif. Kondisi ini disebut sebagai baby blues dan sering dialami ibu setelah melahirkan. Meski normal dialami, Bunda perlu tahu kondisi baby blues yang masih wajar dan bagaimana cara menghadapinya.

Ciri-Ciri Baby Blues

Baby blues biasanya terjadi pada 2–5 hari setelah ibu melahirkan. Umumnya, ada beberapa ciri-ciri yang menandakan Bunda mengalami baby blues, antara lain:

  • Mudah tersinggung, kesal, atau menangis
  • Sering merasa cemas
  • Sulit tidur atau insomnia meskipun sangat lelah
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan yang sederhana
  • Tidak nafsu makan
  • Merasa tidak sayang dengan bayi yang baru dilahirkan

Ciri-ciri baby blues di atas umumnya hanya akan berlangsung hingga 14 hari dan bisa membaik dengan sendirinya. Selain itu, meski mengalami baby blues, Bunda juga biasanya tidak sampai merasa kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini berbeda dengan depresi pascamelahirkan yang bisa membuat seorang ibu merasa sedih berlarut-larut sampai kesulitan beraktivitas, bahkan untuk merawat diri sendiri.

Penyebab Baby Blues

Sampai saat ini, penyebab baby blues masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko Bunda mengalami baby blues, antara lain:

1. Perubahan hormon

Setelah melahirkan, hormon estrogen dan progesteron akan menurun drastis sehingga dapat memengaruhi suasana hati jadi mudah berubah-ubah (mood swing). Oleh karena itu, Bunda bisa merasa lebih mudah marah atau sedih, bahkan ketika dipicu oleh hal sepele.

2. Kelelahan

Kondisi fisik setelah persalinan yang belum pulih sepenuhnya, ditambah rasa lelah karena mengurus Si Kecil dan kurang tidur, dapat membuat Bunda merasa lebih mudah tersinggung, marah, bahkan sedih, yang mana semua emosi ini dapat memicu terjadinya baby blues.

3. Khawatir akan peran baru sebagai ibu

Saat baru melahirkan, biasanya akan ada banyak komentar mengenai cara Bunda mengasuh Si Kecil atau metode persalinan yang dilalui. Akibatnya, muncul rasa bersalah dan perasaan rendah diri karena belum bisa menjadi ibu yang terbaik.

4. Kurang dukungan dari orang terdekat

Mengasuh bayi bukan hanya tugas Bunda, lho. Dukungan dari suami dan orang terdekat sangat diperlukan agar Bunda terbantu dan tidak merasa sedang berjuang sendirian. Apalagi, fisik yang belum fit setelah melahirkan akan membuat Bunda terlalu lelah untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri.

Tanpa adanya dukungan, baik berupa apresiasi maupun bantuan untuk menjaga Si Kecil, Bunda bisa merasa lebih capek dan emosional sehingga mengalami baby blues.

Nah, bila suami sudah membantu Bunda, jangan lupa berikan dukungan juga untuknya dan dengarkan perasaannya, ya, sebab Ayah juga bisa mengalami baby blues.

5. Pernah mengalami gangguan kesehatan mental

Jika Bunda pernah mengalami kejadian traumatis saat hamil atau bersalin, misalnya pernah keguguran atau merasa kesakitan luar biasa pada proses persalinan, baby blues juga bisa terjadi.

Pengalaman tersebut bisa membuat Bunda merasa takut dan cemas, apalagi bila tidak ada cukup waktu bagi Bunda untuk memulihkan perasaan tersebut. Ketakutan inilah yang bisa memengaruhi emosi Bunda hingga mengalami baby blues.

Di sisi lain, baby blues juga cenderung dialami ibu setelah melahirkan bila ada riwayat masalah kesehatan mental sebelumnya, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia.

Cara Mengatasi Baby Blues

Pada kondisi umum, baby blues akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Namun, baby blues bisa diatasi agar kondisinya tidak makin parah, bahkan tidak membuat Bunda terlalu stres, yaitu dengan cara berikut:

1. Melakukan kegiatan yang menyenangkan

Untuk meringankan kondisi baby blues dan membuat suasana hati menjadi lebih baik, Bunda bisa melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan. Cobalah untuk melakukan me time dengan jalan-jalan ke luar rumah, melakukan perawatan kecantikan, journaling, atau mendengarkan musik favorit.

Bunda juga bisa menyegarkan pikiran dengan berolahraga ringan. Jenis olahraga yang bisa dilakukan bisa Bunda tanyakan kepada dokter. Jadi, Bunda bisa mendapatkan rekomendasi olahraga yang aman dan sesuai kondisi kesehatan setelah persalinan.

2. Curhat dengan orang terdekat

Bunda juga bisa bertemu dan curhat dengan teman dekat maupun sesama ibu yang sudah melahirkan. Jadi, Bunda bisa berbagi pengalaman maupun keluh kesah dengan mereka agar perasaan jadi lebih lega.

3. Tidak memaksakan diri

Bunda tidak perlu memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh Si Kecil sekaligus. Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan Bunda dan berikan penjelasan kepada pasangan maupun keluarga dekat agar mereka bisa memahami kondisi Bunda.

Tidak perlu malu untuk meminta bantuan kepada suami, keluarga, atau teman. Bunda berhak istirahat ketika merasa lelah. Bunda boleh, kok, tidur saat Si Kecil sedang tidur. Dengan begitu, Bunda bisa lebih berenergi dalam menjalani keseharian dan mengurus Si Kecil.

4. Menyusui Si Kecil

Bila kondisinya memungkinkan dan Bunda merasa nyaman, cobalah berikan ASI secara langsung kepada Si Kecil. Menyusui dapat memperkuat ikatan emosional (bonding) antara Bunda dan Si Kecil. Bahkan, menyusui secara langsung bisa meningkatkan hormon oksitosin yang dapat memperbaiki suasana hati Bunda.

Namun, Bunda tidak perlu memaksakan diri bila menyusui Si Kecil justru memicu stres. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi mengenai metode lain untuk memberikan ASI, yang terbaik dan sesuai dengan kondisi Bunda.

Ingatlah bahwa baby blues merupakan perasaan yang wajar dialami dan bukan terjadi karena kesalahan Bunda. Akan tetapi, bila kondisi baby blues tidak kunjung membaik setelah 2 minggu, menyulitkan aktivitas sehari-hari, bahkan sampai menimbulkan keinginan melukai diri sendiri maupun Si Kecil, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater.

Si Kecil membutuhkan ibu yang bahagia. Konsultasi akan membantu Bunda mengatasi baby blues sehingga Bunda dapat kembali bahagia dan bisa memberikan yang terbaik untuk Si Kecil.